Chapter 5

284 42 34
                                    

Uchiha Sasuke, so cool!

.
.
.
.

Sasuke tidak ingin menghabiskan  waktu dengan lama untuk membersihkan seluruh badannya dari sisa keringat usai dia berkelana beberapa hari belakangan ini. Soalnya, Sasuke sudah menguatkan tekad untuk berkunjung ke Sunagakure setelah ini. Meski Sasuke mengakui bahwa berendam dalam sungai jernih yang tidak dijangkau oleh orang awam seperti ini sangat segar rasanya. Sasuke menarik minatnya untuk berendam lebih lama. Usai membasuh seluruh tubuhnya, Sasuke beranjak dari tempat ia berendam.

"Siapa di sana?"

Sasuke segera melempar satu kunai ke dekat semak-semak belukar yang ada di depannya saat ini. Untung Sasuke berendam di tepi sungai, ia bisa dengan mudah mengambil sebuah kunai yang sengaja ia letakkan di situ. Sasuke adalah ninja yang profesional. Ia bisa merasakan kehadiran orang lain selain dirinya di hutan ini.

Benar, dua orang lelaki yang Sasuke tafsir berusia 12 tahunan keluar dari balik semak-semak. Bocah-bocah itu berjalan takut-takut ke arah Sasuke. Mereka gemetar.

"Ini salahmu, Riku." Bisik salah seorang dari mereka.

"K-kupikir hanya kita manusia di hutan ini, Gamo. Mana aku tahu!"

Riku dan Gamo. Sasuke mendengar nama mereka berdua. Sepertinya mereka berdua bukanlah ancaman. Mereka hanya dua orang anak-anak yang sekarang saling menyalahkan karena ketahuan oleh Sasuke mereka bersembunyi di balik semak-semak itu.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Sasuke tetap menajamkan penglihatannya guna menakuti mereka berdua. Meski Sasuke tahu bahwa dari kehadiran mereka berdua hanyalah bocah konyol, tapi Sasuke bersikap semestinya ketika bertemu dengan orang asing.

"K-kami.. Maaf, kak. Bukan bermaksud mengintip kakak mandi, tapi.. Kami hanya mencari sumber suara tadinya. K-kami tersesat." Ujar bocah bernama Riku tadi. Mereka berdua sekarang berada di dekat Sasuke. Berdiri di tepi yang ada di sekitar Sasuke.

Sasuke pun memilih untuk menyudahi kegiatan mandinya. Ia berdiri begitu saja, tidak peduli dengan kenyataan kalau dia benar-benar tidak berbusana sekarang.

Riku dan Gamo, kedua bocah lelaki itu membulatkan mata ketika melihat tubuh Sasuke. Sebagai sesama lelaki, mereka pasti kagum dengan betapa tinggi dan jangkung tubuh Sasuke saat itu. Ditambah mereka juga mengagumimu betapa otot Sasuke terbentuk dengan sempurna.

"Apa tidak berat?" Celetuk bocah bernama Gamo itu begitu melihat Sasuke berdiri dan berjalan untuk mengambil handuk. Gamo menatap polos ke arah sesuatu yang ada diantara paha Sasuke.

"Gamo! Frontal sekali!" Riku memukul tangan Gamo. Gamo mengaduh.

"Kau tidak lihat, Riku? Kakak itu... Dia punya monster diantara pahanya."

"Gamoo!"

Sasuke mendengus geli mendengar obrolan bocah-bocah polos ini. Kini Sasuke sudah mengenakan handuknya untuk menutupi sesuatu yang bocah-bocah itu bicarakan daritadi.

"Apa yang kalian debatkan?" Ketus Sasuke sambil berkacak pinggang.

"Tidak ada-" Sanggah Riku.

"Kau punya penis yang besar. Bagaimana caramu mendapatkan itu?" Gamo tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya pada Sasuke. Sekalipun Sasuke adalah orang asing, tapi entah kenapa bocah bernama Gamo ini tidak segan sama sekali untuk mendekatkan diri dan bersikap seolah dia akrab dengan Sasuke.

The Chosen (continue) (SasuSaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang