Broken Angel
Pasangan suami istri bahagia itu duduk saling berhadapan di meja makan mereka. Keduanya sudah rapih dengan stelan kerja yang berwarna senada.
Ji Won dengan dress formal biru tua yang menutup hingga lututnya, kemudian dipadukan dengan Chanel heels berwarna hitam.
Duduk menikmati sarapan dan sedang meneguk susu dari gelas di tangannya, wanita itu kemudian menatap sang suami dengan banyak pikiran. Meyakini kejadian tadi malam pasti membuat Soo Hyun bertanya-tanya. Dan mungkin merasa tidak dipercayai sama sekali.
Ji Won sangat memahami itu
Ji Won meletakkan gelas di tangannya, berusaha membangun suasana, sekaligus mencari kata yang tepat digunakannya kepada Soo Hyun, agar pria itu paham bahwa Ji Won tidak bermaksud membuatnya merasa demikian.
Sebelum memulainya, Ji Won berdehem lebih dulu. Memancing mata Soo Hyun untuk kembali padanya. Dan itu berhasil.
Kini Soo Hyun menatapnya dengan tanya.
"Apa yang dikatakannya saat kalian bertemu?"
Beberapa saat Soo Hyun masih meyakinkan dirinya apakah yang ia tidak salah dengar.
Akhirnya Ji Won mau membahasnya? Bahkan memulai pembicaraan itu lebih dulu?
"Ayahmu?"
Ji Won mengangguk dengan senyuman yang ia paksakan. Itulah yang membuat Soo Hyun antusias namun tidak ingin terlalu ketara ditunjukkannya.
"Ayahmu membuka yayasan baru yang berfokus dalam penyaluran bantuan untuk sarana pendidikan di Kenya, Afrika Timur"
Soo Hyun menjelaskan, kemudian meneguk isi gelasnya di saat Ji Won menatapnya serius, dan mungkin sedang berpura-pura terlihat tertarik pada pembahasan itu untuk menghargai Soo Hyun.
"Dia ingin aku membantunya"
"Dan kau mau melakukannya?"
"Kau juga tahu, aku sangat peduli terhadap pendidikan. Memiliki akses untuk menolong lebih banyak anak mendapatkan pendidikan yang layak, tentu saja aku sangat senang melakukannya," Soo Hyun mencoba menciptakan senyum, "tapi aku tidak bisa melakukannya jika kau tidak mengizinkan", ujarnya melanjutkan.
Dengan semua kebaikan itu, untuk memberi fasilitas pendidikan kepada anak tidak mampu, dan dengan jumlah dana yang tidak sedikit, lalu mengapa Ji Won justru sangat membenci ayahnya?
"Kau bisa melakukannya tanpa izinku"
"Tentu saja. Tapi aku tidak ingin melakukannya. Aku tidak mau membuatmu merasa tidak dihargai"
Oh kalimat yang manis, di pagi hari yang indah Soo Hyun!
Mendengar kalimat itu, Ji Won menatap Soo Hyun dalam, terenyuh dengan cara pria itu menghormatinya sebagai istri dimana mereka harus saling jujur satu sama lain, termasuk dalam hal mengambil keputusan.