1. Satu ❄️

382 42 6
                                    

Malam itu, suasana makan malam di meja makan, nampak seperti biasa. Tenang dan nampak menyenangkan.
Bagaimana tidak. Rumah besar itu, berisikan keluarga yang bahagia, penuh dengan cinta.

Menghargai waktu, dan mensyukuri hidup.

Itulah kunci kedamaian rumah itu.

Bagaimana dua remaja laki-laki duduk bersebelahan, keduanya tidak begitu mirip. Namun, lahir dalam waktu berdekatan.

Keduanya adalah saudara kembar. Yang memiliki sifat yang berbeda, dan kepribadian yang berbeda.

Terlihat sang ibu sedang menyiapkan makanan ke meja. Sang ayah yang terlihat sudah menunggu, dan tidak sabar untuk segera makan.

"Dimana Kwon Min Ji?" tanya sang Ayah kepada kedua anak laki-lakinya itu.

Keduanya menggeleng tidak tau.

"Minji-ya!"

"Kwon Minji!"

"Tunggu sebentar!" suara itu berasal dari lantai atas. Buru-buru seorang perempuan turun dengan baju tidurnya.

"Nunna, kenapa kamu lama sekali?"

Perempuan itu tidak menjawab dan duduk, bagaimana setelah itu makanan untuk makan malam mereka suka berada di meja.

"Selamat makan." ucap sang Ayah.

Mereka segera mengambil makan malam dan menyantapnya seperti biasa.

Keluarga itu mampu, dan bahagia, mereka juga selalu terbuka satu sama lainnya.

"Ayah, besok aku ingin ikut pergi," ucap laki-laki yang nampak antusias itu.

"Kwon Sing. Tumben sekali kamu ingin pergi?"

"Aku hanya ingin ikut saja. Terlalu bosan." ucapnya.

"Boleh. Bagaimana jika kita pergi bersama?" tanya sang Ayah.

"Aku tidak ikut. Aku akan pergi berkencan dengan kekasih ku besok." ucap perempuan berparas cantik dengan rambut merah kecoklatan itu.

"Bagaimana dengan mu, Leo? Kamu sibuk?"

"Tidak. Hanya saja. Lebih baik, jika besok tidur saja." ucapnya.

Kalimat itu berhasil membuat yang lainnya tertawa.

"Yang benar saja," ujar Kwon Sing.

"Leo-ya. Bakat mu hanya tidur saja, ya? Astaga." ucap sang kakak. Perempuan bernama Kwon Minji itu hanya bisa menggeleng.
Dirinya telah menyelesaikan makanannya.

"Tidur bukan sesuatu yang dosa." ucap Leo.

•••

Pintu terbuka. Dimana malam pukul sembilan lebih itu, Kwon Leo masuk kedalam kamar Sing.
Dimana saudara kembarnya tengah belajar.
Sing adalah orang yang cerdas dan sedikit ambisius.
Sedangkan Leo, adalah orang yang tidak ingin terlalu memusingkan hidup.

Kwon Leo memilih untuk segera merebahkan tubuhnya ke ranjang kamar Sing.

"Hei, kamu tidak lelah belajar terus-menerus? Kemarin kamu mimisan."

"Tidak."

Leo menghela napas. Remaja laki-laki yang masih duduk di bangku menengah atas itu mendongak melihat langit-langit kamar Sing.

"Sing-ah. Jangan terlalu memaksakan diri, jangan terlalu berusaha keras. Lagipula, ayah dan ibu tidak menuntut lebih. Mereka hanya ingin kita sehat dan berumur panjang." ujar Leo.

Actually I'm Already Dead || Zayyan ft Leo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang