Chapter 7

33 5 0
                                    







  Bel pulang telah berbunyi menandakan seluruh siswa untuk bergegas pulang, Kevin,Nathan dan Alan berjalan menuju parkiran motor dekat gerbang sekolah

"Lu pulang sama siapa Vin?" tanya Alan kepada Kevin dan belum sempat dijawab oleh dirinya Nathan langsung menjawabnya tegas

"Dia pulang sama gua, kenapa lu?" ketus Nathan sambil melirik kearah Alan

"Santai dong gua kan cuma nanya, lagian gua jg gk akan nebeng ke lu" jawab Alan sambil merangkul Nathan, Kevin yg berjalan bersebelahan dengan mereka hanya diam dan menatap mereka berdua

Disisi lainnya, Steven tengah memikirkan siapa adek kelas yg akan dia deketin untuk dare gila dari teman-temannya tersebut sementara dirinya kurang dekat dengan adek kelas kecuali si Kevin

"Gua harus deketin siapa dah, mana gk kenal sapa-sapa lg hadeh" Stev melirik adek kelas yg dapat dia deketin saat perjalanan menuju parkiran tetapi pandangan Stev tertuju pada sosok yg pernah memberikan dia bekal, yaitu Kevin

"Yg bener aja gua deketin si culun itu" ujar Stev pelan sambil menghela nafasnya sedikit kasar, tetapi jika dipikir kembali hanya Kevin yg dia tau dan dia kenal dari sekian banyaknya adek kelas disekolahnya

"Oit Stev" panggil Raja dibarengin dengan Farel saat mendekat ke arah Steven

"Gimana? dare lu udah kelar?” tanya Farel kepada Stev dan mendapat balasan geleng kepala dari Steven

"Gua dah kelar ni, ni buktinya" Raja menunjukkan hp kepada Farel dan Steven

"Gua juga udah ye, ni lu liat langsung dpt ig dekel gua mana cantik" Farel tdk mau kalah langsung menunjukkan hp kepada Raja dan notif ig dekel yg ia dapatkan

"Lu gimana Stev? udah ada dekel yg lu incer?" tanya penasaran Raja pada Stev namun Steven masih melihat ke arah Kevin berdiri sambil menunggu Nathan keluar dari parkiran

Raja dan Farel mengikuti arah pandangan dari Stev dan mereka melihat sosok anak berkacamata dengan rambut klimis

"Jgn bilang lu mau deketin si culun itu Stev?" Raja membuka suara dan dianggukan oleh Steven, mereka berdua kaget dan menatap Stev tdk percaya

"Steven, banyak dekel yg mantep dari dia lu malah pilih anak culun njir" Raja hanya menggeleng kepalanya menunjukkan bahwa dia bener-bener tdk percaya dengan Steven

Tanpa lama, Steven mendekat ke arah dimana Kevin berdiri dan memegang pergelangan tangan milik Steven yg terbilang cukup mungil ditangannya

"Vin" manggil Stev sambil menarik tangannya untuk membuat pandangan mereka berdua bertemu

Kevin yg kaget dengan adanya tarikan dari pergelangan tangannya sontak melihat ke arah org yg sedang menariknya dan mendapati kakelnya yaitu Steven

"Hum? kenapa kak?" tanya Kevin sambil menatap wajah Steven

"Gua sebenarnya ada rasa sama lu Vin, lu mau jdi pacar gua?" jawaban Steven membuat Kevin diam dan sedikit shock karena mereka berdua terbilang belum kenal satu sama lain

"T-tapi kan kakak udah punya cewe, kenapa bilang seperti itu ke aku" tanya Kevin yg membuat beribu pertanyaan didalam otaknya

"Gua udh putus dari lama, gk ada cewe lg gua, jadi gimana Vin lu terima gua?" tanya Steven lagi sambil menggenggam erat pergelangan tangan Kevin

"A-aku... aku masih belum bisa jawab kak, maafin aku" jawab Kevin sedikit ketakutan sambil menundukkan kepalanya sedikit, Steven yg mengerti kemudian melepaskan cengkraman dari tangan Kevin dan menepuk pundak Kevin dengan lembut

"Gua kasih waktu sampe besok, kalo lu udah putuskan semuanya lu bisa cari gua di balkonin atap sekolah" Stev tersenyum kecil kepada Kevin kemudian pergi pada motornya yg terparkir

Disatu sisi, Nathan yg diam-diam melihat Kevin dengan Steven hanya diam sambil mengepalkan tangannya sendiri "Sialan" umpat Nathan kemudian menaikkan motor maticnya dan berjalan mendekat ke arah Kevin berdiri

"Ayo naik" ucap Nathan singkat kemudian Kevin menaiki motor matic  milik Nathan sambil memakai Helm pemberian dari Nathan

"Udah siap" Kevin sedikit memberi jarak pada tempat duduk Nathan, tapi Nathan meraih tangan Kevin dan ditaruhnya pada kedua sisi pinggangnya

"Pegang nanti jatuh" ujar Nathan sambil menjalankan motornya dengan kecepatan sedang


•••

Diperjalanan mereka berdua hanya diam tanpa berbicara satu sama lain, Kevin masih mencerna ucapan dari kakelnya tersebut yg masih membuat dirinya kaget, bisa-bisanya seorang Steven bisa jatuh cinta pada dirinya, Kevin memikirkan ada sesuatu yg gk beres pada kakelnya

"Apa jangan-jangan dia sakit ya" gumam Kevin tapi terdengar oleh Nathan yg sedang menyetir

"Siapa yg sakit Vin?" tanya Nathan penasaran sambil melihat ke arah Kevin sesekali

Kevin hanya menggeleng kepalanya kemudian tersenyum canggung "Hehe gak ada Nat, tadi ada mobil ambulance lewat diarah sana" Kevin menunjuk ke arah selatan dan Nathan pun mengangguk sebagai tanda percaya

Kevin bernafas lega kemudian menikmati tiupan angin sepoi-sepoi dijalanan

~

  Nathan memarkirkan motornya dihalaman depan rumah Kevin, Kevin pun langsung turun dari motor dan mencoba membuka helm tetapi tdk terbuka juga, Nathan yg melihat Kevin kesusahan mencoba membantu Kevin membukakan helmnya

"Em..makasih Nat, mau tunggu didalam aja ap-"

"Gua ikut kedalam, takutnya ibu lu buat sesuatu yg lebih daripada sekedar omelan" potong Nathan sambil menaruh kedua helm itu oada motornya

"Yaudah kalo gitu" Kevin berjalan duluan dan memasukin rumahnya yg kosong karena ibu dan adik-adiknya sedang keluar ntah kemana perginya, Kevin bergegas masuk kedalam kamar dan menyiapkan tas yg lumayan besar kemudian dia memasukan bajunya kedalam tas tersebut

Nathan yg ikut masuk kedalam kamar Kevin hanya melihat sekitar sampai akhirnya dia melihat satu foto anak kecil yg sedang digendong oleh seorang lelaki yg terlihat sudah berumur, Nathan mengambil foto tersebut kemudian melihat sosok anak kecil yg merupakan org yg sedang dia cintai saat ini

Kevin yg melihat ke arah Nathan sambil memegang foto tersebut membuka suara "Itu foto kecilku dengan bapak sambungku, bapak itu baik cuma dia sering main cewe dibelakang ibu" Kevin menutup tas yg sudah berisi pakaiannya lengkap dengan pakaian sekolah, kemudian dia menggendong tas tersebut

Nathan meletakkan kembali foto tersebut dan melihat ke arah Kevin yg sudah siap dengan tas besarnya "Sini gua aja yg bawa" Nathan mengambil tas tersebut dan menggendongnya, keduanya keluar dari kamar dan tidak lupa Kevin mengunci kamarnya tersebut

Disaat Kevin hendak mau menutup pintu rumahnya tiba-tiba suara yg tdk familiar ditelinganya tersebut terdengar jelas dari belakang badannya

"Mau kemana kamu, anak pungut"

  
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TBC!!


Jangan lupa vote dengan komennya guys, biar lebih semangat lagi aku buat up terus, makasih banyak buat yg udah vote

follow ig aku jg di blueiz_

Takdir atau Kutukan? [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang