•••
ke-enam gadis itu saling bertukar pandang, seolah-olah saling berbicara walaupun dalam batin.
- aduh, mampus si Amara. tapi, kenapa gua ikutan panik gini, sih? - K.
- sialan... kalo ntar si Amara ketahuan, terus bawa-bawa nama gue gimana, yak?! - S.
- aku pengen banget belain Amara, tapi... horor banget aura cowok itu, huhu. - B.
- plis pergi, plis pergi, woi woi, tolong! siapapun, tolongin gue! - A.
- asli deh, kenapa gue ikutan takut? ini kan resto gue, tinggal usir aja tuh cowok, gampang dong? - J.
- ini ngapa pada diem semua, sih?! kan gue juga ikutan diem kayak orang tolol. - D.
semuanya menundukkan kepalanya, seolah-olah sedang ditatap oleh singa hutan yang sangat menyeramkan.
"gak pada punya mulut?" pria itu semakin terlihat marah, nada nya hampir mendekati bentakan.
melihat para gadis itu begitu tertekan, teman nya pria itu bangkit dari kursinya. niat nya sih, ingin menolong para gadis itu, tapi kemudian...
"gua ga ikutan!" -D
"pergi lo dari sini!" -J
"Amara ga sengaja, kok, pak!" -B
"itu tadi mau ngenain si Saskia!" -A
"tuh kan, lu bawa-bawa nama gua!" -S
"gua anak polos!" -K
semua gadis itu secara kompak mengatakan kalimat mereka masing-masing seraya bangkit dari kursinya.
membuat seisi restoran heboh dan memperhatikan mereka. tentunya termasuk pria itu yang kini menatap mereka dengan tatapan terkejut.
"what-- pak? pfft...
yaampun, yaampun, ternyata ada orang-orang se-prik ini di kalangan kelas atas, ya!"
teman pria itu terkekeh hingga nyaris tertawa setelah beberapa saat hening, dia benar-benar menganggap ini menghibur dan langka sebagai orang-orang yang mengunjungi sebuah restoran bintang lima yang sangat terkenal karena kemahalan dan kemewahan nya.
sedangkan, pria itu hanya memutar bola matanya seraya memijit keningnya yang mengernyit. tak lama, pria itu pergi ke arah berlawanan.
"mau kemana, dam?" tanya teman nya itu sambil masih terkekeh geli.
tapi, pria yang di panggil 'dam' itu terus berjalan, hingga sampai lah dia di tempat kasir.
"mana manager kalian? suruh dia keluar!"
para karyawan disitu dengan panik segera memanggil managernya, tak lama seorang pria paruh baya datang dengan ekspresi gelisah.
"gimana, sih? restoran bintang lima kok bisa-bisanya ada orang-orang seperti itu?! bukannya kalian mementingkan adab disini?! saya mau, kalian usir mereka semua!" teriak pria itu penuh amarah.
pria itu menjadi pusat perhatian setelah berteriak marah-marah, sebelum orang-orang disana kembali melirik ke arah meja para gadis itu.
•
"aduh, dia malah lapor manager. eh, kalian tenang aja. temen gua itu aslinya baik, kok. yah, cuman sekarang mood-nya lagi gak bagus. paling ntaran juga kayak biasa lagi." ujar teman pria itu yang masih berada di dekat meja mereka berenam.
"lah emang gua peduli?" celetuk Saskia seraya menampilkan wajah kesal.
dengan cepat, Kania menundukkan kepala Saskia hingga menabrak meja dengan satu tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑯𝑴𝑰𝑳𝒀 : 𝓱𝓸𝔀 𝓶𝓾𝓬𝓱 𝓲 𝓵𝓸𝓿𝓮 𝔂𝓸𝓾
Ficção Adolescente"aku harus segera menyatakan cintaku pada Kak Liam! tapi aku takut dia menjauhi ku." ini tentang gadis yang memiliki nasib kurang beruntung di masa lalu nya. saat remaja, perlahan-lahan gadis cantik dan kalem bernama Kania Pricilla ini mulai melihat...