Broken Angel
"Apa yang kau lakukan?"
Dengan napas yang tercekat Ji Won menatap Soo Hyun, pertanyaan singkat saat tak ada lagi pilihan kata yang tepat untuk segala tanda tanya di kepalanya.
"Mencoba membuat mereka sadar apa yang mereka lakukan", jawab Soo Hyun santai dan tanpa rasa bersalah saat Ji Won memberinya tatapan itu, terutama ketika Ji Won mendapatinya melakukan semua itu.
"Dengan membunuh?"
"Ya, itulah pekerjaanku", jawab Soo Hyun dengan ekpresi bangga yang ia buat-buat. Mengatakan pekerjaannya dengan cara demikian, seolah pekerjaan itu adalah spesialis pembunuhan.
Ia sudah tak peduli, apakah itu akan menjadi masalah bagi Ji Won karena sudah berbohong sejak pertama kali mereka bertemu.
"Soo Hyun, kau? Bukankah seharusnya kita membicarakan sesuatu?"
Ji Won mulai menggeleng, perlahan menyadari situasi di sana, dan mengapa itu bisa terjadi. Dari kemungkinannya, sepertinya Soo Hyun sudah tahu bahwa Ji Won selama ini hanya berpura-pura tidak tahu identitas asli Soo Hyun.
"Inilah yang ingin ku bicarakan. Dan dengan yang ingin kau bicarakan?" Soo Hyun tersenyum getir, "sungguh, aku tidak peduli!"
Well, sia-sia kau berdandan secantik itu Ji Won. James sebagai rekan sekaligus teman Soo Hyun saja sempat terdiam beberapa saat ketika pertama kalinya kau muncul di pintu.
Cantik yang sering Steve bicarakan tentang istri Soo Hyun melebihi dari ekspektasinya ketika pertama kalinya pria itu bisa melihatmu secara langsung.
"Soo Hyun, kau tidak harus...."
"Tidak perlu terus berpura-pura Ji Won. Ku akui kau memang artis yang handal dengan aktingmu", potong Soo Hyun cepat yang menghentikan sesuatu yang ingin Ji Won utarakan.
"Kau memang sangat mewarisi sifat ayahmu yang hebat!"
Oh ayolah Soo Hyun, sejak kapan kau bisa menyebalkan kepada Ji Won?
"Semua kebohongan ini sudah berakhir. Aku CIA, dan kau juga tahu soal itu"
Seketika Ji Won menatap ke arah sang ayah. Cukup yakin itu karena mulut besar sang ayah.
"Bisa ku simpulkan bahwa semua mayat yang ku lewati di lantai itu adalah kelakuanmu?"
"Ya, sepertinya memang begitu. Dan itu cukup menyenangkan"
Ji Won menggeleng mendengar jawaban yang dengan mudahnya diutarakan Soo Hyun. Atau dengan bangganya diucapkan seolah itu adalah goals hebat yang pantas dibanggakan sebagai manusia.
Oh tentu saja, dalam pekerjaannya itu hebat. Suka tidak suka harus dilakukan demi keberhasilan misi menggagalkan siapapun yang mencoba mengancam kedaulatan dan keamanan di negara mereka.