Prolog

52 6 4
                                    

"Kau benar-benar tidak mengenalku? Jinjja?"

Chae Rin menatap aneh pada sosok di depannya. Ya, Chae Rin akui kalau pria ini cukup tampan, meskipun ia meninggalkan kesan feminim pada penampilannya karena potongan wolf cut pada rambutnya itu, tetangga barunya ini memang memiliki visual diatas rata-rata.

Tapi masalahnya, siapa dia hingga mengharuskan Chae Rin mengenalnya? Presiden? Jangan bercanda, tentu saja bukan! Kerabat jauhnya? Seingatnya ia tidak memiliki kerabat dengan bentukan kayak gini. Lalu siapa dia?

"Memang ... aku harus mengenalmu?"

"Hm. Tentu saja."

"Kewajiban darimana itu? Memang siapa kau sampai aku harus mengenalmu?"

Pria itu nampak nampak sedikit syok. "Woah ... kalau kau sampai tidak mengenalku, berarti hidupmu itu ada di dalam goa, sama saja kau ini manusia purba. Dasar menyedihkan, sebenarnya se-kudet apa kau sampai tidak mengenalku?"

"Apa-apaan?! Menyedihkan kau bilang? Ya! Ini pertemuan pertama kita loh, dan kau sudah menghinaku? Dasar kurang ajar!"

"Kau bahkan tidak mengenaliku. Aku! Yoon Jeonghan Seventeen! Kau tidak tau? Sonogong, Hot, Left and Right! Itu semua lagu-lagu kami! Dan sekarang aku jadi tetangga barumu, bukankah hidupmu sudah sangat luar biasa karena bertetangga denganku? Seharusnya hal ini bisa jadi pencapaian terbesar dalam hidupmu!"

Chae Rin menatap cengo. "Kau gila ya? Pasien RSJ mana? Nanti aku anterin."

"What?"

Dengan nada tengilnya, Jeonghan menanyakan maksud ucapan gadis jutek di depannya itu.

"Aku tau siapa itu Seventeen meskipun aku tidak hafal semua membernya, dan mungkin saja secara tidak sengaja aku juga pernah mendengar lagu-lagu yang kau sebutkan itu, lalu terus kenapa? Aku harus ngapain kalau kau yang ternyata adalah member Seventeen jadi tetangga baruku? Aku harus kayang? Jingkrak-jingkrak kegirangan gitu? Atau aku harus umumin ke seluruh Korea kalau Yoon Jeonghan yang ini itu jadi tetangga baruku? Gitu maumu?"

Pria itu-Yoon Jeonghan-menatap Chae Rin dengan tatapan syok yang agak dibuat-buat, baru kali ini setelah popularitasnya meledak ada seseorang yang biasa saja ketika bertemu secara pribadi denganya, bahkan wanita ini terkesan tidak peduli sama sekali.

"Neon T-ya?"

"Hah?"

Jeonghan pun mengehela nafas kesal. "Aish. Sudahlah, kalau kau tidak mengenalku, ya sudah. Aku akan mencoba menerima kalau tetangga baruku ini memang makhluk purba. Sekarang katakan saja, siapa namamu?"

Chae Rin menilik Jeonghan dengan tatapan sewotnya, melihat dari bagaimana cara pria itu menyapanya di pertemuan pertama mereka yang penuh drama ini, Chae Rin langsung berpikir bahwa Jeonghan bukanlah tipe tetangga yang baik hati dan tidak sombong, maka dari itu ia tidak memiliki inisiatif untuk bisa jadi semakin dekat dengan tetangga barunya itu.

"Entahlah. Kurasa kita tidak sedekat itu hingga aku harus memberitahukan namaku, Yoon Jeonghan-ssi."

Jeonghan ternganga, bahkan uluran tangannya yang mengajak untuk berjabat tangan itu menganggur begitu saja, tanpa diterima dan digubris oleh wanita itu. Tetangga barunya itu melenggang masuk begitu saja ke dalam unitnya, meninggalkan Jeonghan yang saat ini sudah dongkol setengah mati.

Jemarinya yang terulur itu terkepal, segaris senyuman kesal terbit di wajah pria manis itu.

"Oke, jadi gini cara mainnya? Awas saja kau, Nona Tetangga."

Dan dari sinilah, kehidupan apartemen Chae Rin yang tenang perlahan hancur karena tetangga barunya itu.



***


Yey! Ada penghuni baru di lapak ini! Yey!

Ini ceritanya berani banget post cerita baru padahal yang satunya aja masih ngangkrak di sebelah.

Maklum, penyakit nulis emang kayak gini:(

Tapi tenang, Double Take bakal tetep lanjut jalan bareng ini. Meskipun update-nya seperti biasa UHUK-agak ngaret-UHUK.

#KarenaSayaUpNggakNentu:)



Jangan lupa like dan komennya! Week!😝

AH! LOVE | Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang