Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Broken Angel-
Melewati hening dan bisu yang masih bertahan di dalam ruang apartement itu, Soo Hyun memutuskan untuk menyeduh segelas coklat panas untuk sedikit menghangatkan tubuh sang istri, dan mungkin berlanjut menghangatkan batinya.
Ia melakukan hal yang perlu untuk itu di dapur sembari menunggu Ji Won menyudahi mandi berikut dengan keinginannya untuk sendirian beberapa waktu.
Ketika tangannya sudah berhiaskan gelas keramik putih yang mengepulkan asap beraroma nikmat di atasnya, ia mulai menapaki lantai untuk kembali ke dalam kamar. Mungkin akan menunggu beberapa saat, hingga Ji Won berkenan keluar dari menenangkan diri atau justru menyiksa diri di dalam kamar mandi.
Tatapan tertekan itu kembali muncul saat Soo Hyun berada di mulut pintu. Lalu menyaksikan Ji Won telah berbaring di ataa ranjang, yang berarti tidak cukup membuang-buang waktu di dalam kamar mandi seperti dugaannya.
Istrinya itu tak ingin Soo Hyun merasa jika sedang dihindari hanya karena pertanyaan 'ada apa'
"Ji Won, are you okay?", ujarnya yang sudah tak mampu untuk terus bersikap seolah menerima diamnya Ji Won sebagai bentuk menghargai atas keinginan Ji Won untuk menyimpan itu sendirian.
"Ji Won, sayang...."
Menciptakan langkah lebih cepat ke arah ranjang, kemudian meletakkan gelas di tangannya di atas nakas.
"Ya, I'm okay", jawab Ji Won dengan senyum tipis yang ia paksakan untuk ada.
"No, you are not", tolak Soo Hyun pada jawaban Ji Won. Ia menaiki ranjang dan bergeser untuk sampai sisi tubuh Ji Won, lalu menyentuh kening sang istri.
"Ya Tuhan, akan ku panggilkan Dokter", ujarnya yang nyaris bergegas
"Tidak apa-apa. Aku hanya perlu istirahat"
"Kau panas Ji Won", tolak siwom kemudian melanjutkan keinginan untuk turun, "aku akan segera kembali", lanjutnya yang ternyata tertunda saat Ji Won menahan pergelangan tangannya.
Lalu wanita itu menggelengkan kepala, "jangan pergi, di sini saja jadi obatku", ujarnya kembali dengan senyum yang ia paksa dan itu berhasil.
"Ji Won..."
Tatapan sendunya berhasil menang untuk membujuk Soo Hyun yang sempat menggeleng sebagai penolakan atas keinginan Ji Won dan membujuknya mengurungkan niat menghubungi Dokter.
"Peluk aku", lanjut Ji Won sambil menarik pelan tangan Soo Hyun untuk berbaring di sisinya.
"Tentu, tapi setelah Dokter mengobatimu"
"Tidak perlu, kau saja cukup. Aku tak butuh Doktermu", tolak Ji Won lagi dan dilihatnya Soo Hyun menghela napas, sulit menerima keinginan Ji Won. Namun tetap dilakukannya.
"Baiklah, aku di sini"
Soo Hyun menyanggupi, ia mulai berbaring di sisi Ji Won sebelah kanan. Menarik wanita itu dalam dekapannya, kemudian membiarkan sang istri menyembunyikan wajah di dadanya yang lebar.
