3.Apa terlalu memberatkan,Albian?
Kinan tidak tau,apa binar matanya saat menatap Albian begitu ketara hingga orang sekitar menyadari?
Desas desus tentang dirinya yang menyukai Albian mulai menyebar,satu kelas,kelas sebelah juga guru.Yang lain bilang,Albian tidak diberitau,tapi kenapa Kinan merasa pemuda itu mulai menjauh?
Albian mulai jarang berbicara padanya,menatap kearahnya saat Kinan ajak bicara tentang tugas pun pemuda itu enggan menatap walau masih membalas dengan biasa.
Kinan merasa canggung juga tidak nyaman.Apa Albian terganggu dengan apa yang dibicarakan murid lainnya?jika ia mendengar.
"Katanya lo suka Albian ya?"Tora sahabat Albian tiba-tiba saja sudah duduk dibelakang bangku Kinan bersama dengan Satya disampingnya.Keduanya menatap Kinan dengan pandangan penuh harap.
"Enggak!kata siapa sih?!"
"Halah jujur aja sama kita mah"
"Udah dibilang enggak!"
"Cie marah.Marah tandanya 'iya' kan,Tor?"Tora mengangguk lalu keduanya kembali dengan kompak menggoda Kinan.
Gadis itu tidak nyaman tentu saja,beberapa kali ia melirik kearah Albian yang tengah sibuk membaca entah buku apa dibangkunya.
Takut saja pemuda itu tidak suka saat mendengar perbincangan Kinan dengan dua sahabat Albian tersebut.
(◍•ᴗ•◍)✧*。
Albian semakin jauh.Sudah sejak bel pulang 15 menit lalu,Kinan bersama anggota OSIS lainnya melakukan rapat.Mereka tengah membuat jadwal PKS yang baru,karna kakak kelas yang sebelumnya anggota OSIS sudah resmi lepas jabatan sebab sudahkelas 12.
OSIS hanya tersisa 12 orang,mereka seangkatan semua.Penerimaan anggota baru pun biasanya dilaksanakan sekitar 3 bulan setelah Mpls murid kelas 10 selesai.Jadilah mereka harus membuat jadwal PKS sementara.
"Kalo sehari cuman 2 orang yang bertugas sanggup?"lainnya hanya mengangguk setuju,tidak keberatan sama sekali.
"Cowok cewek aja kalo menurut gue"salah satu anggota dari 11A mengajukan pendapat.Hendrik namanya."Halah,pasti biar lo bisa pdkt kan?!"
Ya,siapa yang tidak kenal playboy cap kadal seperti Hendrik ini?!Disemua situasi pasti akan pemuda itu manfaatkan untuk menjalani pendekatan atau paling simple berkenalan dengan siswi lain
"Setuju,biar yang cowok bisa jagain"Albian melirik Risa yang langsung diangguki oleh gadis tersebut.Risa ini sekretaris 2 di OSIS.Jangan tanya Kinan bagian apa,gadis itu hanya anggota saja.Dulunya ia tidak berminat menjadi anggota inti,tapi sepertinya kali ini ia menyesal.
Harusnya dulu ia mau-mau saja saat ditawari menjadi bendahara,ya minimal agar bisa berinteraksi dengan Albian sekarang.
Risa,gadis itu kini sudah siap dengan pena juga buku besar gelatiknya.
Pembagian mulai dilakukan,kebanyakan Albian yang menunjuk dan langsung disetujui."Terakhir Sabtu,Satya sama Kinan"
"Gue Sabtu nggak bisa"Satya mengangkat tangan,"Ibu gue hari itu jadwalnya kepasar beli stock warung,gue harus anterin.Kita berdua tukeran gimana,Bi?"
Bohong,tentu Kinan tau Satya hanya beralibi karna pemuda itu sekilas tadi mengedipkan mata kearahnya."Gue nggak bisa"
Kinan tidak suka akan sebuah penolakan,biasanya dia hanya akan memendam kesal lalu akan membaik setelahnya.
Tapi kali ini berbeda,rasanya begitu sakit saat Albian sendiri yang menolak."Elah,lagian kenapa sih,Bi?tadi lo sendiri yang bilang bisa gantian sama lo kalo ada yang keberatan atau berhalangan"Risa ikut membuka suara,ia tentu paham betul bagaimana perasaan sahabatnya itu.
"Sabtu gue nggak bisa"
"Alasannya"
"Ya pokoknya nggak bisa.Yang lain ada yang bisa tuker hari sama Satya?"
"Kinan biar sama gue"Hendrik mengajukan diri,Albian terdiam sebentar lalu mengangguk.
"Oke,jadwal ini mulai berlaku besok Senin.Ada tambahan juga dari Pak Ahmad,hukuman murid yang telat diganti baca Al-Qur'an sama Asmaul husna"
"Ada usulan?"salah satu gadis mengangkat tangan,"Hari Senin menurut gue butuh 2 orang lagi buat jaga di pintu belakang,kadang banyak murid yang lewat sana"
"Oke,gue bisa hari Senin,siapa lagi yang berkenan?"
"Kinan aja"Satya kembali bersuara,Risa juga mengangguki akan lebih menyenangkan bertugas bersama sahabatnya,dan lagi mungkin saja Kinan bisa melakukan pendekatan dengan Albian,biar mereka berdua yang berjaga dipintu belakang.
"Oke,Gue sama Yuda jaga di pintu belakang,lo berdua di gerbang depan"
Albian goblok!
Kinan hanya bisa diam memainkan jarinya abstrak diatas meja,hatinya masih begitu berdenyut menerima penolakan untuk kedua kalinya.Albian terkesan memang menjauhinya,atau ini hanya perasaan Kinan saja?
"Yaudah,udah sore.Rapat selesai, hati-hati dijalan semuanya"
Kinan menjadi yang pertama beranjak lalu keluar dari ruangan tersebut.Langkah kaki lesu itu ia bawa menuju kelas 10c yang sebelumnya ia jadikan tempat penitipan tas.
"Kin!"
Risa berlari mendekati sahabatnya itu lalu merangkul bahu Kinan."Gue minta maaf nggak bisa bantu tadi"
Kinan tertawa pelan melihat raut wajah bersalah sahabatnya itu."Apa-apaan sih?santai aja kali.Aku nggak papa kok"
"Beneran?"Kinan mengangguk mantap mengundang senyuman lebar sang sahabat
"Syukur deh,yuk pulang!bonceng gue aja"
"Nggak usah,aku pengen beli es pino dulu.Kamu duluan aja"
Risa sempat memastikan sebelum akhirnya gadis tersebut pamit untuk pulang.
...
vomentnya juseyo🥧
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid In Love
RomansaMungkin saja saat itu Albian sadar akan perasaan yang disimpan oleh Kinan,tapi ia memilih abai.