08. Hana Feshikha

1 0 0
                                    

Selamat membaca guys, semoga kalian suka. Maaf ya kalau ada typo-typonya ^-^

Note kalimat miring+tanda petik satu itu pakek bahasa isyarat ya dan kalo kalimat miring+garis bawah itu suara batin ^-^

.

.

.


Arya masuk ke rooftop tempat mahesa berada. ia melihat sekeliling untuk mencari keberadaan sang anak. Sampai akhirnya ia menemukan anaknya tengah duduk di kursi pojok, tempat yang susah untuk dilihat jika barus saja memasuki rooftop. Ia melihat putranya itu tengah menangis dan tatapan matanya yang kosong menatap bulan purnama di langit.

Arya merasa dadanya sesak dan sakit sekali saat melihat putranya dalam keadaan seperti itu. Arya berjalan perlahan menghampiri mahesa, yang masih diam dengan pandangan kosongnya. Tepat saat ia berdiri di hadapan sang mahesa, ia membungkukan tubuhnya untuk memeluk sang anak. Ia dapat merasakan tubuh mahesa yang bergetar sedikit menegang sesaat. Lalu Kembali rileks, walaupun masih sedikit bergetar.

Arya terus berguman "Maafkan ayah." terus-menerus, sambil sedikit mempererat pelukannya. Iat ahu jika anaknya seperti ini, pasti di sebabkan oleh mantan istrinya sekaligus ibu kandung mahesa. Wanita itu entah apa yang dia inginkan, hingga harus menganggu kehidupannya dan putranya seperti ini.

Jika bukan karena ke inginan mahesa, yang ingin membebaskan ibunya. Ia mungkin akan membuat wanita iblis itu mendekam di penjara, seumur hidupnya. Arya melepaskan pelukanya dan menghapus air mata yang mengalir di pipi sang anak.

'Ayah tau semuanya, kamu tenang saja. Ayah pasti akan membantu kamu, dan untuk ini ayah tidak akan memiliki belas kasih, walaupun kamu memintanya sekalipun.' Arya dengan tegas akan menolak jika nanti anaknya meminta untuk membebaskan lagi wanita itu.

'Dan sebaiknya kamu pikirkan saja, apa yang ayah katakana di perusahaan. Ayah yakin kamu ingin bisa kembali mendengarkan bukan? Ayah akan mengikuti keinginanmu.' Dan setelah itu arya pasti akan membawa anaknya ke psikolog, ia tau jika trauma anaknya sangat mendalam dan mungkin susah di hilangkan. Tapi ia hanya berharap anaknya bisa hidup seperti orang lainnya.

'Terima kasih ayah.' Mahesa tersenyum tipis dan menatap ayahnya dengan tatapan mata yang lembut.

...

Flasback

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat mahesa dan dipta yang tadi sibuk dengan beberapa berkas keungan menjadi mengalikan fokus mereka dan saling menatap mata sama lain untuk memberi kode.

"Masuk" Ucap dipta. Orang yang mengetuk pintu ragu-ragu sesaat sebelum akhirnya ia membuka pintu ruang kerja sang bos.

Cklek

Pintu terbuka dan memunculkan seorang wanita, yang kisaran usianya 27 tahunan. Ia masuk ke ruangan itu dan tak lupa menutup kembali pintu ruangan tersebut.

"Kamu duduk di sini." Tujuk dipta pada kursi yang ada di depan mejanya, sementara mahesa hanya melihat sekilas dan kembali fokus untuk memerikasa laporan keungan itu lagi. Wanita itu agni, salah satu orang yang mahesa percaya untuk mengatur keuangan restaurant sekaligus manager di restaurant mystique.

"Kamu tau kenapa kamu di panggil ke ruangan saya dan pak mahesa?" Dipta memandang wanita di depannya dengan tajam.

"Maaf pak, saya tidak tahu." Ucap agni berpura-pura tidak mengetahui apapun. Tapu mau berpura-pura pun rasanya mustahil, dipta dan mahesa bisa melihat jika wanita itu tengah gelisah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang