Little Slut [HaliIceSol]

748 30 4
                                    

Cast: Halilintar, Ice, Solar
Genre: Fantasy

.

.

.

Ice-sang sekretaris sekaligus tangan kanannya ia adik kandung dari Halilintar, baru saja mereka selesai dengan pekerjaan di kantor, Ice yang tengah menyetir itu melirik kakaknya dari kaca kecil didalam mobil.

"Ku dengar ada sebuah club malam yang tidak lama ini baru dibuka."

Alisnya camar pria itu terangkat menunggu kalimat yang selanjutnya diucapkan sang adik.

"Mau mampir kesana?kalau kau mau kita sekalian saja kesana bersama, hitung-hitung menambah koleksi pribadi."

"Dasar bodoh, lalu jalang-jalangmu yang dirumah itu mau diapakan?kau bahkan setiap seminggu bergonta-ganti pasangan." semprot Hali, Ice terkekeh ia kembali melirik sang kakak.

"Ah, jujur saja aku masih belum puas, lagipula mereka semua wanita aku tidak menyukai wanita, tapi bukankah kau pun sama? hei kita menyewa wanita yang sama ya asal kau tahu!"

"Hm, ya....aku juga merasa bosan dengan mereka, menurutmu kenapa? apa karena mereka semua wanita atau karena lubang mereka yang sudah tidak rapat lagi?"

Ice menggangguk, mobil mereka melaju membelah jalanan raya dikota itu.

"Sebentar lagi kita akan sampai disana, aku katakan kau pasti tidak akan menyesal disana seratus persen puas, pemilik club itu temanku."

Tak lama mobil mereka sampai di sebuah tempat dengan lampu remang-remangnya.

•-•-•

Hali berdecak kagum sejak mereka sampai diclub tadi, sebenarnya tempat ini sama seperti club malam biasanya. Mereka melangkah ke dalam untuk melakukan registrasi-terutama Hali yang baru pertama kali datang ditempat itu. Saat berada didalam, Hali tidak merasa sedang berada di sebuah tempat prostitusi yang sering ia kunjungi seperti itu, tempat ini begitu tenang, terlindungi dari hingar bingar tempat hiburan malam pada umumnya, interiornya juga seperti saat berada dirumah biasa, terasa hangat dan menyenangkan, ah, sepertinya memang benar yang dikatakan Ice-club malam ini sangat cocok untuknya yang sangat tidak menyukai keramaian.

Mereka diantar ke lantai dua, pria itu kembali berdecak kagum, disana mereka menyusuri lorong panjang, dengan bagian kiri dan kanannya disuguhkan sebuah ruangan berlapis kaca dimana mereka-sang tamu dapat melihat para slut yang akan mereka pilih. Benar-benar berbeda, disini para tamu yang akan memilih layanan yang disuguhkan dibalik kaca tanpa berinteraksi langsung dengan mereka, tidak seperti dibar atau tempat hiburan lainnya dimana layanan tersebut yang datang dan menggoda para tamu.

Di depan setiap ruangan berlapis kaca tersebut terdapat papan berukiran sebuah nama yang Hali duga sebagai nama dari si pemilik ruangan. Sedangkan di ruangan itu terdapat seorang namja yang berpakaian seksi namun tidak berlebihan. Kebanyakan dari mereka menggunakan sweater rajut atau sctoking tipis. Tetap seksi namun terlihat berbeda. Mereka -para slut, hanya duduk diam atau melakukan aktivitas biasa seperti menonton TV didalam ruangan masing-masing, seakan tidak terganggu dengan kehadiran para tamu yang sedang memandang lapar ke arah mereka.

Namun ada satu hal yang mencuri perhatian Hali. Hali yakin para slut itu adalah laki-laki, terlihat dari kejantanan mereka yang hanya tertutupi dengan stocking tipis. Tetapi seluruh slut memiliki buah dada yang cukup besar -melebihi para lelaki pada umumnya.

Tak lama kemudian pintu ruangan bernuansa putih itu terbuka menampakkan sosok pemilik club tersebut, ia melangkah mendekati mereka.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang