02.

3 0 0
                                    

Selamat membaca guys, semoga kalian suka. Maaf ya kalau ada typo-typonya ^-^

Note kalimat miring+tanda petik satu itu pakek bahasa isyarat ya dan kalo kalimat miring+garis bawah itu suara batin ^-^


.

.

.

.


Pagi ini terlihat seorang gadis manis yang tengah sibuk berkutat dengan alat-alat dapur, untuk membuat sarapan pagi. Gadis manis yang tak lain adhisti itu, tengah membuat bacon dan salad sayur untuk sarapan keluarganya. Keluarga adhisti selalu sarapan dengan sesuatu yang ringan.

Selain kedua menu itu, ia membuat teriyaki dan nasi goreng untuk bekal ayah dan kakaknya bekerja. Ayah dan kakaknya itu akan selalu membawa bekal saat bekerja. Saat tengah asik dengan masakan yang ia buat, tiba-tiba saja terdengar suara lembut seorang wanita dari meja makan.

"Wah putri cantik bunda sudah bangun, masak apa kamu sayang?" Ternyata itu adalah suara bunda adhisti, orang yang selalu mendukung apapun keinginannya.

Adisti menoleh melihat bundanya dan tersenyum saat mendengar pertanyaan bundanya itu. 'Bacon, dan salad sayur untuk sarapan bun. Lalu ada teriyaki dan nasi goreng untuk bekal ayah dan kakak.' Setelah memberi tau apa yang ia masak pada bundanya, adhisti pun melanjutkan acara masaknya itu.

Sementara bunda hanya mengelengkan kepalanya sambil tersenyum manis, melihat itu. Dia bahagia melihat putri bungsunya terlihat bersemangat dan bahagia seperti ini.

"Baiklah kamu lanjutkan saja memasaknya, bunda akan membangunkan ayahmu dan kakakmu dahulu. Kalaupun bunda membantu pasti tidak akan kamu biarkan." Ucap bunda dengan nada kesal main-main diakhir kalimatnya. Mendengar ini adhisti hanya tertawa kecil, memang benar dia tidak akan membiarkan bunda untuk turun tangan membantunya memasak.

...

Berbeda dengan rasa hangat dan ceria dikeluarga bhanuresmi. Dikeluarga pradipta, terlihat hening dan senyap. Hanya terlihat arya yang sudah mengenakan pakaian kerjanya yang rapi, sembari membaca koran pagi ditemanin oleh secangkir kopi hangat.

Jika kalian bertanya diman mahesa? Jawabannya masih mandi, karena ia baru saja bangun tidur 20 menit yang lalu. Terlihat juga chef di dapur yang sibuk, memasakan sarapan untuk tuan besar dan tuan mudanya.

Tak lama kemudian masakan pun siap, dan disajikan. Berbarengan dengan itu, terdengar suara langkah kaki menuruni tangga. Aryapun mengalihkan pandangannya dari koran yang tengah dia baca., lalu melihat orang yang tengah berjalan mendekat ke arah meja makan.

'Selamat pagi ayah.' Sapa mahesa pada ayahnya, dengan senyum tipisnya. Arya membalas dengan senyuman lalu, ' Pagi putra ayah yang tampan, duduk dulu nak. Kita mulai sarapannya.' Mahesa menarik kursi yang akan ia duduki, lalu duduk. Dan sarapan pagi itupun dimulai dengan khidmat.

Setelah selesai memakan sarapan mereka, arya bertanya pada mahesa tentang apa yang akan ia lakukan hari ini. Ini adalah kebiasaan rutin yang selalu ia lakukan, untuk memperkuat hubungan ayah dan anaknya.

'Jadi kamu mau cek lokasi ke kota Y?'

'Jadi yah, aku sudah bilang pada paman a'an juga untuk menyiapkan mobil.' Arya menganggukan kepalanya paham, lalu memberi sedikit nasehat untuk putranya itu.

'Yaudah, kalau kamu butuh bantuan ayah, jangan sungkan untuk mengatakannya oke? Sama berhati-hatilah dalam perjalanan. Kamu bawa syifa untuk membantu kamu juga kan?' Tanya arya secara beruntut, yang membuat arya tersenyum melihatnya.

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang