➷00.04

106 13 0
                                    

Chapter 4 : Emotions and hugs

Eleanor terbangun dari tidurnya karena mendengar dering telfon masuk dari ponselnya.

Ingin mengabaikannya tapi telfon masuk itu sudah berdering berkali-kali sedari beberapa saat yang lalu.

Dengan malas Eleanor langsung mengangkat telepon masuk itu tanpa melihat siapa penelepon yang menganggu istirahatnya kali ini.

"Halo?" Eleanor menyapa seraya berusaha membuka matanya.

"Kenapa nggak balas chat gue dan telat ngangkat telfon dari gue? Kenapa juga lo nggak masuk sekolah hari ini?" suara serak milik seorang lelaki diseberang sana membuat mata Eleanor seketika terbuka lebar.

Sebelum menjawab pertanyaan beruntun dari sang penelepon, Eleanor menyempatkan diri untuk melihat siapa gerangan yang menelepon dirinya.

'My Lord ❤️'

Nama kontak itulah yang ternyata menelponnya.

Sial, diakan pacarnya Eleanor?! batin Eleanor.

Eleanor panik, tapi ia tetap berusaha untuk tidak menampakkan kepanikannya yang sebenarnya bingung merespon.

Jujur saja, saat menjadi Liliana ia belum pernah memiliki hubungan spesial dengan seorang pangeran ataupun pria bangsawan seumurannya. Jadi, kini ia sedikit kebingungan.

Ia terus berusaha mengingat apa yang dikatakan oleh Esmeralda tentang bagaimana sikap Eleanor biasanya pada Lorcan. Kemudian Eleanor juga sempat mencari dialog yang biasa dikatakan sepasang kekasih di aplikasi google.

"Maaf ya sayang, tadi aku lagi istirahat. Ini aku baru aja bangun karena dapat telfon dari kamu. Dan soal aku nggak masuk sekolah hari ini, itu karena aku lagi demam," jelas Eleanor pada akhirnya.

Setelah ini ingatkan Eleanor untuk banyak membaca novel romantis agar tahu bagaimana cara berdialog dengan pacar yang dicintai. Itu lebih efektif daripada harus mencari informasi di aplikasi google.

"Jadi lo beneran sakit. Kenapa nggak bilang ke gue?"

"Aku nggak mau kamu kepikiran, My Lord."

"Tumben? Biasanya lo suka buat gue kepikiran lo terus," balas Lorcan heran.

Duh, Eleanor jadi gugup takut ketahuan.

"Mmm, kamu nggak mau jenguk aku aja?" tawar Eleanor ingin mengalihkan pembicaraan.

Bukannya menjawab, lelaki diseberang sana justru terkekeh pelan. Meski pelan kekehan itu masih terdengar.

Bahkan menurut Eleanor kekehan kekasihnya sangatlah merdu. Ia jadi ingin mendengarnya terus menerus!

"Ketawamu candu banget!" puji Eleanor tiba-tiba.

"Hhh, Everything in me always makes you addicted, right?"

"Iya dong!" seru Eleanor. "Jadi, kapan kamu mau jenguk aku? Tapi kalau lagi sibuk ya nggak usah. Lagian besok aku bakal masuk sekolah kok."

"Gue nggak sibuk dan sekarang gue udah otw jalan ke kamar lo."

Satu kata untuk Eleanor saat ini, panik!

Apa kata Lorcan barusan?! Dia sedang berjalan menuju kamarnya?!!!

Yang benar saja!

"Kamu lagi bercanda kan?" Eleanor masih tidak percaya, jadi ia menebak jika Lorcan tengah mengajaknya bercanda.

Tapi sayang beribu sayang, bukannya mendapat balasan 'iya' seperti yang diharapkan Eleanor justru dikagetkan oleh pintu kamarnya yang tiba-tiba terbuka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRINCESS SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang