9. Api

56 6 0
                                    

Denzel sedikit berlari dari kamarnya menuju ke toilet. Dia kebelet kencing Setelah selesai dari toilet dirinya bertemu Sheren yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Ehh kamu baru bangun Denzel??" Ada sedikit jeda dari Sheren. Benar saja dia memperhatikan bibir Denzel. "Sarapan nya udah aku siapin ya di meja makan. Kalau dingin minta Mbak Soraya angetin aja," lanjutnya dengan nada sedikit ketus.

"Iya mbak." Kan bener mbak ga suka. Mafka sih ahh. Gerutunya dalam hati

"Aku ke belakang dulu ya mbak."

Saat Denzel sedang melahap sayur bayam nya di meja makan terdengar Suara Sheren di luar sana. Dia teriak teriak, nada bicaranya juga tinggi.

"Eh kok ada suara Mafka ya? Bukan nya masih ngantor jam segini?"  Monolognya saat mendengar suara khas Mafka. Mereka sedang bertengkar.

Denzel berusaha mencerna pertengkaran mereka dari jauh dan benar saja alasan pertengkaran karena kejadian semalam.

Denzel buru buru membereskan makanan nya. Saat dia sedang mencuci bekas mangkuk nya, terasa ada tangan melingkar di pinggangnya.

"Kamu baik baik aja kan?" kata orang itu sambil mengusap usap perut Denzel yang sudah membesar.

"L—lepas jangan kayak gini, engap." Denzel berusaha melepaskan dekapan Mafka.

"Kenapa sih? Aku kangen bayi bayi ku."
Denzel berontak, menyikut perut Mafka hingga dekapan nya terlepas.

"Mba sheren kemana? Kok ga keliatan?"

"Pergi ke rumah ibu nya." Dengan santai nya laki laki itu menjawab.

"HAH?? PERGI?? Ehh kejar dong masa istrinya pergi dibiarin gitu aja?? Kamu—"

"Ssst...Ga usah banyak pikiran." Mafka menutup mulut Denzel. "Biasa lah suami istri pasti ada berantem nya. Bukan karena kamu kita bertengkar." jelasnya.

Bukan karenanya katanya? Jelas jelas Denzel mendengar pertengkaran mereka meskipun tidak terlalu jelas.

"Kamu jangan banyak pikiran, ga baik untuk kandungan kamu."

"Iya, aku jaga kandungan ku. Tapi aku mohon jangan bersikap kayak gini. Jangan peluk peluk aku, aku ga mau Mba She benci aku karena apa yang kamu lakuin."

"Engga akan She benci kamu, ga mungkin."

Manusia itu sikapnya bisa berubah kapan pun. Sekalipun orang terdekat kita. Denzel berharap setelah kejadian ini Sheren bersikap biasa saja. Karena sumpah Denzel tidak pernah ada niat untuk mengambil atensi Mafka.

DWARA - BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang