Di pagi hari yang cerah ini, semua orang tengah heboh membaca thread Twitter yang menyangkut salah satu murid disana, semua orang berbisik ketika orang tersebut datang. Orang itu merasa heran melihat tatapan aneh dari semua orang, namun dia tidak peduli dan terus berjalan melewati mereka semuanya."ARZIAN WOI." Panggil seseorang kepada orang yang daritadi ditatap aneh oleh semua warga sekolah.
"Kenapa?" Bingung dia saat temannya berteriak dan berlari menghampiri nya.
"Buka twitter deh, maneh lagi rame diomongin." Kasih tau nya membuat Zian mengerutkan jidatnya.
Zian menurut untuk membuka HP dan masuk ke aplikasi yang tadi disebutkan, setelah melihat itu Zian hanya memasang wajah datar dan tak kaget sedikit pun.
"Lah, maneh gak kaget Zi?" Heran temannya.
"Enggak, ngapain?" Tanya balik Zian.
"Sumpah Zi, itu maneh lagi ciuman tapi ekspresi maneh biasa aja kayak gini?"
"Hahahahaha, biasa aja Sep."
"Goblog, bisa-bisanya." Emosi Asep menatap kesal Zian.
"Udah ah, ke kelas ayo." Ajak Zian yang diangguki oleh temannya yang bernama Asep.
*******
Arzian Tengku Winata, pria tampan kelahiran Bandung 27 Juni 2002, memiliki vibes positif yang disukai banyak orang. Senyumnya yang manis, perawakan yang gagah dan paras yang tampan menjadi daya tarik seorang Arzian. Membuat banyak sekali wanita yang mendekatinya namun semuanya ditolak oleh dia, karena alasan tidak ada yang pas.
"Zian, kamu dipanggil Pak Adnan disuruh ke bk." Suruh Rima ketua kelas XI IPS 3.
"Mau apa gitu Ri?" Tanya nya sebelum berangkat ke ruang bk.
"Soal itu kali yang lagi rame." Jawab Rima santai dan duduk dibangku nya.
"Yaudah makasih ath yah."
Arzian pun berjalan ke ruang bk, dan semua mata langsung terfokus ke arahnya karena sekarang dia jadi perbincangan hangat di sekolahnya. Sampai di ruang bk dia langsung dipersilahkan untuk duduk oleh pak Adnan guru yang memanggilnya tadi.
"Oke, Zian saya gak mau bertele-tele yah. Silahkan kamu jelasin soal thread yang sedang ramai disekolah." Suruh pak Adnan to the point karena dia juga kepo dengan cerita sebenarnya.
"Jadi ceritanya gini pak." Arzian mulai menceritakan semuanya dengan santai dan sopan.
Membuat pak Adnan sesekali mengerutkan dahinya dan menggeleng kan kepalanya, Zian pun selesai cerita yang diangguki paham oleh pak Adnan.
"Jadi itu bukan kamu?" Tanya pak Adnan memastikan sekali lagi ucapan Zian.
"Bukan pak, itu kembaran saya. Cuman dia pakek identitas saya buat pacaran sama salah satu murid disini."
"Dia sekolah dimana Zian?"
"Awalnya papah masukin dia ke pesantren, cuman karena kabur-kaburan dan bikin malu dia dipindahin ke Jakarta."
"Kok bisa dipisahin gini? Biasanya kan kembar itu selalu sama-sama." Bingung pak Adnan sekaligus kaget kalau Zian ternyata ada kembaran.
"Papah bilang, biar gak ngajak saya blangsak. Karena harapan papah tah tinggal saya."
"Ada-ada saja kembaran kamu itu Zi, yasudah kalau kayak gini nanti sekolah bantu bersihkan nama kamu yah." Beritahu pak Adnan sambil menepuk pundak Zian.
"Makasih pak." Balasnya sambil tersenyum, karena dia juga muak dipandang seperti itu oleh semua orang.
"Iyaa Zian, sok sana masuk lagi." Suruh pak Adnan dan Zian pun bangkit keluar dari ruang bk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzian Strory
RandomZuin menangis dipelukan sang papa sejadi-jadinya, dia keluarkan semua yang selama ini dia pendam oleh tangisan yang keras. Sang papa membalas pelukannya sangat sambil sesekali mengusap kepala dan punggung nya bergantian, dia berusaha tegar untuk put...