_________________________________
𝐋𝐨𝐧𝐠 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫
𝐑𝐞𝐨'𝐬 𝐏𝐎𝐕"Anakku, apakah kamu bisa pulang naik kereta hari ini? Pak Ueno tidak bisa menjemputmu sebab istrinya sakit. Ayah dan ibu juga tidak bisa, karena masih ada kerjaan di kantor." Ucap ibu di telepon.
Aku tersenyum lebar. Entahlah, aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan senangku ini. Setelah sekian lama aku ingin pulang tanpa dijemput oleh supir pribadi, akhirnya hari ini tiba juga.
Aku paham maksud kedua orang tuaku. Mereka mengkhawatirkanku. Sebab, suatu hari aku pernah dibuntuti dan hampir diculik oleh seseorang saat masih kelas delapan. Mulai saat itu, kedua orang tuaku tidak mengizinkanku pergi atau pulang sendiri.
"Baiklah, ibu. Tapi, apa aku bisa pulang agak terlambat? Soalnya aku harus membeli sesuatu." Ucapku.
Itu tidak sepenuhnya salah, sih. Aku memang harus membeli beberapa barang. Sisanya ya, aku ingin jalan-jalan sepuasnya.
"Asal tidak larut malam, kau ku izinkan." Oh, ternyata ibu bersama ayah. Aku tidak heran. Mereka, kan seperti lem dan perangko.
"Tidak akan larut. Aku janji." Ucapku meyakinkan keduanya.
"Yasudah, kami tutup teleponnya. Take care." Telepon pun dimatikan sepihak.
Aku memasukan handphone ke dalam saku celanaku. Huft, sekarang aku harus menyelesaikan pekerjaanku di ruangan OSIS ini dulu. Tinggal menata kertas-kertas penting ini, lalu pergi.
Ku lihat jam di dinding telah menunjukkan pukul lima lewat lima menit. Harusnya sekolah sudah sepi. Ku ambil tas, lalu keluar dari ruangan ini.
Setelah mengunci pintu, aku berjalan menyusuri area sekolah. Udara sangat dingin, sehingga aku harus mengeratkan syal di leherku. Begitu sampai di gerbang, atensiku tertuju pada sosok gadis yang nampaknya sedang tertidur sambil berdiri.
Yaa, aku sudah tau siapa itu. Aku menghampirinya, lalu ku guncang tubuhnya dengan pelan agar tidak kaget.
"Yukimiya (Name), kau tertidur sembarangan lagi. Ini sudah beberapa kali, bahkan kau belum juga pulang dari sekolah. Apa orang tuamu tidak khawatir? Kau tau, kan, siswa tidak diperbolehkan berkeliaran di sekolah pada jam seperti ini?" Omelku.
Kan tidak lucu kalau ada berita di televisi "Seorang Siswi SMA Dirampok Saat Tertidur di Gerbang Sekolah". Di mana pula kak Yukimiya? Masa dia meninggalkan adiknya yang mageran ini di sini, sih?
"Hai, Reo. Apa kabarmu?"
APA-APAAN DIA INI?! MASIH BISA SANTAI?! LIHATLAH WAJAH TANPA DOSANYA ITU!
"Ck, aku baik. Di mana rumahmu? Akan ku antar pulang." Ucapku. Ku lihat ia menggeleng dan malah mengambil tasnya yang ia taruh di bawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐆𝐄𝐑 - Mikage Reo
Roman pour AdolescentsReo berpikir, tidak ada seorang pun yang memiliki tingkat kemalasan seperti Seishiro. Hingga akhirnya ia menemukannya sendiri. Dan anehnya, ia malah jatuh hati terhadapnya. ____________________________________________ 𝐌𝐚𝐠𝐞𝐫 (𝘕) 𝘈𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 �...