Part 5

214 40 2
                                    

Pasca pulang dari rumah sakit Seanna menjadi lebih rewel, terlebih di malam hari. Sebagai Ibu muda dan belum begitu berpengalaman tentu saja hal itu tidak mudah untuknya. Jennie sampai kurang tidur dan kelelahan karena Seanna terus menangis. Akibatnya, Jennie mengalami baby blues, yang membuatnya lebih sensitif, mudah sedih, tertekan, bahkan ia sering menangis karena kewalahan menenangkan Seanna.

"cup...cup...cup sayang, Seanna kenapa?" Rasanya sudah hampir habis kesabaran Jennie, ia sudah sedari tadi menenangkan Seanna yang terus menangis sejak sore. Pikiran Jennie sudah kemana mana, Apa Seanna tidak nyaman denganya? Apa aku bukan ibu yang baik? pikir Jennie dalam hati. Air mata kembali membasahi pipinya.

Chaeyoung baru saja pulang dari kantornya keningnya mengernyit kala mendengar tangisan Seanna yang beradu dengan tangisan Jennie. Ia pun segera menghampiri Jennie di kamarnya.

"Seanna kenapa, sayang?"

Jennie hanya menggeleng sambil terisak.

Chaeyoung yang mengerti kondisi istrinya, langsung mengambil alih Seanna dari gendongan Jennie. Ia menimang nimang Seanna sambil menepuk pelan pantat anaknya. Tidak lama Seanna akhir diam tak menangis lagi.

Jennie yang merasa lelah langsung menuju tempat tidur dan duduk di sana. Jam menunjukkan pukul 9 malam. Matanya mengantuk, tubuhnya lelah, dan hatinya sedih.

Setelah Seanna tertidur dalam gendongannya, Chaeyoung meletakkan Seanna perlahan di box bayinya.

Melihat Seanna sudah tidur tenang di boxnya, Chaeyoung beranjak ke tempat tidurnya dan berbaring di samping istrinya. Dipeluknya Jennie dengan erat.

Awalnya Chaeyoung tidak paham, apa yang terjadi pada istrinya.

Chaeyoung sering melihat Jennie sedih dan menangis, saat menyusui Seanna. Chaeyoung juga sering melihat Jennie menangis meraung di kamar mandi sambil memeluk lututnya. Kondisi itu mempengaruhi produksi ASI Jennie. ASI Jennie jadi tidak lancar dan membuat Seanna sering menangis karena tak kenyang susu.

Ia pun menanyakan perihal kondisi Jennie pada teman temannya, bahkan Chaeyoung sampai berkonsultasi dengan dokter dan Chaeyoung akhirnya mengetahui Istrinya terkena baby blues. Dokter mengatakan sebagian besar ibu akan mengalami baby blues pasca melahirkan. Chaeyoung diminta oleh dokter untuk sabar mengahadapi Ibu yang sedang mengalami baby blues. Chaeyong juga diminta untuk selalu mendampingi Jennie, karena support dari suami ada hal yang paling dibutuhkan ibu yang tengah mengalami baby blues.

Saat malam, Chaeyoung akan ikut terjaga bersama Jennie saat Seanna menangis. Ia juga akan selalu mendampingi Jennie saat menyusui Seanna. Dia akan menenangkan Jennie saat Jennie akan menangis karena ASI nya yang keluar hanya sedikit.

Tengah malam, Chaeyoung tertidur pulas, saking lelah dari kantor dan Seanna kembali terbangun karena waktu nya dia untuk menyusu lagi, Jennie tak membangunkan sang suami, karena tidak tega melihat wajah kelelahan suaminya. Ia terbangun sendiri dan mencoba menyusui Seanna sendiri, awal nya semua baik-baik saja, tapi sepuluh menit kemudian, Seanna mulai merengek, karena ASI sang ibu tak keluar.

"Sabar ya sayangnya mommy" Jennie mengusap-usap kepala Seanna agar tidak menangis dan berharap semoga ASI nya keluar agar anaknya itu dapat minum susu. Namun nihil, Seanna melepas kuluman nya dari puting Jennie dan ia mulai menangis.

"Tolong jangan menangis anak mommy, kasihan daddy kalau terbangun nanti, daddy harus bekerja besok pagi" mohon Jennie, ia susah payah berusaha untuk berdiri sendiri, agar bisa menimang Seanna, tapi Seanna malah semakin menangis kencang, hingga tangisan Seanna membuat Chaeyoung terjaga, dan segera menghampiri Jennie.

"Kenapa tidak membangunkan ku?" Tanya sang suami, Jennie hanya diam, ia menunduk dan mulai terisak.

"ASI ku tidak keluar lagi oppa..." Ucap Jennie lirih.

"Kompres air hangat ya?" Tanya Chaeyoung, Jennie mengangguk. Chaeyoung pun segera pergi kedapur untuk mengambil baskom dan handuk kecil lalu mengisi baskom itu dengan air hangat.

Saat kembali ke kamarnya, Seanna masih menangis bahkan tangisannya semakin keras sampai sampai wajahnya memerah karena menangis.

"Sini biar aku yang gendong Seanna, kamu kompres sendiri, bisa kan?" Ujar Chaeyoung, ia lalu mengambil Seanna dari gendongan istri nya, dan mulai menimang nya sedangkan Jennie mulai mengkompres payudaranya.

"Besok pagi aku belikan sayur katuk, katanya itu bisa membantu melancarkan ASI" Ucap Chaeyoung masih menimang anaknya, tangisan Seanna mulai mereda.

"Maafkan aku oppa, aku gagal jadi ibu yang baik untuk Seanna, aku tidak bisa memberikan ASI yang cukup untuk Seanna, aku ibu yang buruk" Ucap Jennie kembalik terisak.

"Tidak, jangan berkata seperti itu, tidak ada ibu yang gagal di dunia ini, kamu mommy terbaik untuk Seanna, percaya pada ku, semuanya butuh proses, tapi aku mohon sama kamu jangan menyerah, aku akan membantu mu sebisa mungkin, kita lewati ini bersama ya?" Ucap Chaeyoung ia duduk di samping Jennie, tangan satu menggendong Seanna, lalu tangan satunya mengusap air mata Jennie.



Hello Saving You is back! Jangan lupa vote dan komen👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang