04. Dia Milea?

441 35 6
                                    

annyeong yeorobun!

kalian baca ini jam berapa?

happy reading❤️

☆☆☆☆

04. Dia Milea?

Akibat mengulur waktu, perkataan Bundanya Gerald benar terjadi. Dan, Galen juga ikut terkena imbasnya karena Gerald dan Arjuna telat menghampirinya.

"Harusnya gue tadi beneran berangkat sendiri aja, ngapain juga gue tetep nungguin lo berdua! Jadi ikut kena kan gue!" Galen mendengus kesal kemudian bersiap tengkurap untuk menjalani hukuman mereka.

"Lo tuh!" Arjuna menyalahkan Gerald sembari menyenggol bahunya.

"Apaan?!" Tanya Gerald sensi yang berdiri di sampingnya.

"Gara-gara lo kita telat!"

"Dih, bukannya lo yang kebo?" Cowok itu memasang bombastic side eye.

"Kalau lo udah bangun duluan sebelum gue ke rumah lo, pasti waktunya masih sempet. Nyokap lo tadi aja sampe angkat tangan karena gak bisa bangunin lo, bersyukur ada gue!" Sambung Gerald sombong.

Arjuna melotot tak terima. "Lagian lo ngebangunin gue pake cara gak bener! Bayangin aja orang lagi enak-enak tidur, nyawa belum kekumpul, terus seenak jidat lo maen narik kaki gue—"

"Berisik. Jalanin!" Potong Ezra menatap datar ketiga sahabatnya yang malah saling menyalahkan satu sama lain.

Ezra tak akan pernah lupa jabatannya di Sekolah, jika ada murid yang telat atau bermasalah akan segera dia hukum dan tangani. Tak peduli sekalipun itu adalah sahabatnya sendiri.

Aera Kelly Elowyn, gadis cantik berseragam rapi di sebelah Ezra tersebut juga menatap Galen dan Arjuna sebentar secara bergantian, barulah terakhir menatap Gerald cukup lama.

Gerald sadar, tapi memilih pura-pura tak tahu. Bohong jika dia bilang tidak menyadari bahwa Wakil Osis atau lebih tepatnya mantan pacarnya itu memang masih sering memperhatikannya diam-diam dari mereka putus beberapa bulan yang lalu.

"Bareng, gue hitung!" Gerald memutar bola mata kala suara Ezra menghentikan pergerakannya yang hendak melakukan push up lebih dulu. "Tiga puluh kali tanpa protes."

"Gila." Gumam Arjuna yang tidak dipedulikan Ezra.

"Satu," Kata cowok itu mulai menghitung.

Galen, Gerald dan Arjuna kompak mendorong tubuh ke atas hingga tangan lurus, lalu menurunkan kembali tubuh mereka menunggu hitungan selanjutnya.

"Dua,"

"Tiga,"

"Lama lo ngitungnya, yang cepet kek!" Protes Gerald.

"EMPAT!" Ezra meninggikan nada suaranya sebagai teguran agar tak banyak berkomentar.

"Lima,"

"Enam,"

"Tu—"

"Ezra, Aera! Ada cewek juga telat." Atensi mereka teralihkan begitu Agatha—salah satu anggota Osis—berlari kecil menghampiri Ezra dan Aera.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 4!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang