My Little Slut - 01 [HaliSol]

324 22 2
                                    

"Ingin bermain?kita sudah lama tidak menyewa seorang jalang." pria itu menggeleng.

"Aku sedang tidak ingin-"

"Ck, akan ku tunjukkan tempat yang terbaik kau pasti suka, disana mainannya masih mulus-mulus dan rapat." temannya merangkul pundak Hali, ia mengendarai mobil Hali sampai ke suatu tempat.

•-•-•

Inilah tempat pelelangan manusia-manusia secara ilegal, ruangan yang minim cahaya itu menambah kesan tersendiri bagi para pembeli, si penjual atau boss mereka itu memang sengaja melakukannya.

"Untuk selanjutnya kita ada barang yang spesial, masih baru dan belum pernah dipakai, dia dijual oleh orang tuanya, bagaimana kalian mau? Aku akan memulainya dari harga 300 juta!"

"Saya mau, 500 juta!"

"Saya dua miliar!"

"Saya lima miliar!"

"Saya lima belas miliar!" suara berat itu menggema diruangan tersebut.

"Apakah ada lagi? Bagaimana?cukup, baiklah, deal! sold out dengan harga tertinggi, selamat tuan untuk yang mendapatkannya, saya akan mengirimkannya nanti padamu."

"Tidak usah saya akan mengambil nya sekarang saja disini." pria itu akhirnya hanya menggangguk mengiyakan.

•-•-•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•-•-•

Solar duduk di pinggiran ranjang, ia sudah berada di kamar pribadi mansion pria itu.

Tak lama pintu kamar itu terbuka menampakkan Hali yang membawakan makanan dan minuman diatas nampan untuk Solar.

"Makanlah, kau pasti lapar."

"Te-Terimakasih, tuan..." pria itu tersenyum kecil, "Tidak perlu se-formal itu."

"Oh ya umur mu berapa?kau kelihatannya masih di bawah umur." Solar menelan makanannya terlebih dulu ia kemudian menjawab.

"Ah, aku lima belas tahun, memangnya umur tuan-emh kakak, berapa?" netra bukannya menatap Hali.

"Saya dua puluh lima."

"Hah? Wah....." Solar tak tahu menanggapinya seperti apa, ia masih tak percaya saat ini.

"Serius kak, eh atau om ya?" Solar tertawa kecil, matanya ikut tersenyum membuat Hali merasakan aura happy virus dari pria yang lebih kecil darinya itu.

"Terserahmu, tapi jangan panggil saya om! Saya belum setua itu."

•-•-•

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang