Dibuat Tak Berdaya

1K 24 2
                                    

Gambar ilustrasi Pak Karsomo dan Pak Iskandar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar ilustrasi Pak Karsomo dan Pak Iskandar.

Tak terasa asik mengobrol di teras depan sampai mereka terkejut waktu sudah pukul 8 malam, kemudian Pak Karsomo berdiri dari kursi.

"Kita mandi dulu pak, bapak bisa pakai WC yg lantai bawah, saya di WC lantai atas, biar bersih nanti mainnya." Ujar Pak Karsomo.

Pak Iskandar mengangguk, dan mereka berdua masuk kedalam rumah.
Tak lama kemudian sekitar 20 menitan, mereka selesai mandi dan duduk berdua di ruangan tengah rumah Pak Karsomo.

"Kita main di kamar saya saja ya biar luas, nanti saya gas kamu sampai puas." Ucap Pak Karsomo.

"Halah, paling bapak yang ampun ampunan sama saya." Balas Pak Iskandar.

Rencana ini sudah disiapkan Pak Karsomo dengan sangat matang, bahkan Pak Karsomo telah menyiapkan dua buah kamera yang disembunyikan disela-sela lemari kamaenya untuk merekan permainan mereka berdua nanti.

Pertempuran pun segera dimulai, kedua bapak-bapak perkasa ini masuk ke dalam kamar.
Mereka berdua memulai dengan bercipok bibir disamping ranjang, pertarungan hebat bibir seksi Pak Iskandar dilumat habis oleh bibi Pak Karsomo yang memang penuh kumis. Tangan mereka saling menggenggam dan kemudian Pak Karsomo berhasil mendorong dan memojokan Pak Iskandar sampai tembok kemudian melumati habis bibir Pak Iskandar dan kemudian melumati dan menggigit leher Pak Iskandar. Pak Iskandar hanya bisa pasrah karena bibir berkumis Pak Karsomo tidak bisa terbendung. Nafas Pak Iskandar cukup tersengal dan sesekali meringis kesakitan atas gigitan Pak Karsomo ke lehernya.

Pak Karsomo menyudahi permainan bibirnya dan meledek Pak Iskandar.

"Yah segini doang Pak cipokannya hahaha..."

Pak iskandar diam saja karena memang permainan bibirnya kalah dengan Pak Karsomo.

"Lanjut buka celana Pak Is, kita adu senjata pusaka kita."

Mereka berdua membuka bawahannya berbarengan, dan terlihat jomplang disini. Kontol mereka sama sama sudah berdiri, namun kontol Pak Karsomo menang disini, ukurannya jumbo, lebih besar dari kontol Pak Iskandar warnanya coklat kehitaman, diameternya lebar dan berurat, apabila diberdirikan panjangnya sampai ke pusar. Berbeda dengan kontol Pak Karsomo, kontol Pak Iskandar ini lebih kecil, sama sama berurat, lebih putih, diameternya besar, namun tidak terlalu panjang.
Reaksi Pak Iskandar ketika melihat kontol punya punya Pak Karsomo hanya bisa terdiam dan menelan ludah, ia tidak bisa membayangkan kalau dia menjadi botnya Pak Karsomo dan harus digenjot oleh kontol sebesar dan segagah itu.

"Saya ngisep duluan yah, kecil soalnya punya bapak." Ledek Pak Karsomo.

Pak Karaomo mulai menjilat dan melahap kontol Pak Iskandar, tidak ada kesulitan berarti walaupun Pak Iskandar sudah menekan kepala Pak Karsomo sampai dalam pun, Pak Karsomo hanya ngos ngosan sedikit saja.

Waktunya berganti posisi, rambut Pak Iskandar langsung dijambak oleh Pak Karsomo dan langsung dimasukan paksa agar kontolnya masuk sepenuhnya kedalam mulut Pak Iskandar, beberapa kali Pak Iskandar tak kuasa menahan nafas yang tersengal dan beberapa kali dia meminta Pak Karsomo untuk menyudahi permainannya, seperti hendak mau menyerah, sepertinya dari sini pun kita sudah tau siapa yang akan jadi top dan botnya.

BAPAK - BAPAK PERKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang