HALO SEMUANYAA SALAM KENAL AKU ILAA
Ini cerita pertama aku dan aku juga masih belajar jadi maaf aja yaa kalau ada kata yang kurang tepat...
Mungkin itu aja sapaan dari aku untuk memulai bab dan happy reading all..***
“Sil, kenapa lo keliatan nggak nyaman sekolah disini.” Tanya Citra pada Silvia yang tengah melamun disampingnya.
Silvia menghela napas panjang tanpa mengalihkan padangannya dari jendela kelas yang mengarah langsung ke patung yang ada di dekat kelas.
“Karena terpaksa mungkin.” Balasnya ogah-ogahan.
Dalam diam Silvia terus memandangi gedung sekolahnya itu, sekolah dengan nuansa Bali dan patung Dewi Saraswati di dekat pintu gerbang sekolah. Ya. Silvia memasuki SMA Bakti Mutiara dan ia rasa bahwa dirinyalah satu-satunya siswi yang beragama Islam di kelas 10 MIPA-2.
Masa itu sedang dalam kondisi pandemi covid-19 atau Coronavirus Disease 2019. Virus berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit menular baik lewat sentuhan fisik atau tidak. Oleh sebab itu adanya protocol Kesehatan yang mewajibkan siswa menggunakan masker dan menjaga jarak serta karena ini adalah tahun ajaran baru, sekolah mengembangkan kebijakan terdapat dua sesi kelas yang terpisah.
“Kapan semua ini akan berakhir?” Ucap Silvia dalam hatinya.
“Ta, lo udah kenal semua siswa yang ada di sesi 1?” tanya Silvia pada Citra sahabatnya itu. Karena sudah dianggap sahabat oleh Silvia, Citra jadi memiliki panggilan khusus yang hanya bisa ia dapatkan dari Silvia.
“Udah ada beberapa yang gue kenal, Sil. Lo sendiri?” Timpal Citra sambil membenarkan masker Scuba yang ia kenakan.
Silvia menggeleng pelan, “Belum.” Jawabnya.
“Rugi banget lo Sil, padahal ni ya, di sesi 1 itu banyakan cowonya, siapa tahu lo nyari cogan gitu ya kan?” ucap Citra dengan nada meledek.
Karena sekolah menerapkan system jaga jarak atau social distancing, setiap kelas jadi harus dibagi menjadi dua sesi. Siswa dari absen 1-15 akan menempati ruang kelas 1 dan siswa dengan absen 16-terakhir akan menempati ruang kelas 2.“Udah kenal Bryan?” Tanya Citra.
“Nggak, dan nggak mau kenal.” Ketus Silvia.
Citra mendengus kesal, “Padahal Bryan itu cowok populer di sekolah ini tau.” Ujarnya. “Terkenalnya karena ganteng, banyak kalangan kakak kelas atau yang seangkatan naksir sama dia.”
“Palingan juga gantengan ayah gue.” Balas Silvia dengan ogah-ogahan.
“Dih, si anjir. Eum, gini deh, gue ajak lo kenalan sama temen kelas kita di sesi satu pas istirahat nanti gimana?” ajak Citra dengan lembut.
“Gimana ya… Gue malu, Ta. Masa Covid ini bener-bener buat gue susah bergaul. Gue takut nggak punya temen, terlebih lagi dari 15 siswa di kelas 10 MIPA-2 itu cuma ada 4 siswinya.” Balas Silvia dengan gugup.
“Santai aja kali, Sil. Namanya juga belum begitu akrab, gue temenin kok tenang aja.” Ujar Citra meyakinkan.
Silvia hanya membalasnya dengan mengangguk pelan dan tersenyum tipis. Tak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi dan kegiatan pembelajaran berjalan seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHARVIA [On Going]
Novela JuvenilSilvia, gadis cuek yang selalu menarik perhatian banyak cowok populer disekolahnya. Bahkan setelah masa Corona Virus berakhir dan dia mulai membuka maskernya semakin banyak siswa sekolah yang mendekatinya. Dharma, salah satu cowok yang tertarik deng...