Bab 1

211 38 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

4 tahun kemudian

Seorang mahasiswa baru sedang berjalan di lorong fakultas barunya, pasalnya mahasiswa baru ini merupakan siswa pindahan dari Swiss.

Hingga bahunya tidak sengaja menabrak seorang wanita.

"Maaf aku gak sengaja phi" ucap gadis baru tersebut.

Sedangkan wanita yang lainnya menolongnya untuk berdiri, dan hanya tersenyum manis melihat gadis yang sedikit mungil darinya.

"Gapapa kok, btw kamu siswa baru ya?" Tanyanya.

Sedangkan gadis tersebut hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan tersebut.

"Hey, gak usah gugup gitu, kebetulan aku wakil BEM, nah aku memang sempat denger katanya bakal ada siswa baru tapi ya gak tau namanya, mungkin yang dimaksud itu kamu" Jelas nya.

"Kenalin aku pansa, wakil BEM di fakultas ini" ucap perempuan bernama pansa tersebut, sembari menjulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Kenalin aku Becky phi" balas gadis di depannya yang tak lain adalah Becky.

"Gimana kalo kamu aku anter keruangan ketua BEM nya, tenang aja di cewek juga kok, cuma minusnya agak dingin aja" santai pansa sedangkan Becky hanya menganggukkan kepalanya.

•••

Kini keduanya telah sampai di depan pintu ruang BEM, pansa berbalik dan tersenyum sembari menepuk nepuk pundak Becky untuk memberi semangat.

"Gak usah grogi aku tungguin kamu disini, nanti sekalian aku anter ke kelas kalo urusan kamu sama ketuanya udah selesai" Ucap pansa.

Becky menganggukkan kepalanya lalu mulai menarik nafasnya perlahan dan memutar kenop pintu tersebut.

Entah mengapa jantung nya berdetak kencang, ia bingung ini perasaan apa.

Pintu terbuka dan Becky melihat tidak ada siapapun di dalamnya, mendengar ada gemercik air Becky pun berpikir mungkin ketua BEM tersebut sedang berada di dalam kamar mandi.

Jadi ia memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia, sembari memainkan jari jari nya.

Hingga tak lama ketua BEM tersebut keluar dari dalam kamar mandi tanpa ada suara, bahkan Becky pun tidak menyadari jika orang yang ia tunggu sudah selesai dari pekerjaan nya.

Ketua BEM tersebut merapikan rambutnya dan sedikit memperbaiki duduknya dan mulai mengangkat kepalanya untuk memandang gadis yang sedang menundukkan kepalanya tersebut.

Tapi satu entah mengapa ketua BEM tersebut merasa ia mengenali postur tubuh itu.

"Mahasiswa baru?" Tanya nya dengan nada tegas.

Seketika Becky mengangkat kepalanya dan terkejut melihat siapa yang ada didepannya, tidak lupa juga dengan ketua BEM tersebut, ia juga terkejut dengan siapa yang ada dihadapan nya saat ini.

"Freen?" Ucap becky.

"Becky?" Ucap freen.

Keduanya mengucapkan dengan bersamaan, tentu saja keduanya terlihat terkejut.

Tapi ketua BEM yang tidak lain adalah Freen tersebut mencoba untuk menetralkan detak jantungnya.

Sedangkan Becky sudah bingung ingin melakukan apa, seketika ia merasa jika semua aktivitas di dekatnya berhenti kecuali wanita dihadapannya.

Kekasih yang ia tinggalkan hanya karena alasan sepele, dan Becky menyesal karena telah memilih untuk meninggalkan freen saat itu.

"Freen maaf" satu kalimat yang hanya bisa Becky ucapkan untuk saat ini.

Mendengar ucapan Becky membuat freen mengepalkan tangannya, karena kenangan pahit itu muncul kembali di kepalanya.

"Jangan mengalihkan topik, baiklah saya disini sebagai ketua BEM dan sudah kewajiban saya untuk menjelaskan beberapa peraturan dan kebijakan di fakultas ini, sebelumnya biarkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, perkenalkan saya Freen Azalea Aldebaran " tegas freen.

Kemudian mulai menjelaskan beberapa hal yang harus ia jelaskan, tidak lupa juga memberi tahu keberadaan kelas yang akan ditempati oleh Becky, ternyata mereka satu kelas.

"Baiklah anda bisa keluar Becky Chayton Nayaka, betul?" Ucap freen dan lagi lagi becky hanya mampu menganggukkan kepalanya.

Ketika Becky mulai beranjak ucapan freen membuat ia merasakan perasaan sakit yang harusnya tidak ia rasakan.

"Setelah pertemuan ini anggap jika kita tidak pernah mengenal satu sama lain, karena itu hanya akan menggangu waktu ku" tegas freen.

Mendengar itu becky segera keluar dan berlari meninggalkan pansa yang kebetulan memang menunggunya.

Melihat hal tersebut pansa hanya memasang raut wajah bingung dan bergegas masuk kedalam ruangan tersebut, kemudian melihat freen yang menutup wajahnya menggunakan tangan.

"Kamu gak apa apain dia kan freen" tanya pansa.

Freen hanya menggelengkan kepalanya lalu mulai sibuk dengan ponselnya.

"Dia lari keluar dari ruangan ini freen, dan pasti ada sesuatu tadi?" Tanya pansa lagi.

Freen menghela nafas panjang dan menyadarkan tubuh dikursi.

"Dia masa lalu yang pernah ku ceritakan padamu" singkat freen dan pansa langsung paham maksud perkataan freen.

Segera ia menggelengkan kepalanya mendengar ucapan freen.

"Aku harap kamu gak mengatakan sesuatu yang bikin dia sakit hati, dan jika kamu membenci cukup pendam sendiri, dan jika kamu masih belum melepaskan nya tolong lepaskan dia, karena aku rasa aku tertarik dengannya " Ucap pansa menekan akhir kalimatnya lalu pergi menyusul Becky.

Mendengar ucapan pansa barusan ada rasa tidak rela dihati freen, jika pansa benar benar menginginkan Becky.

Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia membenci Becky tapi rasa sayang masih bertumpu banyak pada Becky.

"Bahkan aku selalu gagal mencoba untuk membenci mu bec, dan sudah 4 tahun berlalu perasaan ku masih sama, aku masih mencintaimu tapi aku membenci perpisahan yang kau lakukan" monolog freen sembari menatap foto Becky yang masih ia simpan di ponsel nya.

TBC...

Note : kemungkinan ini cerita gak bakal panjang sesuai deskripsi klo ini cuma short story, dan memungkinkan author cuma buat sekitar 8 bab, karena author kejar deadline yaitu semua cerita author yang didraf harus sudah dipublish sebelum ganti tahun.

Dan karena cerita ini cuma short story jadi kemungkinan cuma sekitar 500-600 kata doang.

Vote dan berikan komen jika ada usulan tentang chapter kali ini.

WHY YOU DON'T STAY? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang