Lavina Skaylar Nicoline gadis blasteran Belanda itu kesiangan lagi dan lagi entah berapa kali tak terhitung sampe mandi pun tidak sempat yang ia takuti ialah ketemu pa Dodo ketua kesiswaan sekolah SMA Ganesha yang super duper killer, yang paling penting menurut Lavina wangi dan tampil cantik untuk menarik perhatian semua orang.
Tepat pukul 06.55 baru saja tiba dipalkiran, menurut Lavina jam 7 kurang 5menit itu cukup. tidak terlambat jadi hari ini sangat beruntung karna tidak berhadapan dengan pa Dodo. Setelah mengunci mobil, perhatian Lavina jatuh ke segerombolan murid-murid SMA Ganesha dan mereka pun tak lupa untuk merekam moment jarang ini, Lavina penasaran apa yang mereka tonton.
"Anak anjing so kecakepan"
"Bahkan harga diri aja gabisa dibeli"
"Ya gitu gatel sama cowo orang"
Ahh Lavina tau pasti ini ulah temennya yang sudah berani dengan orang sekitar dia, tak pandang bulu mau anak siapapun jika buat masalah duluan dia akan turun.
"Ada apa sih ribut-ribut" semua orang langsung tertuju dimana suara itu berasal, Lavina yang menjadi sorotan langsung mendekat ke temennya dan si korban.
"Cerita malam Melody yang cowonya jalan sama cewe, ini cewenya ternyata anak kelas X Mipa3 La" jelas Renata Aulia salah satu teman Lavina
"Yaelah cantik temen gue kemana-mana. so soan mau ambil edwin, Punya apa lo?" Ujar Lavina menantang
Ternyata dugaan Lavina benar, kalo sudah terjadi begini Melody Paramita tidak akan bisa diam jika Melody belum puas maka akan Melody habiskan sampe si korban tidak mengulanginya lagi atau bahkan sampe keluar dari sekolah ini.
"Gue tunggu pulang sekolah digerbang" Melody melihat orang sekitar, tangannya masih asik pegang rambut si korban "pantau Zara anak X Mipa3, kalo sampe berani kabur, hubungin gue" Melody menoyor kasar Zara dan langsung pergi diikuti Lavina dan Renata
...
Dikelas Ips2 sudah dua mata pelajaran kosong Lavina dan Renata asik main makeup, siapa peduli dengan razia keluarganya donatur tetap sekolah SMA Ganesha, guru pun sudah engan untuk menasehati Lavina yang ada berujung ngadu ke Mamanya setelah itu mamanya yang ngadu ke papa Lavina, yaps Anggasta Nicolin pesona lelaki berdarah Belanda terkaya no 2 di Indonesia dengan perusahaan-perusahaan yang beredar diseluruh Indonesia.
"Gue laper nih ke kantin yu" ujar Lavina memelas
"Ngga ah males gue" ujar Melody sambil memainkan hpnya
"Oiya Luna mana? Gua belum liat sedari tadi" ucap Renata sampe melupakan temennya satu itu Kaluna Indira yang bersebangku dengan Melody.
"Halah paling dia ngerokok di rooftop, ke kelas kalo mood" ujar Lavina, yaps Kaluna memang sedikit tomboy dingin dan irit ngomong baginya ngerokok hal wajar tetapi gadis tersebut paling pintar diantara mereka bertiga dan juga paling dikagumi dengan kecantikannya.
"Yaudah gue ke kantin sendiri deh, jangan harap kita temenan lagi ya, gue blacklist lo semua" ujar Lavina, sembari mendelikan mata melas lalu pergi tanpa mendengarkan ocehan temannya
"Dih main ngancem"
"Oke kita nyusul 10 menit lagi" teriakan Renata yang ditoyor Melody
"Ogah. sono lo nyusul sendiri, lagi galau gue gamau diganggu" kesal Melody menutup telinganya memakai earphone dan menidurkan kepalanya diatas meja.
Renata mengerutkan dahinya bingung ulah teman temannya, yang satu menghilang yang satu isi perut yang satu galau
...
Lavina berjalan menyusuri koridor untuk menuju kantin, Kolidor masih sepi dikarenakan masih jam pelajaran tetapi ada satu kelas yang Lavina lihat Xll Mipa5 pikirnya mungkin sama dengan kelasnya yang jam kosong.
Pikir Lavina kantin akan sepi di jam pelajaran sedang berlangsung ternyata salah, di meja paling ujung banyak anak laki laki yang sedang asik bercanda dan ada juga yang sedang makan.
Andai aja bisa makan dikelas gue bungkus jajannya. Batin Lavina mengerutu
Lavina paling tidak suka menjadi sorotan bukan berarti introvert tapi Lavina risih, apalagi yang melihat Lavina anak laki laki
"Neng mau dijajanin Aa ga neng?"
"Neng 08 berapa"
"Sesekali bisa liat yang bening"
"Istighfar lo udah punya cewe"
"Dia famous anjing pada ga tau lo pada"
Teriakan demi teriakan diujung kantin, rasa lapar di perut Lavina seketika hilang dalam sekejap.
"Ini neng Lavina, sambelnya itu dimeja" ucap mang Ujang penjual bakso dikantin. Lavina tersenyum untuk membalas mang Ujang
Saat Lavina melangkah untuk mencari meja yang nyaman, seketika baksonya.
"Anjing lo ga liat? goblok banget" makian laki laki berbadan tinggi tegap tampan dan sorotan mata yang tajam melihat Lavina ingin menerkamnya diwaktu itu juga
Lavina mengusap perut yang terkena bakso "Sorry sorry gue ga-" ucapan Lavina terpotong
"Lepas" menghentakan tangan Lavina kasar. Lavina yang tidak terima tanganya ditepis seketika mukanya berubah kesal
"Apan si gue kan udah bilang sorry gue emang ga sengaja siapa suruh lo jalan ga liat liat" kesal Lavina
Memang bener ya wanita tidak mau di salahkan meskipun kesalahan fatal.
"Lo kira jalan gue yang salah?" Ujar lelaki tersebut. Memang keras kepala gadis didepannya ini jelas jelas gadis yang dihadapannya ini yang salah bawa bakso sambil jalan tidak melihat sekitar
"Ya iya lah, Lo juga udah tau ada orang didepan ngapain ditrobos? Kalo salah yaudah ngakuin salah lagian juga gue udah minta maaf kali" beo Lavina
Seketika badan mungil Lavina digendong ala bawa karung beras.
"e-eh ngapain turunin ga?"
anak laki laki yang dipojok kantin ternyata temannya dan tidak ada satupun yang membantu Lavina entah akan dibawa kemana yang jelas Lavina takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalendra
JugendliteraturNalendra Arsenio Draco ketua gengster motor All star yang disegani banyak orang, laki laki berambut berantakan alis tebal bulu mata lentik sorotan matanya yang tajam dan bertubuh kekar akan luluh dengan 1 gadis cantik dan penuh ceria hari harinya, y...