SPIN-OF [ SEGALANYA ]

490 50 22
                                    

warn! abaikan jam/typo.

HEllOowww, ini chap terakhir dari spin-off SS jadii happy reading!💝💝🌻🌻.

s

egalanya.

Hari itu entah sudah yang keberapa kali Fang menghela nafas. Pikirannnya entah mengarah kemana yang pasti Fang merasa ada hal buruk yang sedang terjadi.

Pandangnya terangkat, perisis mengarah kedepan papan tulis dimana guru tengah mengisi absensi. Nama beberapa murid sudah disebut sesuai abjad, sampai pendengarannya dipertajam diantara riuhnya seisi kelas ketika guru memanggil nama seseorang.

"Duri Ardinata??."

Suasana hening seketika menyelimuti, banyak dari mereka yang memilih diam sebelum kemudian mendekat kearah teman sebangku dan membisikan sesuatu.

Tatapan Fang bergulir kesetiap penjuru kelas, mencoba mencari keberadaan anak yang identik dengan warna hijau tanaman. Tatapannya jatuh pada bangku diujung sana yang mejanya penuh dengan coretan tipe-x. Namun, tempat duduknya kosong. Pun ransel putih itu tak ada ditempat.

"Sekali lagi, Duri Ardinata?!."

Sang Guru terlihat kesal, tertebak sekali dengan intonasi suaranya yang meninggi serta menekan disaat yang bersamaan.

"IBU! Kali aja dia bolos lagi kan??dia kan sering banget bolos."

Sang Guru terlihat memijit pelipisnya pelan, lalu menghela nafas gusar "Huh..ini sudah hari keberapa kali dibulan ini?!."

Lalu tatapan Guru teralih pada Fang "Fang kalian lumayan dekat kan??ibu ingin menitipkan hasil ulangannya minggu kemarin."

Fang tampak ragu sebelum kemudian mengganggukan kepalanya pelan.

Sepulang sekolah atas perintah sang Guru Fang mengendarai motornya menuju alamat rumah Duri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah atas perintah sang Guru Fang mengendarai motornya menuju alamat rumah Duri. Sebelumnya anak itu pernah mengantarkan Duri kerumah jadi bukan lah hal baru untuk Fang menghentikan motornya digerbang rumah Duri yang lumayan menjulang tinggi.

Ia menghentikan motornya persis dihalaman rumah, bersyukur karna satpam rumah anak itu terlihat ramah hingga mengizinkannya untuk memarkirkan motor dihalaman rumah keluarga Ardinata.

Dapat Fang lihat ada beberapa motor yang sering dipakai oleh saudara-saudara Duri itu tandanya Duri tak sendiri dirumah.

Fang mengetuk pintu beberapa kali, sebelum kemudian berdecak sebal sebab tak ada yang merespon. Oleh karna itu, ia memilih berbalik, bersiap meninggalkan depan pintu keluarga Ardinata.

Cklek!

"Maaf?? ada perlu dengan siapa??."

Suara itu menyapa indra pendengaran Fang, Fang refleks berbalik dengan kesal "Lo bisa ga usah lel-"

Looking For Happiness [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang