Part 12

68 5 2
                                    

Beberapa menit berlalu, dan suasana di halaman hogwarts masih terlihat menegangkan. terlihat bunga-bunga api di lapisan pelindung, itu terjadi karena para death eater yang sedang mencoba masuk kedalam lapisan pelindung. beberapa terlihat hangus seketika, karena mereka mencoba memaksa masuk.

Rolf menatap jam tangannya, dia melihat sekitar dan semua orang sudah berada di posisi. Rolf masih mencemaskan luna, dia berharap luna sudah ditempat yang aman. terlihat eifal berdiri disamping Zouwu itu dengan mempersiapkan tongkat dan sapu terbangnya.

Terlihat sebuah kilauan cahaya biru yang dasyat mengenai lapisan pelindung, rolf menatap eifal untuk bersiap. dia menggegam surai rambut Zouwu, dan para pasukan batu itu sudah bersiap didepan Rolf.

"Kau siap Scamander ?" tanya Prof. McGonagall, dia memegang tongkatnya erat. topi hijaimya runcing itu terlihat miring seperti biasanya, dan semua menatap harap ke Rolf.

"Selalu, Prof"

Lapisan pelindung itu hancur, para raksasa death eater, para death eater mulai menghancurkan bamngunan-bangunan. Raksasa mulai menggunakan tongkatnya untuk menghancurkan pasukan batu dihadapannya. buntut Zouwu yang berwarna merah ke-orange-an mulai bergerak kekanan dan kekiri.

"Siap ? tetaplah bersamaku" bisik Rolf ke Zouwu itu, cakar Zouwu terlihat bergerak. dia seperti faham apa yang dikatakan oleh Rolf. kakinya sedikit merenggang. Zouwu itu berlari menembus beberapa pasukan batu yang hancur, Rolf akan menyerang raksasa dihadapannya.

Raksasa itu terlihat bergerak marah dengan menggerakkan tongkat besinya, Zouwu dengan sigap bergerak menghindari. Kaki depan Zouwu mulai bergerak menyakar raksasa didepannya, raksasa lain terlihat marah.

"Alarte Ascendare" Teriak Rolf dengan menggerakkan tongkatnya dengan kuat, dia berusaha membuat salah satu Death eater yang menghalangi jalannya mulai terpental ke udara. Terlihat Seekor Raksasa mulai menggerakkan tongkatnya lagi membuat Rolf menunduk.

Prof. Flitwick terlihat berlarian dan Rolf mengulurkan tangan untuk menarik tubuh kecil Prof. Flitwick. Prof Flitwick mulai membantu Rolf melawan beberapa raksasa di depan, dan terkadang juga melawan Death aeter yang berada di udara.

"Samping kananmu Scamander" teriak Prof. Flitwick dengan menggerakkan tongkatnya, kilatan biru menyambar-nyambar.

Hari semakin malam, dan setengah jembatan sudah dilumpuhkan oleh Prof. Flitwick dan Rolf, Rolf melihat perang terhenti. Tubuh Rolf sedikit berkeringat, dia kembali memasukkan Zouwu, tapi sepertinya dia tidak akan membawa zouwu lagi di perang berikutnya. Zouwu juga perlu istirahat, lagi pula beberapa raksasa sudah dilumpuhkan.

"Minum Rolf ?" Sebuah suara familiar menyadarkan Luna, dan Rolf mendongak. Dia sedikit terkejut melihat luna dihadapannya.

"Luna, apa yang kau lakukan di sini? Aku sudah bilang padamu untuk tidak terlibat perang. Ini berbahaya. Kamu seharusnya ikut yang lain untuk evakuasi" Rolf beranjak, wajahnya penuh  kekesalan.

"Aku ingin ikut pe-" ucapan luna terhenti karena teriakan amarah Rolf.

"Tidak. Sama sekali tidak. Kau tidak akan ikut berperang, luna. Aku tidak akan mengizinkannya. Apa kau tahu betapa berbahayanya itu?" Nada bicara rolf terlihat kesal, didadanya terasa gemuruh karena amarah.

"Aku bisa jaga diri"

"Aku tahu kau bisa menjaga dirimu sendiri, tetapi bukan itu intinya. Kamu bahkan belum berusia 17 tahun. Kamu tidak diizinkan untuk bertarung. Lagipula, ini bukan hanya tentang keterampilan. Bahayanya nyata dan aku tidak akan menempatkanmu dalam bahaya"

"Rolf, please" luna ditarik oleh rolf ke area evakuasi, semua orang disekitar memperharikan mereka. Rolf menggertakkan gigi dengan menatap luna, kecemasan sungguh sangat menggebu-gebu. Rolf sangat takut kehilanhan luna.

"Aku melakukan ini karena aku peduli kepadamu, aku tidak tahan melihatmu terluka"

Luna menarik tangannya, dia tidak peduli dengan larangan Rolf. Dia berjalan ke Great hall, dan duduk disebuah kursi yang terdapat ginny dengan mata sembabnya.

Fred weasley, kakak ginny meninggal dunia. Luna berusaha menenangkan ginny, dan Rolf berjalan kearah luna.

"Kau tidak akan ikut dalam perang ini, luna. Aku tidak akan mengambil risiko kau terluka, atau lebih buruk lagi. Akhir dari diskusi"

Rolf mendesah kesal, dia melihat luna yang menghiraukan dia. Rolf duduk disebuah bangku bersama dean, Aberforth, dan eifal. Matanya sedikitpun tidak bisa terlepas dari luna, kepalanya sedikit sakit karena saat bertarung melawan troll dia dilempar dengan bongkahan tembok jembatan.

Rolf mulai memakan makanan yang dibuat oleh House elf dihogwarts, masakannya hanya sederhana dan dia dengan cepat menghabiskan makanannya.

Rolf menahan darahnya yang mengalir, dia sengaja tidak memberi tahu luna karena tidak mau luna cemas. Dia menatap sekitar, banyak orabg berduka dan terkena luka-luka diwajah ataupun dia tubuh mereka. Rolf kembali menatap luna dengan rasa cemas dan kejengkelan, dia tau tidak akan bisa menang berdebat dengan luna.

Malam berganti pagi, tidur Rolf tidak terasa nyaman bahkan bisa dikatakan tidak tertidur sepenuhnya. Dia sering terjaga karena takut Death eater tiba-tiba menyerang.

Rolf mulai duduk, terlihat luna yang terbaring fisampingnya. Wajahnya sangat tenang dan lelap, terlihat Antony Goldstein berlarian masuk dengan nafas terengah-engah.

"Death eater ... Voldemort ... Hagrid ... diluar ... " Antony mengatakan di tengah aula, Rolf langsung membangunkan Luna. Ivan Renshaw mulai berteriak ke seluruh penjuru membangunkan semua orang. Semua orang mulai keluar dari kastil dan melihat Voldemort dan para Death Eater yang berada dihalaman Hogwarts. Rolf menatap tangan luna dan menggegam tangannya dengan erat, dia sudah mempersiapkan tongkatnya ditangan kiri.

Mereka berdiri tepat didekat gerbang Hogwarts, tawa voldemort terdengar nyaring dan menyeramkan. Rolf terkejut dengan apa yang dikatakan Voldemort.

"HARRY POTTER ... SUDAH MATI" teriak Voldemort, dan terlihat ginny berteriak tidak terima.

Rolf menatap luna, mencengkram tangan luna dengan erat. Dia akan menjaga luna apapun terjadi, kegelapan akan dimana-mana. Voldemort akan berkuasa dan akan ada ketakutan dimana-mana.

Rolf bisa melihat draco malfoy yang bergabung dengan para Death Eater. Eifal berdiri disamping Rolf dan terlihat berbisik.

"Harry belum meninggal" bisik eifal, dan Rolf mengerutkan dahinya menatap eifal. Eifal menaruh jari telunjuknya di mulutnya.

Rolf tau, mata Eifal memiliki kelebihan. Dia bermata elang, dan kemungkinan dia melihat sesuatu yang dia yakini bahwa Harry masih hidup.

Beberapa menit kemudian, terlihat api mengarah ke Voldemort. Semua orang berteriak senang karena Harry tidak meninggal.

"Kau tau darimana ?" Tanya Rolf sebelum pergi, menatap Eifal.

"Ada gerakan di pakaian hagrid, kita harus melindungi yang lain" Eifal berlari masuk. Dia mulai menyerang death eater, Rolf melihat Voldemort dan harry mulai saling menyerang.

Rolf melempar swooping evil ditangannya menjerat beberapa death eater didepannya.

"Tetap disampingku" ucap Rolf memengeng erat tangan Luna, luna hanya bisa mengangguk. Mantra mulai keluar dari tongkat mereka mulai menyerang para death eater yang ada dihadapan mereka.

Swooping evil semakin ganas mengerang di sekiar rolf dan luna, dia lebih mencoba melindungi luna karena permintaan Rolf.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Happy ending (Rolf Scamander & Luna Lovegood)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang