42. Ada Yang Aneh

128 9 0
                                    

maaf up nya lama, soalnya mikirin alur bab yang satu ini juga lumayan lama, ngeblank beberapa hari:))

•••

Langit biru cerah tergantikan oleh awan mendung yang perlahan makin gelap, inti Andonios satu-persatu mulai pergi dari markas untuk pulang ke rumah masing-masing sebelum hujan melanda.

Angin cukup dingin pun sudah beberapa kali menerpa wajah cantik Milea, tak heran matanya terkadang terasa perih.

Gadis itu mengalihkan tatapannya ke bawah menatap tubuhnya sendiri yang tenggelam oleh jaket kulit berlambang Andonios ketika Gerald memakaikannya.

"Bocah," Kekeh Gerald sebab Milea bak anak kecil yang belum bisa memakai baju sendiri dan dibantu orang di sekitarnya.

Milea menurunkan tangan Gerald yang hendak menaikkan resleting jaketnya.

"Kenapa?" Gerald mengernyit.

Milea menggeleng. "Gini aja biar keren, kalo di resleting nanti jelek."

"Dingin ntar, biar aja di tutup—" Gerald menghela nafas sabar saat Milea lagi-lagi menurunkan tangannya. "Nurut! Dingin ini. Rok lo udah pendek, kalo jaketnya gak di resleting tambah kedinginan lo."

"Mana ada pendek, orang selutut gini bukan sepaha!" Bela Milea.

"Tetep pendek itu! Andai gue bisa protes ke kepsek dan nyuruh rok khusus buat lo doang dibikin dibawah lutut, udah gue lakuin dari dulu."

"Kenapa gitu?" Tanya Milea mengangkat sebelah alis.

"Karna kalo lo duduk, pasti roknya ke angkat dikit ke atas. Gue gak mau ya, cowok yang boleh liat lo cuma gue seorang, cuma Gerald Kalingga Maheswara." Tegasnya tak bisa di bantah.

Milea menggulum bibir. Entahlah, agaknya dia mulai suka sikap posesif Gerald padanya.

"Iya-iya, cuma lo doang—IHH, GAK MAU!" Milea sebal saat Gerald mengambil kesempatan mau menaikkan resleting jaket, dipukulnya pelan tangan cowok itu.

"Nurut aja ya sayang, atau gue cium lo di sini." Peringat Gerald.

Lagi-lagi Milea menggulum bibir, mati-matian menahan senyum. Pipinya memanas mendengar Gerald memanggilnya dengan panggilan manis itu lagi seperti waktu itu untuk kedua kalinya.

"Jangan panggil gue gitu!" Ketusnya menutupi salting.

Gerald terkekeh, "Kenapa? Gak terbiasa? Lama-lama juga lo bakal terbiasa."

Milea tak menghiraukannya, kakinya berlari kecil menuju motor Gerald. "Cepet pulang, keburu ujan!"

•••

Akibat tak menurut, Milea menekuk setiap jemari kedua tangannya yang melingkar di perut Gerald, merasakan dingin.

Wajah tampan Gerald kali ini sengaja tidak di tutupi helm, membiarkan angin menerpanya sepanjang jalan.

Tatapan Gerald melirik ke bawah sekilas, "Dingin kan? Gak nurut sih." Dengan mudah, sebelah tangannya menggenggam erat kedua tangan Milea yang terasa dingin.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 4!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang