𖤍• Bab 39 (𝐺𝑎𝑘 tau)

923 76 7
                                    

Garin terbangun dari tidur nya. Melihat sekeliling dan hanya ada cahaya yang menyinari kamar tidur nya dari jendela. Suara burung berkicau di luar dan suara beberapa anggota istana yang sedang melaku kan aktivitas nya masing masing.

Kenapa ribut sekali di luar? Pikir nya dengan bangkit dari tempat tidur. Sebuah burung hinggap di luar jendela nya. Ia melihat burung itu membawa sepucuk surat.

Garin mengambil nya dan membuka surat itu dan membaca nya. Surat apa itu? Ia membaca di dalam surat itu adalah surat yang sama seperti kemarin yang ia temukan di samping kalung nya yang hilang.

"𝐺𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑚𝑢, 𝑏𝑢𝑛𝑢ℎ 𝑑𝑖𝑎! 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡! 𝐺𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑖𝑡𝑢 𝑙𝑖𝑐𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑚 𝑖𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑚𝑢! 𝐷𝑖𝑎 𝑙𝑖𝑐𝑖𝑘 𝑑𝑖𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑐𝑖𝑘 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛𝑢ℎ 𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑖𝑟 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑠𝑖ℎ𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑤𝑢𝑗𝑢𝑑 𝑎𝑠𝑙𝑖 𝑔𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑟𝑎𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑎𝑚 𝑖𝑡𝑢" -𝐴

"A? Siapa?" -Gumam Garin dengan memiring kan kepala bingung

"Hmm mungkin surat ini benar..." -lanjut Garin lagi dengan melihat keluar jendela

Marcel sedang berjalan di lorong istana dan melihat gadis bersurai hitam yang sedang melihat lihat sekeliling lorong. Marcel menghampiri gadis itu untuk bertanya

"Hei nyonya, anda sedang apa?" -tanya Marcel dengan mengangkat salah satu alis nya

"E-eh... Aku... Hanya melihat lihat..." -jawab gadis itu

"Apa anda tersesat? Jika iya akan saya antar ke kamar anda" -tawar Marcel

"Ah.. Ya mungkin bergitu, eum... Boleh" -jawab gadis itu dengan sedikit takut

"Ayo ikuti aku" -jawab Marcel lagi dan gadis itu mengikuti Marcel dari belakang

Marcel mengantar gadis itu ke kamar tamu. Garin keluar dari kamar nya dan tidak sengaja melihat marcel berjalan bersama gadis bersurai hitam itu

Garin membeku hanya melihat mereka dari jauh. Garin tidak tau kenapa hati nya sakit dada nya sesak dan kenapa perasaan nya ingin menangis?

"Huh... Gw kenapa sih..."- batin Garin

Garin pun menggeleng kan kepala nya dengan cepat dan mencoba menetral kan nafas nya walau hati nya terasa sakit

" gak rin... Dia uncel lu sendiri! Anj-... kenapa sih ni dada gw jadi sakit..."- batin Garin lagi

"Sudah lah mending gw ke taman belakang..."- lanjut Garin lalu berjalan berlawanan arah dari Marcel

Di taman belakang

Di sana ada zaki, mako, agil dan riji. Garin melihat mereka dari jauh dan sedikit takut ingin mendekati mereka. Kenapa? Karena di situasi ini dia terlihat seperti penghianat

(Peluk jauh my baby kodok 😞 -author)

Dari juah mako melihat Garin yang sedang berdiri di balik pohon lalu duduk di bawah nya. Mako ingin kesana tapi..

" gw mau pergi "- celetuk mako

" mau kemana? Biar ku anter "-jawab agil

" kiw kiw anjay "-zaki

" mau kemana anjer lu"- tanya riji

"Gw... Mau ke... Garin "-jawab mako

" gila lo?"- sahut riji

"Gak usah mau di penggal sama papi? "- zaki

"... Eum, mungkin gak usah "-agil

" kenapa? Papi mau penggal gw? Yaudah sih penggal aja"- jawab mako

"Walau pun Garin terlihat seperti penghianat tapi dia adek gw! Dia tetep jadi bagian keluarga gw" - lanjut mako

"Gak usah! "-Bantah riji dengan berteriak

"Kalo bukan donatur gak usah ngatur!"- jawab mako dengan berteriak juga

"Jangan mako... Kamu tau kan sekejam apa rion?"- jawab agil

Mako memutar mata nya dengan kesal. Sudah lah mako lelah berdebat dengan mereka dan juga dia baru sembuh bukan? Dan takut jika ada peperangan antar keluarga

Garin yang mendengar itu dari jauh pun menjadi bersalah. Dia sedih di pikiran nya sekarang hanya ingin tidur selamanya dan bermimpi sepuas nya! Huft... Sungguh dia sangat lelah

Garin bangkit dan berjalan pergi. Ia sekarang ada di sebuah hutan yang gelap sangat gelap sampai sampai tidak ada penerangan matahari. Ia berhenti, melihat sekeliling lalu membuka sebuah daun yang menutupi sebuah goa yang sunyi

Ia masuk dan terlihat titik terang. Di sana adalah sebuah tempat yang sangat lah indah. Sebuah danau mengalir dan air nya sangat jernih, burung burung berkicau dan hinggap di berbantuan. Garin tersenyum.

" sayang?"- panggil seseorang dari samping kanan Garin

Garin melihat ke arah sumber suara dan dari kejauhan terlihat seorang perempuan berbaju hijau dengan sayap peri yang sangat lah cantik

"Ada apa? Kenapa kau kemari?"- tanya wanita cantik itu

"B-bunda... Hiks..."-garin menangis lalu berlari memeluk wanita yang ia sebut bunda

" hey?... Kenapa? Ada masalah sayang?"- tanya bunda nya dengan lembut

"Garin capek! Garin ingin ikut bunda saja! "-jawab Garin

" tidak bisa sayang... Bunda dewi alam... Dan dewi harus tinggal di dunia para dewa dan dewi"- lanjut Rhea (dewi alam)

"Hiks..."-Garin

Dewi alam menuntun Garin ke sebuah tempat duduk yang empuk dan tergelantung di pohon. Garin tiduran di pangkuan bunda nya

" Garin? Dimana kalung yang bunda berikan?"- tanya dewi alam

"Di kamar istana bunda... Dan karena kalung itu Garin di fitnah..."- jawab Garin

" eh? Coba cerita kan"-dewi alam

Garin pun menceritakan semua yang terjadi di Kerajaan KNZ sampai ia menemukan surat.

Time skip

Garin pulang dan melihat para keluarga sedang bersantai di ruang keluarga dan ada gadis bersurai hitam itu juga bukan kah seharus nya Garin yang duduk di samping mami? Sekarang situasi ini sangat menegangkan

Garin hanya lewat lalu kembali ke kamar nya. Echi dan selia melihat Garin dan sedikit sedih, mereka berfikir kenapa gadis itu bisa akrab dengan papi mami mereka?! Tidak bisa! Gadis itu harus di singkirkan!
______________________________________

Hehe maaf ya untuk bab kemarin, itu hanya bercanda dan sekarang udah up jangan marah ya hehe.

Aku lagi free sih walau tugas masih numpuk tapi tidak apa apa loss in aja kalik wkwk

Maaf ya kalau pendek

Bye bye💗💗
-𝑳𝒊𝒛𝒛

⋅•⋅⊰∙∘☽𝑻𝒉𝒆 𝑲𝒊𝒏𝒈𝒅𝒐𝒎☾∘∙⊱⋅•⋅ || 𝑻𝑵𝑭 [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang