Part 2

183 30 0
                                    

Wanita itu adalah Jennie kim, dia lahir di new zealand, ayahnya adalah pemilik restaurant ternama disana, kehidupan keluarganya begitu bahagia dan harmonis, hingga suatu hari ayahnya ditipu rekan bisnisnya, seluruh harta ayahnya habis dan restaurant ayahnya bangkrut, semenjak itu ayahnya hobi mabuk mabukan dan bersikap kasar kepada jennie dan ibunya. Karena tidak tahan lagi dengan sikap ayah akhirnya ibunya jennie memutuskan meninggalkan ayah jennie dan kembali ke korea dengan membawa jennie bersamanya.

Di korea bukannya semakin membaik kehidupan jennie semakin buruk, ibunya bekerja sebagai wanita penghibur, setiap hari ia melihat laki laki yang berbeda silih berganti datang kerumahnya dan masuk ke kamar ibunya, terkadang ia juga harus mendengar ibunya disiksa oleh para laki laki itu. Sampai suatu hari jennie menemukan ibunya sudah tak bernyawa berlumuran darah, setelah diselidiki oleh polisi ibu jennie diduga dibunuh salah satu kliennya tidak sampai disitu beberapa bulan setelah kematian ibunya jennie kembali mendengar kabar duka, ayahnya meninggal karena overdosis alkohol saat itu jennie merasa dunianya hancur dan gelap, ia sendiri, ia sebatangkara sekarang, bahkan ia berfikir ingin menyusul kedua orang tuanya.

Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang laki laki bernama kim jong in, teman sekolahnya, yang akhirnya menjadi kekasih jennie. Jennie merasa dunianya kembali hidup dengan kehadiran Jong in, Jong in memperlakukan jennie bak seorang princess pada awalnya, tapi lama kelamaan jennie merasa kekasihnya itu berubah, atau mungkin adalah sifat asli jong in yang baru keluar (?) jong in berubah menjadi pacar yang super posesif dan kasar, ia akan memukul jennie apabila jennie tak menurut padanya, ia juga tak segan mencaci maki jennie dengan kata kata kasar saat ia marah. Tapi setelah ia melakukan kekerasan pada jennie, jong in akan menangis dan memohon pada jennie untuk dimaafkan, ia juga selalu berjanji untuk tidak melakukan hal seperti itu lagi, tapi janji hanyalah janji, jong in akan tetap melalukan kekarasan fisik maupun verbal kepada jennie saat ia marah, kesal atau cemburu buta pada jennie. Bertahun tahun jennie bertahan dengan jong in, memberikan segalanya untuk jong in, dengan satu alasan, ia takut ditinggalkan ia takut kembali menjadi jennie yang sebatangkara.

Sampai pada akhirnya jennie dinyatakan hamil, saat itu jong in berjanji akan bertanggung jawab dan akan menikahi jennie, tapi sampai kandungan jennie membesar jong in tak kunjung menikahi jennie, malah jennie merasa jong in semakin menjauhinya, setiap jennie menanyakan kapan akan menikahinya, jong in selalu mengatakan ia masih sibuk di kantornya dan belum sempat membicarakannya pada orangtua nya, puncaknya di hari ini jennie kembali menanyakan pertanggung jawaban jong in, karena ia sudah sangat lelah dengan cibiran tetangga tetangganya. Bukanya kabar baik yang jennie dapatkan ia malah kabar yang paling jennie takutkan, jong in melepas tanggung jawab begitu saja, Jong in bahkan mengatainya jalang dan tak akan akan sudi menikahinya, hari itu jennie kembali merasakan dunianya hancur, bahkan lebih hancur dari sebelumnya, orang ia percaya akan membawa cahaya untuk hidupnya membuangnya begitu saja seperti sampah setelah jennie memberikan segalanya kepada orang itu. Saat itu juga jennie membulatkan tekadnya untuk menyusul kedua orang tuanya mati, ia mengendarai mobilnya tak tentu arah, saat sampai dijalanan yang cukup sepi ia menambah kecepatan mobilnya, lalu setelah itu menabrakan mobilnya ke pembatas jalan.

Chaeyoung mengusap wajahnya, ia merasa iba dengan Jennie, ia tak bisa membayangkan semenderita apa Jennie selama hidupnya.

"Tuan park, operasi-nya berhasil dan berjalan lancar, ibu dan bayinya selamat. Bayinya perempuan. Tapi kondisi ibu dan bayinya belum stabil. Kita akan melalukan perawatan lebih lanjut sampai ibu dan bayinya pulih sepenuhnya" Kata dokter.

"Terima kasih dok, lakukan yang terbaik saya akan menanggung semua biayanya" Ucap chaeyoung

Chaeyoung pun pergi ke ruang bayi Jennie disimpan. Chaeyoung memandang bayi mungil itu dari kaca luar.

 Chaeyoung memandang bayi mungil itu dari kaca luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai anak cantik, kamu harus kuat!" Kata Chaeyoung.

Saving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang