2

2K 268 13
                                    

Nungguin ta?

-------------------------------------------------------------

Shani menatap anak itu dan dengan cepat shani menangkupkan kedua tangannya di pipi anak itu.

"Kamu yang nolongin aku beberapa waktu lalu kan?" Tanya shani.

Anak itu mencoba mengingat-ngingat dan menangkat kedua bahunya pelan.

"Aku yang di mobil mazda putih, di deket warung soto sapi kuning" shani memperjelas semua kronologi tersebut.

"Ah.. jadi itu kakak ya?" Tanyanya pelan usai mengingat kejadian itu.

"Iya itu aku, dan aku inget kamu pake gelang ini" shani mengambil tangan kiri christy yang berisi gelang warna-warni dengan ada gantungan kecil.

Christy hanya menatap shani dengan wajah polos dan mata bulatnya, anak itu hanya mengedipkan matanya sesekali.

"Kamu sekolah disini? Terus tadi kenapa kamu di bully sama mereka?" Tanya shani lembut.

Shani mengajak christy untuk duduk di bangku taman, di bawah pohon yang rindang. Dapat shani liat christy sepertinya kurang terawat, baju seragamnya kusut, dan ikatan rambut yang kurang rapi. Namun shani mencoba menepis pikiran negatifnya itu.

"Iya aku sekolah disini miss, christy minta maaf ya tadi miss" ujarnya sembari menunduk dan mengulurkan tangan kanannya ke arah shani.

Shani tak langsung menjabat tangan anak itu, ia perhatikan tangan christy banyak baret dan lecet pada beberapa jari tangannya.

Shani mengambil lembut kedua tangan christy, dan mengadahkannya menatap telapak tangan christy. Kedua tangan kecil itu memiliki luka kecil-kecil.

"Jadi nama kamu christy ya? Terus tangan kamu kenapa?" Tanya shani lagi, entah kenapa ada perasaan sedih menatap tangan kecil itu.

"Iya nama aku christy miss, ini tangannya luka karena suka ambil-ambil barang bekas terus di bawa ke depo pengepul miss"

"Depo pengepul? Kamu kerja? Berarti malam-malam hujan pas itu pun kamu kerja juga buat ngambil barang bekas?" Selidik shani, shani menatap nanar anak di depannya.

'Dimana coba orang tua nya, masih umur segini udah disuruh kerja aja. Gimana orang-orang nggak negatif thinking pas liat dia pertama kali' batin shani.

Christy hanya menganggukan kepalanya kecil, shani mengangkat dagu christy sedikit. Dan menatap kedua bola mata anak itu.

"Bisa miss ketemu sama mama atau papa kamu? Miss mau bilang terimakasih karena anaknya udah bantu miss" shani melihat christy diam sejenak dan menghela nafas berat.

"Aku... aku... aku ndak punya mama sama papa" jawab christy sangat pelan, shani memejamkan matanya sejenak ketika kata-kata anak itu masuk ke dalam indra pendengarannya.

"Kamu tinggal sama siapa kalo gitu? Nggak mungkin sendiri kan?"

"Christy tinggal sendiri miss" jawab christy polos.

Hati shani mencelos saat mendengar penuturan anak itu, bisa-bisa nya anak sekecil itu harus berjuang hidup di dunia yang keras.

"Christy kamu ngapain disini?! Ibuk ariel kan suruh kamu bikin tugas prakarya, malah duduk disini"

Shani dan christy kaget mendengar suara seseorang yang semakin mendekat, christypun dengan cepat bangun dan berdiri di depan bu ariel.

Bu ariel sendiri adalah guru yang baik namun tegas, meskipun galak dirinya selalu mengutamakan anak-anak muridnya.

"Ehm... maaf bu ariel, christy kemarin malam baru bisa ngumpulin uangnya, jadi tokonya ke buru tutup kemarin, christy nggak keburu juga beli paginya karena tokonya juga belum buka bu ariel, christy minta maaf ya" anak itu menunduk dan memainkan jari-jarinya sendiri.

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang