Pagi ini Clara sudah wangi, rapi, dan cantik. Kini gadis dengan dress floral itu tengah berdiri didepan cermin meja rias nya. Memastikan penampilan nya sekali lagi, mengabaikan Lingling;kucing peliharaan nya yang sedari tadi terus saja mengeong.
"Aduh, Ling. Kamu kenapa sih, meong meong mulu.... Aku tuh hari ini mau ketemu calon papa kamu tau.."
"Sini, aku gendong dulu. Manja banget deh..." Tangan lentik itu terulur, meraih buntalan putih yang tengah menatap nya.
"Lucunya anakku... Kamu hari ini jangan main jauh-jauh ya, Ling. Kasian si mbok, kamu gak bosen apa kawin mulu tiap hari sama kucingnya kak Ega? Kamu tuh masih kecil, Ling. Untung aja udah di suntik KB sama mami, kalau enggak anak kamu udah selusin kali yaa??"
Gadis itu terus aja berceloteh sembari berjalan keluar kamar. Sesuai rencananya kemarin malam, hari ini Clara akan pergi ke kantor mas Marion. Makanya pagi pagi sekali dia sudah mandi.
"Nduk, mau kemana?" Tanya si mbok. Agaknya merasa heran dengan tampilan Clara yang sudah super duper rapi dan wangi, kayak kuburan baru. Dari ujung tangga aja wangi parfum nya sudah nusuk ke dalam hidung.
"Eh, si mbok. Ara mau ke kantor nya mas Marion. Mau makan bareng di restoran dekat kantor nya si mas, mbok" Ucap Clara riang.
"Loh, nggak jemput bapak ibu ke bandara? Kan hari ini mereka pulang" Si mbok mengingatkan, mungkin saja Clara lupa. Maklum saja, 99% isi otaknya cuma ngalus ke mas Marion.
Clara yang sudah duduk di kursi meja makan pun sontak menatap si mbok dengan kaget. Anjir beneran lupa ternyata...
"Pulangnya hari ini, ya? Bukannya lusa... Aduh, gimana ya... Ara udah terlanjur bikin janji sama si mas.."
"Haduh. Gimana ya, nduk?"
Halah, janji konon. Si Clara emang jagonya acting tipu-tipu, mana si mbok percaya aja lagi.
"Ara gak ikut jemput mami papi, gapapa kali ya mbok? Mami papi tuh nomer satu buat Ara, tapi si mas gak mungkin dilewatin gitu aja kan? Kapan lagi coba, Ara bisa makan bareng mas Marion..." Lihat saja muka yang dibuat memelas itu. Mana tahan si mbok ngeliatnya, gemes!
"Yaudah, kamu ndak ikut jemput bapak ibu gak apa-apa. Tapi harus pulang sebelum mereka sampai rumah ya, nduk"
"Iya, mbok. Ara janji, bakalan pulang sebelum papi mami sampe rumah. Kalau gitu Ara pergi dulu ya, mbok. Taksi nya udah sampe tuh..."
Clara buru-buru turunkan Lingling dari pangkuannya. Merapikan pakaiannya sekali lagi sebelum berlari kecil keluar rumah sembari melambai riang pada si mbok.
🪴🪴🪴🪴
Setelah mengucapkan terimakasih pada sopir taksi Clara segera berjalan menuju bagunan bertingkat yang nampak lebih tinggi daripada bangunan di sekitarnya.
Gedung yang menjadi kantor Marion letaknya sangatlah strategis. Diseberang jalan terdapat jajaran restoran serta tempat minum kopi kekinian.
"Halo mbak Nur...Good morning...." Sapa Clara riang.
Sang resepsionis yang kebetulan sudah cukup familiar dengan gadis di depan nya segera tersenyum lebar, membalas sapaan Clara tak kalah riang nya.
"Mau ketemu Marion ya??" Tanya mbak Nur dengan kerlingan menggoda. Tak ayal hal tersebut membuat Clara tersenyum malu-malu.
Eits... Jangan heran dengan mbak Nur yang berani memanggil mas Marion tanpa embel-embel apapun ya.. Tmi, mereka itu; mas Marion, mbak Nur, dan mas Danu satu angkatan dan udah temenan dari SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
idontwannabeyouanymore | Markhyuck Gs
FanfictionWarning : Harsh words, little bit 🔞 in some part. Clara terus mengingat perkataan ibunya kemarin malam saat ia menangis dalam pelukan wanita terkasih nya itu. " Listen to mami, Ara. Don't cry for him. Make him cry" Maka gadis berambut panjang itu...