Alunan nada pada musik yang terputar lembut membuat sang pendengar menutup mata guna menikmati dengan penuh penghayatan. Ruangan yang hanya berisi lukisan dan alat lukis tersebut tersusun sangat rapi. Ditengah tengah ruangan terdapat seorang gadis yang menggunakan gaun putih selutut dengan rambut yang terurai indah sedang menatap Lamat Lamat lukisan setengah jadi didepannya. Hazel mata yang hitam itu segelap langit malam yang sunyi nan dingin tersebut terasa menajam kala memperhatikan lebih Lamat pada lukisan tersebut.
Dengan gusar gadis tersebut meremat kuas yang ada ditangan nya hingga patah, melirik kearah kuas yang telah patah namun mata nya malah tertarik pada warna merah gelap yang mengalir dari telapak tangan yang tergores. Mata tersebut berbinar saat menemukan ide brilian dalam otak mungilnya.
"Ah sepertinya aku menemukan kombinasi warna yang pas untuk sentuhan akhir" suara manis seringan kapas itu menyeru dengan riang.
"Ckk" bibir tipis itu berdecak pelan saat melihat isi kotak p3k nya. Dengan perasaan malas akhirnya dia berjalan keluar dari ruangan itu.
Baru saja kaki melangkah menuruni tangga terahir, matanya lansung disuguhi pemandangan yang sangat menjijikan.
Bangaimana tidak, lihat saja ibu nya yang berkelakuan seperti jalang itu tengah bergumul mesra dengan bajingan yang setiap harinya selalu berbeda."Ahhh honey i like your taste" desah bajingan yang baru saja mencumbu bibir jalang ibunya sampai bengkak.
" Eum hmm, really? Lalu apakah kamu sudah puas hanya dengan mencium ku, tidak kahh kau ingin jika,,,,," balas nya sambil mengecup basah leher bajingan itu jangan lupakan tangan nya yang mengelus celana bajingan itu yang tampak mengembung sesak.
Sialan kenapa dia harus menyaksikan adengan yang sangat menjijikan ini setiap harinya, lelah ia sangat lelah menghadapi ibu nya yang berkelakuan layak nya jalang.
Sepertinya ibu nya itu memang layak untuk disebut dengan jalang profesional dengan segala tingkah nya yang tanpa malu itu. Lihat saja sekarang jalang itu bahkan terburu buru ingin membuka ikatan pinggang bajingan dibawah nya. Benar benar dua manusia biadab didepannya sudah setengah telanjang.
"Oh floer sayang, ah kenapa kau disini" tanya nya setelah tanpa sengaja melihat dia yang menonton kelakuan jalang nya.
Sontak pertanyaan itu membuat bajingan dibawah ibunya ikut melihat kearah floer, oh demi tuhan lihat saja bajingan kurang belaian itu, sangat menjijikan sehingga membuat floer merinding. Bagaimana tidak, matanya yang kurang ajar itu melihat floer dengan pandangan seakan akan ingin menelanjangi nya dan menyeretnya untuk di tiduri.
"Jaga pandanganmu bajingan sebelum matamu ku congkel untuk jadi cemilan anjingku" ujar floer tajam dengan nada dingin
Sontak perkataan floer membuat ibunya yang jalang seketika ikut menatap tajam bajingan itu.
"Aku memanjakanmu bukan untuk menatap putiku dengan tatapan menjijikan itu sialan" pungkasnya seraya bangkit dari atas bajingan tersebut
"Jangan pernah aku melihat matamu menatap pada putriku dengan pandangan yang menjijikan itu, atau kau tidak bisa menatap bagaimana matahari terbit esok. Sekarang pergi dari hadapan ku" katanya sambil mencengkram rahang bajingan itu lalu melemparkan segepok uang kearah bajingan yang tengah menahan amarah akibat di remehkan dua wanita beda generasi itu.
Dengan raut wajah yang penuh amarah ia bangkit lalu mengambil uang yang sudah tercecer akibat lemparan yang tidak main main keras lalu bergegas dengan langkah yang lebar kearah pintu keluar
Yah well ini yang membuat floer tidak bisa membenci ibunya yang jalang ini. Sejalan apapun kelakuannya ia selalu menjaga floer dengan sangat baik. Jika ditanya apakah floer membenci ibunya maka dengan tegas ia akan menjawab iya. Dan jika ditanya apakah ia menyayangi ibunya maka dengan tegas pula ia akan menjawab dengan iya pula.
Pernah beberapa kali ia hampir dilecehkan oleh pria bajingan peliharaan ibunya itu. Tapi beruntung wanita jalang itu bisa berpikir jernih jika itu menyangkut putrinya floer.
Tanpa perlu repot repot untuk berbasa basi dengan ibunya yang jalang ia berlalu melangkah tungkai kakinya untuk mengambil kotak p3k yang berada di lemari menuju dapur.
Menghela nafas lelah ia bangkit ingin kembali kekamar setelah mengobati tangan yang terluka akibat melukis tadi. Seketika moodnya untuk melanjutkan lukisan yang hampir rampung itu menguap seketika akibat ulah ibunya yang jalang itu.
..
...
....
Allo guys im back with a new story padahal yang lama udh udh bedevu gak pernah up kelanjutannya, ya gitulah nulis sesuai mood idenya suka ngacae ngacirr, so enjoyy ur time guysss
Jan lupa vote and komentar nya gess papayyy
💋💋💋 Kecup manjahh dari author gabut😘🤣