2

7 1 0
                                    

Floer gadis pecinta seni yang menikmati hidup hanya dengan makan dan tidur, dia gadis yang selalu menggunakan earphone dan memandang dunia dengan sudut pandang seni.

Menghirup dalam dalam aroma buku yang tersusun rapi dalam ruangan dengan mata yang terpejam seraya mendengar kan musik lewat earphone yang tersumpal di kedua telinganya.

Dua floer hanya sebatas menikmati seni selebihnya makan dan tidur. Hidupnya benar benar sangat monoton, bagi orang mungkin iya hidupnya sangat lah monoton tapi tidak bagi floer. Bagi floer itu adalah hidup yang penuh dengan seni, bagaimana tidak setiap harinya selalu ada fenomena yang berlalu dengan meninggalkan kesan tersendiri.

"Bagaimana hari mu floer?" Tanya dysja pada floer yang tengah menikmati makan malam nya dengan khidmat

"Heum" balas floer acuh tak acuh pada pertanyaan ibu jalang tercintanya.

Saat ingin menyuapkan makanan lagi kemulut tangan floer sontak terhenti lalu mengangkat kepalanya guna menatap dysja yang masih setia memerhatikan floer. "Jika kau ingin menjalang, setidak nya tahu tempat. Aku sangat membenci tatapan lapar para bajingan peliharaan mu yang selalu membuatku jijik" kata menohok nan tajam itu keluar begitu saja dari bibir mungil seksi milik floer.

"Maafkan mama sayang, mama terlalu hanyut akan kenikmatan nya sehingga membuat mama kerap kali melupakan tempat dan waktu" ujar dysja tanpa rasa malu sambil terkekeh ringan menanggapi perkataan floer yang menohok ulu hati

Lihatlah jalang satu ini yang sayangnya merupakan orng yang telah melahirkan dirinya untuk melihat dunia ini. Ia berkata tanpa rasa malu sedikitpun saat membahas kelakuan jalang nya.

Mendengus kasar, floer melanjutkan kan makan malamnya yang sempat tertunda ia malas untuk beradu argumen bersama ibu jalangnya.

"Mama memang mama yang buruk bahkan mungkin yang terburuk didunia ini, mama tidak bisa memberikan mu keluarga yang utuh seperti kebanyakan orang diluar sana, tapi mama sungguh sangat mencintaimu floer, kamu itu anugrah terindah tuhan untuk mama dan kamu jugalah alasan mama masih bernafas hingga kini" ujar lysja seraya tersenyum kecil lalu kembali melanjutkan sesi makan malamnya.

Untuk kedua kalinya saat makan malam ini tangan floer kembali terhenti saat ingin memasukkan makanan kedalam mulut nya. Floer kembali menatap lysja dengan tatapan yang sulit diartikan.

Floer tau kalau ibunya itu sangat menyayangi nya bahkan ia sangat tau itu. Terbukti dari cara lysja membesarkan nya selama ini ya walaupun kelakuannya bak jalang profesional ketika sedang menarik para bajingan merangkak naik ke kasur.

Suasana meja makan kembali hening hanya suara dentingan sendok yang menyelimuti dua wanita yang beda generasi tersebut. Usai menyelesaikan makan malam yang entah mengapa hati kecil floer merasa ini akan jadi makan malam terahirnya bersama lysja.

Tidak bisa menutup matanya dengan tenang floer bangkit dari tidur nya menuju arah balkon dan berdiam diri disana sambil memandangi langit cerah yang dipenuhi bintang, oh dan jangan lupakan dengan bulan yang sedang purnama itu sedang menerangi bumi dengan cahaya lembut nya. Malam begitu cerah dan tenang ditambah musik dengan alunan pelan itu tak mampu memenangkan hati nya yang entah mengapa sangat gelisah malam ini.

Menghela nafas gusar ia berjalan keluar kamar, kakinya melangkah menuju ujung ruangan dari letak kamarnya. Disinilah floer akan menghabiskan waktunya malam ini sampai pagi mungkin dikarenakan akan dipastikan ia tidak akan bisa menutup mata dan menjemput mimpi dengan tenang sampai besok pagi

Duduk didepan lukisan yang sedikit lagi akan selesai ia buat dengan pandangan yang dalam. Lukisan itu merupakan seorang gadis dengan muka yang abstrak sedang memeluk buku dengan judul "The Story" tersebut. Sebenarnya lukisan ini bisa dikatakan sudah selesai dan sangat indah jika dilihat dari segi manapun. Tapi menurut floer ada satu komponen yang kurang dalam lukisan ini dan dia akan menjadikan lukisan ini lebih sempurna dari sebelumnya.

Tangan floer terulur mengambil novel yang berada dekat dengan alat alat lukisnyadi bukanya halaman terhir dan memandangi spenggal kalimat yang sangat menarik perhatian floer.

"Tidak pernah ada ending yang begitu sempurna dan ending yang sangat hancur. Semua akan terus berlanjut dengan tokoh utama yang baru yang akan Merubah atau menggantikan cerita lama"

.
.
.
.

Gk usah banyak basa basi lansung vote and coment, see u in the next part🐒




GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang