Chapter 16

8 3 0
                                    

Happy reading~

sore ini Kevin sudah bersiap untuk berangkat kerja, ia tengah bersiap-siap memakai baju serta merapihkan sedikit rambutnya

Tanpa disadari Nathan tengah memperhatikan Kevin pada depan pintu milik kamar Kevin dengan posisi bersandar sambil melipat kedua tangannya pada dada bidang miliknya

Kevin sudah siap tidak lupa juga ia memakai kacamata miliknya dan menggendong totebagnya

"Sudah siap?"

"Hum, tinggal berangkat aja"

"Yaudah ayo gw anter"

Kevin berjalan terlebih dahulu kemudian disusul oleh Nathan dibelakangnya, Kevin langsung memakai sepatunya tidak lupa juga helm yg diberikan kepada Nathan

Hendak ingin naik ke motor milik Nathan, seseorang datang dengan motor sport khas milik kakel yg merupakan pacar dari Kevin, yap benar dia Steven

Steven membuka kaca helm miliknya kemudian melihat kepada Kevin yg tengah hendak menaikin motor milik Nathan

"Sayang, ayo gw anterin aja"

"Gak perlu gw bisa anterin dia" ketus Nathan tidak mau kalah dengan Steven

"Lu siapanya dia? ada hak ngatur dia kah?"

"Gw temen sekaligus sahabatnya dia tapi gw bisa jadi org yg berhak disisi dia kelak nanti"

Senyuman Nathan sedikit puas setelah mengatakan hal yg selama ini dia pendam bertahun-tahun lamanya, muka Steven tampak kesal meskipun tertutup helm masih saja dapat dilihat dari mata saja

"Oke, gw ada saingan baru gini aja biar Kevin yg memilih siapa yg mau dipilih"

"Ehh? aku?"

"Vin lu mau siapa yg anter lu ke tempat kerja" Nathan menatap Kevin kemudian Kevin menatap kedua org tersebut secara bergantian

"A-aku..."

"Aku jalan kaki aja kalo gitu"

Kevin melepaskan helm milik Nathan kemudian memberikan kembali kepada Nathan

Kevin langsung berjalan kaki ketempat kerja yg tdk jauh dari area rumah milik Nathan

Nathan dan Steven melihat Kevin berjalan kemudia Nathan mendekati Steven dan memegang kerah jaket miliknya

"Sebenarnya apa tujuan lu deketin Kevin hah?!"

"Bukan urusan lu itu"

"Gw tau lu ada maksud terselubung buat deketin Kevin kan"

Steven terkekeh kemudian menepis tangan Nathan pada kerah jaketnya

"Ya! gw pacarin dia karena dare, gw gk ada rasa sama si culun itu"

"Bresek lu, lu cuma mainin perasaan dia dasar bajingan"

"Yg penting gw mau dapetin semua hal dari siculun itu termasuk tubuhnya"

Steven langsung pergi meninggalkan Nathan didepan rumahnya, Nathan meremat tangannya dengan kuat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir atau Kutukan? [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang