3. Foursome

2.2K 14 0
                                    

Letta terbangun dengan tubuh polosnya yang kini berada di pelukan Sultan. Semalaman mereka berolahraga hingga pagi. Sultan memang tidak pulang karena kebetulan istrinya sedang dinas keluar kota selama 3 hari, sedangkan Defan sibuk dengan kegiatannya sendiri hingga jarang pulang ke rumah. Kesempatan bagi Sultan untuk menginap di hotel bersama pemuas nafsunya, siapa lagi kalau bukan Letta.

Mereka seperti pasangan suami istri yang bisa bercinta kapanpun. Entah kenapa setiap kali mereka berada di satu tempat yang sama, mereka langsung terangsang. Letta mulai nakal karena senang sekali menggoda Sultan.

Tangannya turun mencari kejantanan Sultan, ia menangkup kedua bola kembar yang menggantung di bawah batang Sultan.

"Eunghhhh..." desis Sultan dengan mata yang masih terpejam.

Letta tersenyum puas melihat kekasihnya itu melenguh dalam tidurnya. Tangannya terus mengocok hingga tidur Sultan terganggu.

"Aahhhhh... Letta... kamu nakal sekali sudah mengganggu tidurku... ooohhhh..."

"Apa kamu menyukainya mas?" tanya Letta.

"Tentu saja aku suka sayang... tapi simpanlah tenagamu, karna siang nanti kamu harus melayani 3 orang."

Letta membayangkan berada di bawah kungkungan 3 orang dengan desahan yang memenuhi setiap sudut ruangan. Namun dia juga kesal dengan Sultan karena menolaknya pagi ini

"Hmm jadi kamu nggak mau nih?" Letta yang semula hendak mengulum kejantanan Sultan seketika berpindah posisi setelah mendengar ucapan Sultan.

"Bukan nggak mau sayang... aku hanya ingin memberimu space supaya nggak terlalu capek. Tapi kalau kamu mau aku sih oke oke aja. Siapa sih yang mau nolak olahraga pagi-pagi gini? Jangan ngambek dong..." ucap Sultan berusaha menenangkan.

"Nggak ah udah nggak mood. Aku mau mandi terus pulang." Letta ingin segera berlari ke kamar mandi, namun tangannya ditarik oleh Sultan ke dalam dekapannya.

"Kenapa pulang? Hotel ini sudah aku bayar untuk seminggu, buat apa pulang? Kamu bisa disini saja sayang..."

Letta hanya diam, dia masih kesal dengan Sultan. Di tengah dirinya yang sedah marah, perutnya justru tidak bisa diajak kerjasama. Perutnya berbunyi menandakan jika dirinya lapar.

"Suara apa itu?" tanya Sultan menahan tawa.

Letta tidak menjawab dan lebih memilih untuk memalingkan wajahnya.

"Ya udah, mandi yuk... setelah itu turun ke lounge, kita makan. Aku juga ada meeting jam 9, jadi nanti mungkin langsung pergi."

"Hmm..."

"Mau mandi bareng?"

"Nggak!"

Letta berlalu menuju kamar mandi bergantian dengan Sultan.

___________________________________________
___________________________________________
-------------------------------------------------------------
Full nya akan update di KK nanti malam, (link nya ada di bio) follow dulu biar dapat notifikasinya.

Atau bisa baca versi PDF dengan menghubungi admin 082137781401

ALETTA SUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang