1. Pindah?

46 5 0
                                    

"Kau beneran jadi pindah?"

Jeonghan menoleh, ia mengamati ekspresi khawatir yang terpancar jelas dari wajah manajernya itu.

"Ey, Hyung, kau khawatir, ya? Tumben banget?"

Jae Hwan berdecak. "Ya jelas khawatir lah! Kau itu baru saja mengalami cedera serius. Cedera ACL, Jeonghan-ah, kau sendiri tau kan rasanya sesakit apa? Seharushya kau fokus saja pada pemulihanmu, kenapa kau tiba-tiba ingin pindah dari dorm segala?"

Berbanding terbalik dengan sikap sang manajer yang nampak sangat khawatir, Jeonghan malah dengan santainya menyuap sebutir anggur ke dalam mulutnya. "Kenapa kau harus sekhawatir ini, Hyung? Aku tidak akan pindah negara, hanya pindah rumah. Ini bukan masalah besar, lagipula apartemenku hanya berjarak 15 menit dari dorm, tidak akan bedanya aku pindah atau tidak."

"Makanya itu, kalau jaraknya sedekat itu kenapa juga kau harus pindah, Jeonghan-ah? Aku tidak melarangmu pindah, aku hanya khawatir. Kau sedang cedera sekarang, kalau kau pindah sekarang siapa yang akan mengurusmu di apartemen nanti? Enakan hidup di dorm, kau bisa memperbudak member lain dengan alasan cederamu itu, kau akan menyukainya, itu kan hobimu."

Jeonghan nampak mengangguk-angguk, mencoba menimbang ucapan sang manajer. "Untuk bagian memperbudak member itu aku cukup tertarik, tapi maaf, Hyung. Argumenmu itu tidak cukup membuatku tergerak untuk mengurungkan niat pindahan rumahku." Jeonghan menepuk pundak Jae Hwan seraya menampilkan wajah bijaknya. "Lagipula manusia sebaik diriku tidak akan tega memperbudak orang lain dengan alasan keterbatasanku ini, Hyung."

Beberapa detik kemudian.

"Mingyu-ya, ambilkan cemilanku di kamar, aku lapar." Mingyu yang baru saja lewat langsung berdecak. "Oh, ya! Sekalian ambilkan air dingin di kulkas, haus banget sumpah. Kau tau kan kalau kakiku ini sedang nggak bisa diajak bekerja sama."

Jae Hwan melongo, sedangakn Mingyu hanya bisa melenggang memasuki kamar Jeonghan seraya mencoba menahan kesal.

"Pokoknya, Hyung, akhir minggu ini aku mau pindahan."

Jae Hwan langsung kaget mendengarnya. "Kalau akhir minggu ini, ya berarti hari ini dong! Kan sekarang hari Minggu!"

"Emang. Hyung nanti bantu angkatin barang ya?"

Dan untuk yang kesekian kalinya, Jae Hwan dibuat melongo hari ini.





***


"Kau beneran jadi pindah, nih?"

Jeonghan berdecak. "Ck. Kenapa semua orang nanyain itu mulu, sih? Kayak takut banget mau aku tinggal."

S.Coups merotasikan bola matanya malas. "Ya kalau kondisimu lagi oke-oke aja member yang lain pun juga nggak akan sekhawatir ini. Baru selesai operasi kok udah belagu banget mau  tinggal sendirian. Wae? Kau hanya tidak ingin merepotkan member yang lain kan? Makanya kau bersikeras pindah ke apartemen sendirian."

Dalam seperkian detik, senyum tengil yang sempat menghiasi wajah Jeonghan itu nampak pudar, tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan kembali mengalunkan tawa canggungnya dan menggeplak member tertua di grubnya itu.

"Pede! Siapa juga yang mikir kayak gitu? Kalau bisa mah aku mau-mau aja diurusin member selama 24 jam, enak! Makan tinggal makan, entar juga ada Mingyu yang ngeberesin, mau ke kamar mandi bisa dibopong sama Shua, tapi karena aku lagi baik hati banget nih kan, makanya aku minggir dulu ke apartemen sebelah, pengen rehab yang bener, nanti kalau di dorm malah berisik, nggak tenang hidupku nanti."

AH! LOVE | Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang