2.// PERMINTAAN PERTAMA

326 30 18
                                    

" yaudah permintaan pertama gua lo harus ikut gua ke markas layani para anggota gua" ujar langit dengan tangan bersekap didada.

" Heh lo kira gua cewek apaan" ujar gista tangannya mengepal karna emosi,pengen banget ia membogem wajah laki laki itu.

" Maksud lo?" Tanya langit dengan raut wajah datar " ohya maksud gua lo layani kayak mau minta minum makan gtu maksud gua emng lo pikir apa sih" lanjutnya.

" Enggak,yaudah ya sharelock aja"

" Hm"

" Sok cool lo"

" Suka suka gua " ujar langit lalu pergi meninggalkan gista sendiri yang mematung.

Gista sadar ia melenggang pergi menuju ke meja kantin yang terletak di pojokan dengan sahabat sahabat barunya.

" Gis kenapa lo ada masalah sama dia " tanya cantika.

" Enggak kok cuman ngobrol biasa " ujarnya dengan tersenyum.

" Biasa kok serius gis tadi wajah lo tegang loh " ujar haura.

" Enggak kok ra yaudah makan yuk keburu bel masuk " ujar gista mengalihkan pembicaraan.

Mereka berenam langsung melahap kembali makanan mereka masing-masing.

*****
Disisi lain

" Boss kenapa" ujar zayyan.

" Iya kenapa boss ada urusan sama anak baru itu" tambah Zaki.

" Gak"

" Terus ngapain ngomong sama anak baru itu" bukan zaki yang menjawab tapi angga.

" Ada hal dikit" ujar langit singkat lalu meneguk setengah jus alpukat yang ia pesan, ketujuh anggota nya hanya mengangguk.

" Boss nama ana baru itu saha" ujar zayyan.

" Nigista arabella senjaya " bukan langit menjawab tapi betrand.

" Namanya indah banget " tambah Zayyan.

" Dih suka lo " ujar deby dengan wajah yang bisa dikata tengil.

" Kenapa masalah buat lo " ujar zayyan,kesal.

" Udah udah jangan berteman " ujar rafan bercanda karna ingin memisahkan kedua sahabatnya yang hampir saja bertengkar.

" BERANTEM!!" Ujar gabriel menekankan kata berantem bukan berteman.

" Hehehe iya itu maksud gua " ujar rafan tertawa kecil.

" Diam! Berisik kalian makan cepet entar keburu bel" ujar langit lalu melenggang pergi ke kelasnya.

" Eh eh boss kok ninggalin kita sih" rengek zayyan.

" Salah kalian tuh ah, pusing gua mending ke syifa" ujar angga.

" Bucin akut" ledek gabriel kepada angga.

" Biarin "

Angga melenggang pergi meninggalkan keenam sahabat nya di meja makan kantin lalu menghampiri syifa pacarnya.

" Halo sayang ngapain " ujar angga kepada syifa dengan senyuman.

" Makan sayang " ujar syifa lalu menyuap sesendok bakso ke mulut angga.

" Mmmhh enak baksonya mau lagi " ujar angga dengan nada manja kepada syifa.

" Yaudah sini aku suapin kamu "

" Huek huek pengen muntah gua " ujar devi ingin sekali muntah tapi bukan muntah hehehe:).

" Iya gua juga disini keknya jadi nyamuk kita" tambah ifa.

DIA LANGIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang