Bab 10

71 3 0
                                    

Warning⚠ chapter ini hanya berisi 579 kata saja. Author sedang kehabisan ide:(

Secret palace

Seorang pria tua nampak duduk tenang dikursi kebanggaannya, memegang sebuah gelas anggur kemudian memutarnya pelan sebelum meminumnya. Dan terlihat pula seorang wanita yang duduk bersimpuh dibawah pria tua tersebut. Pakaiannya yang kucel, wajah kusam, banyak luka lebam, penampilan wanita itu sangat berantakan.

" Menyebalkan sekali, kenapa wanita sepertimu bisa menjadi sekretaris keponakanku? Ah, selera dia sangat buruk dalam memilih sekretaris, seperti nya kau harus dipecat " ucap pria tua itu, sedangkan si wanita yang ternyata bekerja sebagai sekretaris dari keponakan pria tua tadi menggeleng ribut, dia bahkan sampai bersujud berulang kali dengan dalih memohon agar tidak memecatnya.

" T-tolong jja-jangan pecat ssaya, ssaya m-mohon " ucapnya terbata-bata. Tapi seolah tuli si pria tua malah tanpa berperasaan menendang dada wanita tadi hingga membuatnya batuk darah.

" Saya tidak mau tahu!

author : yaudah kasih tempe goreng aja:)
oke back to topic.

Kelakuanmu itu sudah keterlaluan, jikalau kau tidak ingin dipecat maka... " pria tua itu menggantungkan kalimatnya, berbalik arah ke belakang berjalan menuju sebuah lemari yang berisikan senjata-senjata tajam. Tatkala matanya menemukan sebuah senjata yang sangat pas menurutnya, yaitu tongkat bisbol yang dilapisi oleh duri-duri berukuran cukup besar.

Pria tua itu tersenyum licik sebelum pada akhirnya berbalik lagi menghadap sang sekretaris keponakannya itu. Sepertinya bagian ini kita lewati saja karena tidak cocok/pantas untuk dipertontonkan.












*****












" BUNAAAA SUNGYEON PULANGGG!!!! " Teriakan menggelegar dari putri bungsu Shim. Sunghoon yang kebetulan sedang membaca novel yang berjudul kan 'The History of Nyxshire Kingdom' karya dari JE. Alexandra segera mengalihkan pandangannya ke arah putri bungsunya.

" Bagaimana sekolahmu? " Tanya Sunghoon begitu melihat Sungyeon duduk disampingnya. Sungyeon tersenyum senang hingga membuat bunanya bingung.

" Hari ini aku seneng banget deh bun, tadi waktu aku lagi disekolah ada temennya dari lelaki yang aku sukai datang ke kelas aku terus dia ngasih aku hadiah tau bun " ucap exited Sungyeon membuat Sunghoon semakin mengembangkan senyuman nya.

" Dia juga bilang gini 'Ini dari Kim Haein, dia lagi sibuk sama tugasnya sebagai ketos' gitu buna-oh dia juga bilang 'Haein bilang beberapa hari lalu kau memenangkan pertandingan anggar bukan? Itu hadiah darinya, jaga baik-baik jangan sampai rusak atau hilang' buka tau hatiku langsung duaarrrrr!!!! meledak saking senengnya! " pecah sudah tawa Sunghoon, Sungyeon sedikit kaget tapi ia bersikap seperti semula seolah tidak terjadi apa-apa dan ikut tertawa bersama Sunghoon.

" Aku senang Buna bisa tertawa seperti ini, aku harap semoga kedepannya Buna semakin bahagia ya " batin Sungyeon.

Tapi tentu saja interaksi antara ibu? dan anak perempuannya tidak luput dari perhatian penghuni mansion keluarga Shim dan Park termasuk Jake dan Jaehoon yang baru saja pulang dari kantor juga sekolah.

Jake yang mendengar tawa candu sang istri pun tak kuasa menahan rasa senang bercampur harus. Bahkan matanya sedikit berkaca-kaca begitupun Jaehoon.

" Wah wah, lagi bahas apa sih? Keliatan seru banget " ujar Jake membuat ibu dan anak itu berhenti tertawa. Sunghoon buru-buru menghampiri sang suami, ia mengambil alih tas kantor milik Jake dan melepas jas yang Jake pakai begitu pula dengan Sungyeon yang dengan sigap menerima almamater kakaknya.

" Kalian tumben pulang bareng? " tanya Sunghoon

" Tadi ayah habis jemput aku, katanya pekerjaan di kantornya sudah selesai tinggal beberapa lagi, jadinya kami pulang bareng deh " jawab Jaehoon. Sunghoon hanya mengangguk paham kemudian menyuruh mereka bertiga untuk segera menuju ruang makan.

Sore itu suasana mansion terlihat begitu berwarna daripada sebelumnya. Canda tawa terdengar begitu mengharukan karena sudah lama mereka tidak bercengkrama seperti ini. Tanpa mereka ketahui apa yang akan terjadi dikemudian hari nanti. Ya, tidak ada salahnya mereka berbahagia dulu sebelum kesedihan melanda keluarga Shim juga keluarga Park.






TBC.

maaf ygy hari ini pendek dulu, soalnya chapter kedepannya bakalan panjang banget (sepertinya)
JANGAN BERHARAP HAPPY END KARENA ITU MUSTAHIL DI CERITA INI!

bye bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Sorry, Hoon [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang