➷00:02

144 14 5
                                    

Chapter 2 : Informasi Penting

Pikiran dan hati Eleanor berperang cukup lama karena dilanda kebingungan tak berujung, ia berusaha memikirkan solusi terbaik hingga akhirnya ia memutuskan akan mencari informasi yang lebih dari kedua gadis itu dengan cara memancing emosi mereka. Ya, kalau berhasil sih.

"Memangnya kita sedekat itu ya? Sampai kalian berani mengkritikku?" sindir Eleanor dengan tatapan yang terlihat angkuh.

Eleanor tidak berniat menyindir. Tapi ia hanya sedang memancing emosi kedua gadis itu. Setahunya Eleanor asli memang memiliki sedikit sikap angkuh. Dan hal itulah yang menyebabkan Eleanor asli tidak memiliki satu pun teman dekat di sekolah.

Dorothea Harper, gadis berwajah bak AI dengan proporsi tubuh sempurna idaman para wanita yang biasa dipanggil Thea itu menghela nafasnya kasar.

"Huh, sikap angkuh lo itu nggak pernah berubah!" ejek Dorothea.

"Yeah, that's me." Eleanor tersenyum penuh kemenangan.

Melihat keangkuhan Eleanor, Esmeralda Laurent tentu tak diam saja. "Kayaknya penyakit lupa lo kambuh lagi, Ele!"

"Emang aku punya penyakit kayak gitu?" tanya Eleanor tak yakin.

Novel 'Sandyakala' tidak menceritakan secara rinci tentang kehidupan figuran tak terlalu penting seperti dirinya.

Tiba-tiba saja kedua gadis itu langsung berdiri lalu melangkah mendekati ranjang pasien yang Eleanor tempati.

Ia tidak paham dengan apa yang akan keduanya lakukan.

Lalu tanpa bisa menghindar dahinya sudah mendapat sentilan cukup keras dari Dorothea.

Ctak!

"Aw..., sakit tau!" Eleanor melayangkan tatapan tajam ke Dorothea.

Meski tidak sesakit itu, tapi tetap saja perilaku Dorothea barusan tidak sopan.

Eh, kenapa aku bersikap seolah-olah masih seorang tuan putri, batin Eleanor.

"Kita emang nggak deket. Maaf aja, bahkan gue sama Thea pun cuma saling tau nama masing-masing awalnya. Gue ke lo pun juga gitu, cuma tau nama. Tapi kalau lo lupa, gue bakal ingetin lagi. Kita disini tuh simbiosis mutualisme, buat nguatin satu sama lain karena kebetulan banget kita ada di posisi yang sama," ucap Esmeralda yang berusaha menjelaskan dengan baik.

"Maksudnya kita diposisi yang sama itu apa?" Eleanor masih tak paham. Semuanya terlalu rumit, dan sepertinya novel ini berjalan diluar alur seharusnya.

"Ele, gue harap ini terakhir kalinya lo pingsan gini deh. Capek banget tiap lo pingsan, lo seakan-akan lupa sama semuanya, ya kecuali tentang keluarga lo," ucap Dorothea yang sudah frustasi.

Bukan hanya Dorothea yang frustasi, tapi Esmeralda juga. Karena kejadian Eleanor pingsan lalu bangun-bangun seperti orang amnesia seperti sekarang ini bukan kejadian pertama, kali ini adalah yang ke 3. Iya, sosok Eleanor sudah 3 kali pingsan ketika dekat dengan Thea dan Esme.  Padahal mereka baru dekat sekitar 3 harian, kemarin lusa, kemarin dan hari ini. Tapi mereka berdua dihebohkan dengan penyakit aneh yang dimiliki Eleanor.

Keduanya menyebut kejadian yang menimpa Eleanor itu adalah sebuah penyakit. Lebih tepatnya penyakit lupa.

Namun bukan amnesia permanen.

"Hah, berarti aku udah pernah kayak gini?! Kalau boleh tahu udah berapa kalo?" tanya Eleanor dengan mata berbinar-binar. Dia sungguh butuh info banyak tentang Eleanor asli!
Esmeralda dan Dorothea saling melempar tatapan satu sama lain.

PRINCESS SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang