Happy reading ~~~
Shotaro sekarang sudah kembali ke kamarnya dengan sungchan, bisa shotaro lihat betapa berantakannya kamar itu.
Sungchan yang melihat shotaro masuk dalam kamar mereka langsung mendekati shotaro dan langsung mencium rakus shotaro.
Chup~~
Sungchan mencium bibir shotaro hingga shotaro kehabisan nafas, shotaro hanya bisa memukul dada sungchan menandakan kalo dia sudah kehabisan nafas.
"Ha...ha...ha...ha...hiks" shotaro menghirup udara sebanyak mungkin.
Sungchan melihat shotaro yang menangis memasang wajah yang bingung "lu kenapa nangis kocak?emang dah kerjaan lu kalo gw belum puas Ama sih chenle kan lu harus siap" ucap sungchan sambil menunjuk kepala shotaro.
Sakit, yah sangat sakit bagi shotaro untuk di perlakukan seperti ini, tapi dia sangat mencintai sungchan dia tidak bisa hidup tanpa sungchan karna tidak ada yang menganggap dia hidup selain sungchan, Hendry, dan xiojun
"Gak usah nangis taro...cepet buka baju lu trs naik kasur ngangkang gw dah gak tahan nih!!" Perintah sungchan yang di kerjakan oleh shotaro."Gitu kek...gak usah nangis dulu...belum juga di masukin" sungchan mengarahkan penis nya ke arah lubang shotaro.
"AKHHHHHHHH....S-SUNGCHANNNN... s-sakit...aaaahiks..." Shotaro menangis saat sungchan memaksakan penis nya masuk ke dalam lubang nya tanpa ada pemanasan.
"Anjinggg...ahk...lubang lu kok makin sempit sihhh akh....padahal sering banget dah gw masukin" sungchan masih berusaha memasukkan penis nya ke dalam lubang shotaro.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan sungchan belum berhenti menghujam lubang shotaro.
"Chann...udahhh..akh...aku capekkkhhh...hiks... u-dahh yahhhhkk..."
Sungchan mempercepat gerakan pinggul nya dan tak lama sungchan mencapai pelepasannya begitu juga shotaro yang mengeluarkan cairan nya di atas perut nya dan perut sungchan, edangkan sungchan mengeluarkan cairan nya di dalam perut shotaro.
Sungchan mencabut milik nya dari lubang
shotaro dan meninggal kan shotaro yang terkulai lemas di atas kasur yang penuh dengan cairan nya dan lubang yang masih mengeluarkan cairan sungchan.Pagi ini semua murid sarapat bersama di kantin, Jisung selalu berada di dekat chenle sampai semua perhatian anak murid lain nya tertuju pada mereka berdua.
"Tuh anak baru berani juga deketin chenle"
"Itu sih anak baru gak tau yah chenle itu punya sapa"
"Kalo kata gw sih yahh tinggal tunggu aja lagi"
"Fix sih bakal ada perang"
Jisung mendengar bisikan-bisikan dari murid yang memerhatikan nya dengan chenle, apa maksud mereka, memang salah yah dekat dan jalan dengan chenle.
Jisung dan chenle duduk berdua di meja kantin, saat mereka menikmati sarapan mereka, tiba-tiba seorang laki-laki tinggi duduk di samping chenle dan yah itu sungchan dan ke 3 teman nya shotaro, Hendry, dan xiojun. Sungchan merangkul pundak chenle yang terlihat sangat kaget dan takut saat sungchan berada di samping nya "pagi chenle cantik" sapa sungchan.
"P-pagi kak" jawab chenle gugup, Jisung bisa melihat chenle sangat tidak nyaman dengan keberadaan sungchan, Jisung juga agak risih dengan teman-teman sungchan yang sok kenal ini.
"Heh anak baru...nama lu sapa?" Tanya Hendry dengan muka tengik nya.
"Bukan urusan lu" jawab Jisung.
Hendry yang merasa keberatan dengan jawaban Jisung atas pertanyaan menarik kerah seragam Jisung.