Sean meminta beberapa file itu dari ko chandra, pikiran sean melayang jauh setelah membaca tentang christy, sean menghembuskan nafasnya kasar.
"Huft... kayaknya aku harus ngobrol panjang sama shani, gimana pun shani harus tau" gumam sean.
Sean memakirkan mobilnya di sekolahan milik ayah shani. Dirinya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar sekolah sembari menunggu shani yang melakukan pemeriksaan kepada anak-anak sekolahan. Saat melewati suatu bangunan terkunci sean mendengar suara anak-anak yang sedang ribut.
"Lu itu kenapa sih masih sekolah disini? Kan lu nggak punya mak bapak" ujar eve.
"Iya terus kamu kalo ke sekolah juga suka bau tau" ujar kathrin.
"Pasti kamu nyolong ya baju ini, buktinya seragam kamu ini masih keliatan baru" ujar ashel.
Anak-anak itu terus membully christy dan bahkan menjambak rambut christy, sedangkan christy anak itu tak berani melawan takut dirinya di keluarkan dari sekolah.
Sean mendekat ke arah suara tersebut, mengintip melalui celah jendela, matanya membulat melihat christy yang sedang di bully, tanpa pikir panjang sean menendang keras pintu itu hingga terbuka, membuat anak-anak itu kaget dan berlari pergi lewat pintu samping.
"CHRISTY! KAMU GAPAPA?" sean berlari ke arah christy dan memeluk anak itu sekilas, sean dapat melihat betapa banyaknya rambut christy yang rontok akibat ulah anak-anak pembully itu.
"Kita pulang, kamu nggak usah takut ya, biar koko yang tanggung jawab" ujar sean, sedangkan christy anak itu menangis dalam diam, sean menggendong christy menuju ke arah parkiran mobilnya, banyak mata memandang ke arah mereka karena tepat jam istirahat berbunyi di tambah christy di gendong oleh sean.
"BUBAR NGGAK?! APA KALIAN LIAT-LIAT HAH?!" teriak sean kepada gerombolan anak-anak yang menatap christy heran, mata sean memanas saat mendengar beberapa bisikan anak-anak sekolah itu.
'Wah pasti dia mau di jual tuh'
'Hebat banget dia ya, kira-kira pake pelet apa'
'Ngapain coba pak sean gendong anak haram, nggak takut najis kah'
"DIAM! CHRISTY ANAK SAYA DAN MISS SHANI! JAGA MULUT KALIAN SEMUA!!" sean benar-benar marah, bahkan sean mendekap erat christy di gendongannya.
"KALIAN YANG MENGHINA ANAK SAYA, SAYA PASTIKAN KALIAN MENYESAL!!" sean masuk ke dalam mobilnya dan membiarkan christy duduk di pangkuannya, sean menjalankan mobilnya ke rumah.
"Jecci lu denger kan barusan?! Gue nggak salah dengerkan?!" Ujar adel, adel bahkan mencubit pipinya sendiri dengan keras.
"Sakit cuy, berarti enggak mimpi" ujar adel, jessi masih bengong dan shock atas kejadian barusan, bahkan beberapa anak pun sama merasakan hal yang sama seperti jessi dan adel.
"Seriusan christy anak miss shani? Gila bisa di depak anak-anak disini sih kalo beneran" gumam adel.
"Ntar gue tanya papa deh, kalo memang christy anak miss shani kita nggak boleh macem-macem secara kakeknya yang punya sekolah ini" ungkap jessi, pikiran jessi melayang jauh atas kejadian barusan, begitu banyak hal yang harus di buat clear senghingga tak menimbulkan kecurigaan.
Sementara itu sean dan christy sama-sama hening di mobil, mereka bergelut di pikirannya masing-masing.
"Chirst..."
"Koko..." ujar mereka berbareng, sean memakirkan mobilnya di pelataran rumah mewahnya. Sean menggendong christy turun dan mendudukan anak itu di kursi taman dan sean berjongkok di depannya.
"Adek mau bicara apa? Keluarin aja semuanya ya" sean mengusap kepala christy lembut.
"Uhm.. maaf ya udah ngelibatin koko sama cici shani, dedek nggak akan sekolah lagi deh koko, nanti koko sama cici kena getahnya dari masalah christy" cicit christy pelan, anak itu memainkan jari-jari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard
Teen FictionShani Indira Pramudya yang bertemu dengan bodyguard ajaib 🤍