◜⁠‿⁠◝⁠

30 8 0
                                    

4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4.Masih menjauh?

Sore ini merupakan jadwal ekstra band disekolah swasta tersebut.Latihan akan dimulai 20 menit lagi,sedangkan Kinan malah tengah terjebak didalam kelas bersama satu pasang Adam dan hawa.

Vena dan Arga tengah duduk berdampingan dibangku paling depan,sedangkan Kinan duduk dibangku belakang paling pojok.

Gadis itu lama-lama mulai jengah melihat keterdiaman dua sejoli itu.Katanya pacaran,kenapa begitu canggung?Kalau bukan karna permintaan Vena dan gadis itu yang melakukan suap membelikan Kinan es Pino ungu,ia tidak akan mau menjadi obat nyamuk seperti ini.

"Mau sampe kapan diem begitu?!kalian setiap ketemuan cuman diem-dieman?!"Kinan sudah tidak tahan.Gadis itu mulai beranjak mendekat dengan masih memakan es pinonya

"Ya mau ngapain?"Arga membalas dengan santai,yah Kinan belum pernah mengenal orang yang lebih santai dari pemuda berjaket maroon dihadapannya ini.

"Ya ngapain kek!inisiatif dong!cowok bukan?!"Arga hanya terkekeh begitu pula Vena yang ikut melakukan hal yang sama.Hais pasangan ini begitu kaku.

Kinan beralih membuka pintu,mengintip beberapa siswa juga siswi yang tengah melakukan peregangan sebagai awal ekstra volly akan dimulai.Ya keberuntungan berpihak pada Kinan kali ini karna jadwal ekstra band juga volly dilakukan dihari yang sama

Senyumnya merekah saat menangkap sosok Albian tengah berbaris didepan sana.Merasa cukup untuk mengamati,Kinan kembali menatap Vena dan Arga yang masih diam.

"Aku keluar deh ya,mungkin kalian malu"

"Jangan!tetep disini,yayay?"Kinan menghela nafas lalu memilih duduk diatas lantai dengan dinding sebagai tempat sandarannya.

"Aku udah sampe lumutan"lagi-lagi Arga terkekeh,Kinan rasa Arga ini agak-agak.

"Ven,pacarmu gila kayaknya.Aku keluar deh.Puas-puasin pacarannya,aku tunggu distudio,bye!"Kinan berlari keluar begitu saja mengabaikan panggilan yang Vena teriakkan.Baiklah mari tinggalkan pasangan kaku itu,mungkin mereka malu.

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*⁠。

"Albian lagi latihan volly tuh,nggak nonton dulu mumpung pak Reza belum dateng?"Kinan yang sebelumnya tengah memencet toots orgen itu mengalihkan pandangan kearah Dewa.

"Apaan sih?!"

Dewa tertawa masih memutar-mutar stik drumnya."Katanya Lo suka sama,Albian"

"Kata siapa?enggak tuh!mereka aja suka ngada-ngada"

"Iyakah?"

"IYALAH!"ingin sekali Kinan melempar buku catatan not lagu miliknya kearah wajah tengil Dewa.Benar-benar menyebalkan.

Tak lama Vena dan Risa datang,disusul pak Reza dibelakang.Formasi sudah lengkap jadi latihan rutin ekskul mereka dimulai.

Keempat remaja itu mulai memainkan lagu yang sebelumnya sudah dipelajari.Akan ada lomba antar sekolah sebentar lagi,maka dari itu keempatnya sangat bersungguh-sungguh.

Mereka sepakat membawakan Seandainya dari Vierra.Lagu yang dibawakan memang hanya diberi 3 pilihan dari pihak panitia.

"Ayo dong!latihan kalian nggak ada peningkatan.Ada kendala apa sebenernya kalian ini?"

Keempatnya menunduk mendengar suara tinggi dari guru ekskul band tersebut.

"Dewa!jangan terlalu kaku!pukul aja drumnya sesuai feeling kamu.Dibikin nyaman.Vena sama Kinan beberapa kali salah not,Risa juga masih harus nyontek buat nyanyi.Dihafalin!nggak mungkin kalian tampil pake kertas lirik sama not ginikan?!"

"Maaf,pak"pak Reza menghela nafas,mengusap wajahnya frustasi lalu mengangguk menatap keempat muridnya bergantian

"Latihannya sampai sini aja.Besok sore kita latihan lagi.Bapak bakalan minta ke guru pendamping ekskul biar diijinin"

Hari selanjutnya,keempat anggota ekskul band itu mulai disibukkan oleh latihan.Setiap hari mereka sempatkan untuk latihan,kadang juga pak Fahmi-guru pendamping ekskul meminta ijin pada guru mapel agar keempatnya boleh latihan disela pelajaran.

"Lusa kita tampilnya pake kostum apa?"Risa yang duduk bersila itu membuka suara.

"Ah bener juga!gue baru inget tentang kostum.Kira-kira sekolah nyediain nggak ya?atau dari kita sendiri?"

"Nggak tau lah,capek"Kinan memilih merebahkan diri seraya menutup matanya dengan lengan.

Tiga lainnya pun merespon hal yang sama.Mereka sama-sama lelah latihan setiap hari,dari pulang sekolah sampai jam 5 sore.

Tapi rasa ingin membanggakan perjuangan pak Fahmi begitu mendorong.Tidak tau kenapa ekskul yang sudah didampingi pak Fahmi sejak beberapa tahun lalu ini sedikit sekali peminatnya.

Padahal fasilitas sudah di lengkapi.Bahkan pak Fahmi meminta pihak sekolah membelikan drum baru karna yang sebelumnya sudah jebol.

Pak Fahmi juga yang paling excited mengajukan keempatnya untuk ikut lomba,beliau rela ikut pulang sore untuk mendampingi karna beberapa kali mereka latihan mandiri tanpa dibimbing pak Reza.

"Tampil pake seragam ajalah,daripada ribet"Dewa kini membuka suara.Dia yang sedari tadi duduk dikursi drumnya itu beranjak lalu ikut bergabung dengan 3 gadis lainnya.

Tak lama suara ketukan pintu terdengar,disusul kepala pak Fahmi yang mengintip.Pria berusia hampir 40 tahun itu masuk seraya tersenyum lebar dengan sebuah paket ditangan.

Kinan,Vena dan Risa yang sebelumnya tiduran langsung mendudukan diri.Kelimanya duduk melingkar memusatkan pandangan kearah paket yang belum dibuka itu.

"Paket apa,pak?"

"Kejutan buat kalian,bentar bapak bukain"

Paket hitam itu dibuka dengan semangat,ada 4 jaket didalamnya.Semua warna juga design nya sama.

"Lusa tampilnya pake ini,ya?"

"Ini belinya pake uang bapak sendiri?"Pak Fahmi tertawa mendengar pertanyaan Kinan."Nggaklah, uangnya dari sekolah"

Keempat murid itu menyambut dengan senang,mengambil satu persatu plastik lalu mulai membukanya untuk dicoba.

"Ah kebesaran ya?maafin bapak"Pak Fahmi meringis melihat jaket yang ia pesan terlalu besar untuk Kinan dan Risa.Risa masih tergolong tertolong karna gadis itu tinggi,tapi Kinan...dengan tingginya yang 147 dipakaikan jaket berukuran L tentu hingga sepaha panjangnya

"Nggakpapa pak,ini lengannya bisa dinaikin aja kok"dengan kasar Dewa menarik lengan jaket milik Kinan keatas,"Jangan protes,pak Fahmi ngerasa bersalah nanti"bisik pemuda tersebut

"Siapa juga yang mau protes"gadis kelahiran Agustus itu mendorong Dewa kesal.Teman sedari TK nya itu memang sok tau sekali

"Saya malah suka kok,pak hehe"

....

TBC


Stupid In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang