Bab 8

62 4 1
                                    

Votenya kencengin dong, biar gua semangat:)

Happy Reading

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

4 bulan kemudian, kondisi Sunghoon sudah stabil seperti sediakala. Berkat bantuan dari beberapa dokter hebat yang ada diseluruh dunia, tubuhnya sudah bisa bergerak leluasa, pastinya dengan bantuan cinta oleh suami tampannya, Jake.

" Jakeu, pelakunya benar-benar sudah ketemu atau belum sih? " tanya Sunghoon sembari meletakkan secangkir kopi dimeja kerja Jake. Jake langsung menyambar kopi itu dan meminumnya.

" Sampai sekarang belum sayang, walau sudah ada bukti tapi itu belum kuat, aku membutuhkan bukti yang lebih banyak lagi, kenapa bertanya? "

" Aku juga tidak tau, maaf.... Seandainya aku tidak mengalami amnesia mungkin pelakunya sudah tertangkap "

" Ini bukan salahmu sayang, sudah sudah jangan dipikirkan, ingat kau itu sudah tua jangan terlalu banyak pikiran apalagi kau baru keluar dari rumah sakit belum lama ini kan "

" Kau mengatai diriku tua padahal sendiri nya lebih tua "

" Ya tapi- "

" Tapi apa? Benarkan! Malam ini kau tidur diluar! "

" K-kok begitu sih? Sayang? Hei sweetheart- "

BRAK!!!

" Salah lagi " gumam Jake menghela nafas. Nasib punya istri tukang ngambek, udah tua masih suka ngambek.

Drrtt.. Drrtt...

Siapa yang menelfon-batin Jake.

" Halo? Maaf saya sedang- "

" Jake, ini gua Jeongwoo, lo masih inget gua? "

" Jeongwoo? "

" Park Jeongwoo, presdir Jh Corp. Kita udah pernah ketemuan sebelumnya "

" Oh Jeongwoo toh, lo tau nomor gua darimana? "

" Dari Jay, lo free? "

" Gua sibuk, ada apa emangnya? "

Kita pergi ke posisi Jeongwoo

" Gua mau bicara sesuatu sama lo, ini penting "

" Apa ga bisa disini aja? Atau diundur aja gitu, gua lagi sibuk banget ini... Apalagi Sunghoon lagi ngambek sama gua "

" Gimana yaaa, kalo besok bisa ga? "

" Gua usahain "

" Okelah, gua tutup "

Tutt...

Jeongwoo menghela nafasnya kasar, mengusap wajahnya sebelum kembali duduk di meja kerjanya.

" Kenapa ini terjadi secara kebetulan? Hhhh... Haruskah gua mengerahkan para detektif kek SherlockHamz biar pelakunya cepet ketangkep? " gumam Jeongwoo gundah.

Jeongwoo mengalihkan pandangannya kearah bingkai foto yang memperlihatkan seorang lelaki cantik tersenyum lebar sembari memangku seorang anak perempuan yang juga sama cantiknya dengan lelaki tersebut. Jeongwoo mengambil bingkai foto itu dan mengelus nya secara perlahan.

" Maafkan aku sayang, aku janji akan membunuh orang yang sudah menyakitimu, tunggu sebentar lagi " ucap Jeongwoo, tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja. Bergantian menatap foto anak perempuan yang ada dipangkuan, Jeongwoo mengelus nya kembali.

" Putri ayah, bukankah kau sudah berjanji untuk pergi ke taman bermain dengan ayah nak? Kemana janji mu, hm? Bertahanlah sebentar lagi, ayah pasti akan menemukanmu " pecah sudah tangis yang sedari tadi Jeongwoo tahan. Mungkin tidak ada yang tau.

4 bulan lalu-tidak- lebih tepatnya 3 bulan yang lalu adalah momen yang menyakitkan bagi Jeongwoo. Jika 3 bulan lalu adalah momen kebahagiaan bagi keluarga Jake, Sunghoon, dan yang lain tapi tidak bagi keluarga Jeongwoo.

Istri dan anaknya diculik oleh orang yang sama dengan orang yang mengacaukan kehidupan keluarga Jake selama ini, siapa lagi kalau bukan orang 'itu'. 1 bulan pencarian, istri Jeongwoo atau Haruto sudah ditemukan hanya saja dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Jeongwoo sangat tidak percaya jika istrinya, bayi kecilnya, malaikatnya sudah pergi apalagi dalam keadaan yang benar-benar mengerikan. Matanya melotot seperti orang terkejut, di perutnya banyak sekali bekas tikaman, yang lebih mengejutkan adalah jantung dan ginjalnya tidak ada. Dalam artian dua organ tersebut sudah diambil.

Jeongwoo bahkan hampir bunuh diri jika tidak ada yang menghentikan tingkahnya. Sepupu Jeongwoo, Park Jihoon, memukul wajah Jeongwoo saat tau sepupunya itu akan bunuh diri. Dia marah tentu saja, Jihoon tau seberapa terpuruk nya Jeongwoo, tapi apakah ia ingat jika masih ada darah dagingnya yang masih hidup, menunggu sang ayah menemukan dirinya? Berkat Jihoon, akhrinya Jeongwoo tersadar. Jika ia menyusul istrinya lalu bagaimana dengan putrinya yang sampai saat ini sedang menunggu kedatangannya?

Kini, lelaki bermata serigala itu sudah membulatkan tekadnya, ia berjanji akan membunuh orang 'itu' dengan tangannya sendiri. Ya, Jeongwoo sangat yakin.

Kembali ke Jeongwoo saat ini yang masih menangis. Memeluk bingkai foto yang merupakan momen favoritnya, karena saat itu Haruto sedang mengandung anak kedua mereka, dan putrinya yang bernama Park Minji juga sedang berulang tahun. Jeongwoo lah yang memotret momen bahagia itu tepat 5 bulan lalu.

Di luar ruangan Jeongwoo, ada beberapa orang yang ingin masuk untuk memberikan berkas dan barang namun mereka mengurung niatnya setelah mendengar tangisan atasannya.

Kembali ke posisi Jake.

Setelah selesai mengerjakan dokumen yang dibutuhkan, Jake meregangkan otot-otot nya yang kaku. Beranjak keluar dari ruang kerjanya menuju ke kamar tidur. Sesampainya dikamar tidur, Jake melihat Sunghoon yang sudah tertidur pulas, dengan senyum yang tak tertahan ia berjalan mendekati pinguin kecilnya. Membungkukkan tubuhnya disamping ranjang tidur, Jake mengamati wajahnya Sunghoon yang cantik dan tampan secara bersamaan, kulitnya yang putih bersih juga halus, bulu matanya yang lentik, pipinya yang gembul dengan semburat merah disekitarnya, oh jangan lupakan bibir peach nya yang menggoda.

Dalam hati Jake membatin.

" Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu, terimakasih sudah mau bertahan pinguin kecilku, aku berjanji akan menjaga dan membahagiakan keluarga kecil kita sayang, jika suatu saat aku pergi jangan pernah melupakan diriku. Aku mencintaimu sepenuh hatiku "

Kemudian Jake mencium kening istrinya lama, mengelus pelan rambut Sunghoon yang halus dan lembut dengan air mata yang tetiba jatuh begitu saja. Ya Tuhan... Pertanda apa ini?

" Aku mencintaimu sayang " ucap Jake lirih namun penuh kehangatan dan ketulusan hati.

" Aku juga mencintaimu "

Setelahnya Jake membersihkan diri dan ikut menjelajah ke alam mimpi bersama Sunghoon di pelukannya. Walaupun hari masih siang, tidak ada masalah kan untuk tidur?


TBC.

Haruto mati awokawok, padahal belum gua kasih dialog dah out aja:)

Kira-kira nanti bakal ada yang jadi ubi jalar lagi ga yaaaa??? Baru ada 1 nieh, masih kurang. Enaknya siapa ya? Masih banyak tumbal😈

Mau target aaahhh.... 6 vote aja dehh, kalo ga 10👀 komen juga jan lupa ye wankawan.

I'm Sorry, Hoon [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang