Reo berpikir, tidak ada seorang pun yang memiliki tingkat kemalasan seperti Seishiro. Hingga akhirnya ia menemukannya sendiri. Dan anehnya, ia malah jatuh hati terhadapnya.
____________________________________________
𝐌𝐚𝐠𝐞𝐫 (𝘕)
𝘈𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 �...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐌𝐚𝐠𝐞𝐫
____________________________________
𝐑𝐞𝐨'𝐬 𝐏𝐎𝐕
Kepalaku cukup pusing akibat padatnya jam pelajaran dan kegiatan OSIS, padahal aku belum lama dilantik. Ditambah lagi hari ini aku harus mengikuti pelatihan yang dikhususkan untuk anak-anak para pebisnis. Jika saja bukan karena ayah dan ibu, aku tidak akan melakukan hal merepotkan semacam ini.
Langit sudah gelap ketika aku keluar dari ruangan OSIS. Udara dingin menusuk kulit, sebab hari ini sudah memasuki akhir musim gugur. Ku rapatkan jaketku guna menghangatkan tubuh meski tidak berefek sama sekali.
Ku langkahkan kakiku menuju gerbang. Aku yakin pak supir sudah bosan menunggu kedatanganku. Ya, salah sendiri sudah menunggu. Padahal aku sudah menyuruhnya untuk pulang karena aku ingin pulang naik kereta saja. Tapi dia bebal sekali.
Begitu melewati taman, netraku tak sengaja menangkap sesuatu yang aneh. Di salah satu bangku, duduk seorang gadis. Rambutnya panjang, dan mengenakan dress putih. Anehnya, tidak dengan jaket atau penghangat tubuh lainnya sama sekali. Dan yang membuat aku paling shock adalah dia tertidur.
Oh, ayolah, kawan. Orang gila mana yang tidur di luar ruangan dengan udara dingin tanpa mengenakan penghangat tubuh. Tidak mungkin hantu. Kakinya menapak kok. Tapi jika benar itu hantu, aku tidak takut. Aku lebih takut jika Nagi tertawa terbahak-bahak dan berlari-lari di lapangan.
Hm, untuk apa aku peduli? Toh, itu urusannya. Lebih baik aku segera menuju gerbang. Tidak baik membuat orang lain menunggu.
