Hai and Happy Reading♡
2.Bab mengagumimu baru dimulai
Kinan salah.Nyatanya perasaan menyenangkan itu bukan hanya sekilas,ia bertahan bahkan hingga hari,Minggu juga bulan berlalu.
Gadis 16 tahun itu baru saja merasakan bagaimana itu jatuh cinta.Dia tidak pernah tau bahwa hanya menatap punggung sosok yang begitu ia kagumi begitu membahagiakan.
Ia tersenyum malu,memeluk buku paket yang hari sebelumnya ia pinjam dari perpustakaan.Ia dan Albian satu pemukiman,beberapa kali keduanya tidak sengaja berangkat di waktu yang hampir bersamaan hingga berakhir berjalan belakang dan depan.Tergantung siapa yang lebih dulu sampai di jalan raya.
Sekolah mereka memang cukup dekat dengan rumah,5-8 menit diperlukan jika jalan kaki.
Mendekati gerbang keduanya mendapat tatapan menggoda dari 4 anggota OSIS yang hari ini mendapat piket PKS
(Petugas Keamanan Sekolah)"Cie berangkat bareng"Risa berbisik lirih setelah Kinan menyalaminya.Gadis bersurai panjang itulah yang menyadarkan Kinan bahwa sahabatnya tersebut tengah mengalami fase jatuh cinta beberapa hari lalu.
"Kebetulan doang "Kinan mengelak lalu beranjak masuk gerbang,bel masuk sebentar lagi.
(◍•ᴗ•◍)✧*。
Albian itu luar biasa,Kinan baru menyadari bagaimana sosok itu begitu indah untuk ia kagumi.Atau ini efek karna gadis itu tengah jatuh cinta hingga semua yang berhubungan dengan pemuda itu terasa luar biasa?entahlah.
Tapi,Albian memang seperfect itu.Pemuda itu pandai di bidang Matematika,salah satu anggota Voly juga menjadi ketua OSIS.Melihat sosok itu begitu tegas memimpin rapat atau dengan sigap maju tanpa penolakan seperti murid lainnya saat ditunjuk untuk mengerjakan perhitungan didepan,mampu membuat Kinan terpesona untuk berulang kali.
"Yap,betul Albian"senyum Kinan mengembang lalu mulai menyalin jawaban yang sebelumnya sudah Albian kerjakan didepan kelas.Gadis itu bangga sekali.
Kinan menyukai sensasi desiran dalam hatinya yang dirasakan beberapa waktu terakhir ini.Ia sangat menikmati.Jatuh cinta tidak seburuk yang orang-orang katakan.
"Kinan"
Gadis itu tersentak lantas mendongak menatap ibu guru yang baru saja memanggil namanya.Ia beranjak saat tangan gurunya itu melambai sedangkan tatapan tidak luput dari buku paket.
Tugas Kinan sebagai Sekretaris sepertinya akan segera datang."Tolong catat bab ini,sampai halaman 57,ya?"
Benar saja,Kinan mengangguk sanggup lalu menghapus rentetan angka yang sebelumnya sudah menghiasi whiteboard.
"Sesampainya aja kali,Kin"gelak tawa mulai memenuhi kelas saat Satya si ketua kelas meledek Kinan yang berjinjit agar bisa menulis dari pojok atas papan tulis.
Dengan kesal Kinan melempar penghapus kearah pemuda tengil itu,walaupun sia-sia karna ketua kelasnya itu mampu menghindar."Nggak kena,wle!"
"Besok aku pake heels!Puas?!"tawa kembali menggelegar,Kinan mengabaikan saja kemudian kembali melanjutkan kegiatan menulisnya,kali ini ia menulis dibagian yang sanggup ia gapai.
Moodnya tidak benar-benar rusak saat itu karna rungunya menangkap suara tawa dari Albian yang duduk dibelakang.Gadis itu menggigit bibirnya menahan senyum.Bahkan tawanya saja bisa sebegitu membahagiakan untuk didengar.
CK,remaja bucin satu ini memang sesuatu.
"Itu 2,Kin?"
"Yang mana?"
"Contoh soal nomor 3"Kinan membaca ulang tulisannya lalu mengangguk menatap Albian yang beberapa saat lalu bertanya.
"Kin!yang kata sehabis perkalian nggak jelas"
"Mana?"
"Itu!"
Kinan berdecak kesal,berbalik menatap salah satu teman sekelas nya yang bertanya."Majulah!ribet banget"
"CK!pilih kasih"tak urung pemuda itu tetap maju untuk memperjelas penglihatan.Giliran dia saja Kinan sadis,tapi giliran murid perempuan juga Albian yang bertanya,sekretaris itu lembut bukan main
Dunia memang tidak adil.
(◍•ᴗ•◍)✧*。
Jika dipikir,keduanya begitu bertolak belakang.Albian yang pandai Matematika,sedangkan Kinan bodoh dalam mapel tersebut.Albian suka voly dan olah raga lainnya,Kinan benci akan kegiatan seperti itu.
Maka dari itu,siang ini ia memilih duduk dipinggir lapangan menonton para murid laki-laki yang bertanding volly bersama dengan para perempuan yang sudah selesai dengan kegiatan mereka bermain bulu tangkis yang berlangsung tidak lebih dari 15 menit.Beruntung sang guru tengah rapat,jadi membebaskan murid 11B itu untuk olahraga mandiri saja.
Tim Albian baru saja mendapat poin,mereka bersorak senang lalu bergurau menagih traktiran minum pada tim lawan sebagaimana taruhan yang sudah disepakati sebelumnya.
Kinan ikut tertawa melihat aksi didepannya itu,netranya beralih menatap kearah Albian yang tertawa namun diselingi protes karena tim lawan menolak.Sekali lagi,Kinan menyukai tawa tersebut.
Keduanya tidak sengaja bertemu pandang,Albian menyurutkan tawanya lalu mengalihkan pandang kearah lain.Kinan pun juga begitu,gadis itu kini memilih masuk dalam obrolan kedua sahabatnya,Risa dan Vena.
Jantungnya berdetak keras,efeknya luar biasa sekali hanya dengan temu pandang singkat seperti beberapa saat lalu.Baru kali ini Kinan merasakannya.
"""""
Yuhuu semoga suka dan menghibur,paipaii
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid In Love
RomanceMungkin saja saat itu Albian sadar akan perasaan yang disimpan oleh Kinan,tapi ia memilih abai.