Bab 3

247 42 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.
.
.

Kelas baru saja selesai dan di ruang tersebut hanya tersisa Becky dan freen, disatu sisi Becky senang karena hanya tinggal mereka berdua tapi disatu sisi lain freen merasakan perasaan canggung diantara keduanya.

Becky memberanikan dirinya untuk duduk di meja sebelah freen yang kebetulan sedang mencatat materi, menyadari kehadiran Becky freen hanya menggeser duduknya sedikit menjauh dari Becky.

Menyadari itu Becky hanya tersenyum gemas melihat tingkah freen, bahkan rasanya tangan becky gatal untuk tidak memperbaiki rambut yang menutupi wajah freen tapi Becky mencoba menahan nya, hingga akhirnya Becky melihat pansa yang sedang mengintip dari jendela.

Becky membaca gerak bibir pansa yang seolah mengatakan.

"Semangat bec, aku dukung kamu terus" seperti itu lah kira kira kalimat yang diucapkan oleh pansa lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Akhirnya pandangan Becky kembali memandang wajah freen dari samping hingga suara freen menyadarkan nya.

"To the poin saja bec, bisa kau jelaskan mengapa kau meninggalkanku ku waktu itu?" Tanya freen tanpa menoleh ke arah Becky.

Becky terkekeh mendengar ucapan freen lalu mengusap kepala freen yang langsung ditepis oleh Freen.

"Kau menginginkan jawaban ku kan?" Tanya Becky dan freen menganggukkan kepalanya.

"Aku akan memberi tahu mu jawaban nya jika kau berhenti bersikap dingin dengan ku" Ucap Becky dan berhasil membuat freen menoleh ke arahnya.

Lalu kembali mengembalikan tatapannya ke arah catatan nya, jujur saja tadi itu membuat nya merasakan detak jantung yang meningkat.

"Akan ku coba" datar freen.

Lagi lagi becky hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah freen yang menurutnya sangat menggemaskan itu.

Keduanya diam untuk waktu yang lama hingga akhirnya Becky memilih untuk menanyakan beberapa pertanyaan yang sangat ingin ia tanya pada freen.

"Apakah kau sudah menemukan seseorang yang baru freen?" Tanya Becky dan hanya dihadiahi oleh gelengan dari freen.

"Bagaimana aku bisa menemukan orang baru jika perasaan ku masih terpenjara oleh orang lama bec" ujar freen yang masih setia menulis.

Jujur saja Becky butuh beberapa detik untuk mencerna ucapan freen barusan, hingga ia tersadar orang yang dimaksud freen adalah dirinya.

"Apakah jika aku menjelaskan semuanya kau mau memaafkan ku freen" tanya Becky lagi.

"Ntahlah bec, aku tidak tau" singkat freen.

Dan Becky hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda ia memahami maksud freen, tapi Becky terus kembali bertanya agar situasi Antara keduanya tidak canggung.

"Tapi aku cukup terkejut saat mengetahui jika kau adalah ketua BEM di fakultas ini freen" Ucap Becky.

"Aku awalnya pun terkejut karena aku terpilih untuk menjadi ketua BEM disini" Ucap freen.

"Lalu aku berpikir jika ini merupakan salah satu caraku melupakan masa lalu ku, tapi semuanya sia sia, dia berputar bak kaset rusak yang selalu membuat ku gagal melupakan semua kenangan itu, termasuk hari dimana kau meninggalkanku ditaman itu" akhir freen.

Becky terkejut mendengar ucapan freen, ternyata tanpa sengaja ia menyakiti hati wanita manis disamping nya ini, bahkan merebut senyuman yang dulu sempat menjadi candunya.

"Jika penyebab semua perubahan mu adalah aku, aku sangat memohon maaf untuk semua itu, jujur saja aku menyesali keputusan yang ku ambil secara tiba-tiba saat itu freen, tapi jika kau memperbolehkan aku untuk memperbaiki semua aku berjanji akan mengembalikan sosok freen yang dahulu" jelas Becky.

Mendengar ucapan Becky barusan membuat hati freen menghangat, tanpa sadar senyum tipis tercetak diwajahnya. Hingga Becky tidak menyadari jika wajah dan telinga freen memerah saat ini.

"Baiklah" singkat freen.

Becky mengerjakan matanya beberapa kali karena masih belum paham maksud freen Barusan.

"Maksudnya apa freen?" Tanya Becky.

"Kau ingin memperjuangkan semuanya kan? Kalau begitu lakukan lah, tapi kau harus menjelaskan semuanya dengan detail" jelas freen.

Mendengar ucapan freen Becky tampak gembira dan tanpa sadar memeluk freen dari samping hingga freen sedikit terhuyung kesamping.

"Aku mengalahkan ego ku untuk memberi mu satu kesempatan lagi, karena bohong jika aku tidak mengharapkan cinta mu lagi" batin freen dan sedikit tersenyum.

Dari depan pintu pansa yang kebetulan sudah kembali dari kantin menghentikan langkahnya karena melihat freenbecky yang sedang berpelukan lebih tepatnya Becky yang memeluk freen, dan pansa lihat freen tidak menolaknya.

Pansa tersenyum tipis melihat kejadian itu, ia sudah yakin apa yang terjadi sebelum ia datang.

"Aku memang sempat tertarik dengan mu bec, tapi aku yakin sudah ada yang menjadi tuan dari isi hati mu, dan orang itu adalah Freen" batin pansa.

TBC...

Note : 600+ kata aja nih. Btw udah ya nih yang sedikit manis manis, ni cerita memang gak terlalu berat konflik nya, jadi i hope you enjoy.

Vote dan berikan komen jika ada usulan tentang chapter kali ini.

WHY YOU DON'T STAY? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang