Prolog

44 7 0
                                    


**Disclaimer:**

Cerita ini adalah karya fiksi belaka. Nama, karakter, tempat, dan insiden adalah hasil imajinasi penulis atau digunakan secara fiktif. Segala kesamaan dengan orang nyata, hidup atau mati, atau kejadian nyata adalah kebetulan semata. Cerita ini tidak dimaksudkan untuk merefleksikan pandangan atau keyakinan individu atau kelompok manapun dan tidak ditujukan untuk merugikan atau menyinggung pihak manapun. Semua peristiwa dan karakter yang digambarkan sepenuhnya merupakan ciptaan penulis dan tidak dimaksudkan untuk mencerminkan realitas atau memberikan saran praktis dalam situasi apapun.







☆ ☆ ☆

Laura duduk di tepi danau yang tenang, menatap lembut ke langit biru berhiaskan awan. Meski suasana sekitar tampak damai, pikirannya tetap gelisah, diganggu oleh berbagai kekhawatiran yang berkecamuk.

Ia teringat masa kecil, saat masih ada harapan dan mimpi yang berkibar dalam benak. Dulu, ketika matahari terbenam, ia kerap duduk di tepi danau, membayangkan dirinya melangkah jauh dari desa ini, mengukir takdir sendiri. Namun kini, semua seolah terasa sangat mustahil dan jauh dari jangkauan. Karena dirinya merupakan golongan yang tidak diberikan pilihan.

Laura tahu bahwa di desa mereka, anak-anak dari golongan 'rendah' sering kali menghadapi nasib suram. Ketika orang tua merasa tidak mampu lagi memberikan kehidupan layak, maka mereka akan 'dijual' sebagai jalan keluar terakhir.

Setiap hari, mereka harus berhadapan dengan kenyataan bahwa nasib yang tampaknya sudah ditentukan oleh orang lain. Namun, di dalam hati, tekad mulai tumbuh. Laura akan berusaha melawan dan tidak akan membiarkan dirinya menjadi barang dagangan.

"Jika mereka tidak memberikanku pilihan," pikir Laura, "maka aku akan menciptakan opsi itu sendiri."

Di bawah sinar matahari dan langit biru, Laura menatap ke arah cakrawala dengan tekad bulat. Dia tahu perjalanan ini akan berat dan penuh rintangan, tapi satu hal pasti: dia tidak akan menyerah tanpa berjuang.

Laura memejamkan mata, berusaha menikmati suasana seraya mengumpulkan keberanian untuk melawan nasib yang ditentukan untuknya. Perubahan besar dimulai dari satu langkah kecil, dan Laura siap melangkah keluar dari bayang-bayang masa lalunya menuju masa depan yang belum ditulis.

☆ ☆ ☆

AmazonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang