31. Perkara si Janu

256 15 0
                                    

Sambutan ramah dari para karyawan Supermarket langsung menyambut kedatangan Gerald dan Milea serta tamu lainnya yang baru menginjakkan kaki, mata Milea memandang sekitar dan tangannya langsung menarik salah satu troli, mendorongnya berkeliling mencari banyak target yang akan dibeli.

"Ger, gue beli jajan lagi boleh gak?" Tanya Milea mencoba merayu menggunakan puppy eyes andalannya. Ia tau di kulkas memang sudah banyak persediaan jajan yang dibelikan Gerald untuknya, tapi tetap saja melihat berbagai macam jajan yang ada di sini membuatnya tidak bisa menahan diri.

Gerald tertawa, "Kenapa pake tanya? Beli semua yang lo mau." Sahutnya membuat Milea tersenyum lebar dengan mata berbinar-binar, Gerald memang yang terbaik!

Tanpa basa-basi Milea langsung mengambil semua jajan yang disukainya terutama toppoki, memasukkan ke dalam troli tanpa melihat harga. Setelahnya gadis itu membuka lemari es, mengambil beberapa yogurt cimory dan sosis kanzler pedas.

"Itu sosisnya ntar jangan langsung di makan setiap hari, pedes soalnya, jangan terlalu sering makan yang pedes-pedes." Nasihat Gerald kepada Milea. Namun bukannya mendengarkan nasihat, Milea justru melotot melihat tangan Gerald mengambil dua minuman kaleng sekaligus yaitu nescafe dan bir bintang saat mengatakannya.

"Lo ngapain beli bir?"

Gerald terkekeh pelan, "Udah biasa." Jawabnya membuat Milea memilih diam saja. Karena setelah di pikir-pikir, cowok jaman sekarang mana ada yang gak pernah minum kayak gitu? Hanya saja, Milea belum pernah melihat Gerald merokok ataupun minum.

Baru saja Gerald hendak melanjutkan berjalan untuk memilih cemilan, ia dibuat teringat dan kembali membuka lemari es. "Lupa, gue beli juga buat temen-temen gue ntar." Sambungnya mengambil 8 kaleng bir bintang dan menaruhnya lagi di troli.

"Kalo buat temen-temen lo kok cuma 8? Kan kurang 1?" Tanya Milea mengerutkan kening.

"Ezra gak ikut, dia jemput adeknya les nanti."

"Loh iya? Kasian dong Shireen nanti," Milea geleng-geleng kepala membayangkan betapa lemah letih lesunya Shireen nanti karena tidak ada Ezra.

Keduanya lantas lanjut menelusuri Supermarket ini untuk membeli sayuran, ikan, ayam dan buah-buahan.

"Lo bagian beli ayam sama ikan ya, gue yang beli sayuran sama buah-buahan." Kata Milea membagi tugas agar cepat selesai membuat Gerald mengangguk mengerti. "Buah favorit lo apa?"

"Melon, beli melon." Jawab cowok itu, Milea mengacungkan jempol lalu segera pergi ke bagian sayuran dan buah-buahan, sementara Gerald juga pergi ke bagian ikan dan ayam.

Begitu sampai di bagian sayuran dan buah-buahan, di sana semuanya masih segar membuat Milea tersenyum senang. Di ambilnya sayur-sayuran seperti kangkung, bayam, brokoli, selada, sawi, terong, wortel dan kentang. Tangan gadis itu beralih mengambil buah-buahan, yang pertama di ambilnya adalah tentu saja mangga manis besar yang menjadi favoritnya, setelahnya mengambil melon untuk Gerald, dan buah yang lain seperti jeruk, anggur, apel, strawberry, nangka, manggis, serta masih banyak lagi.

"Milea?"

Milea mendengar namanya di panggil oleh seorang cowok, tapi itu bukan suara Gerald. Penasaran dengan siapa yang memanggilnya, ia langsung menolehkan kepala menatap lelaki bertubuh tinggi yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelahnya tanpa di sadarinya.

Melihat wajah Milea yang bingung dengan kening berkerut, lelaki itu pun menunjuk dirinya sendiri sembari bertanya, "Gak inget?"

"Kak ... Janu?" Tebak Milea masih berusaha mengingat-ingatnya.

Janu mengangguk sambil tersenyum, senang ternyata Milea masih mengingatnya. "Udah lama gak ketemu, kapan balik ke sini lagi, Ya?" Tanya Janu.

"Udah lama balik ke Jakarta lagi, Kak," Sahut Milea tersenyum canggung.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 4!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang