~>·<~
“I will always choose you.”
~Alkaizer Gryaon.~>·<~
Alka menjatuhkan tubuh Aloria diatas ranjang kamarnya. Pria itu dengan segera mengunci pintunya lalu mengukung tubuh mungil Aloria. Tanpa babibu lagi, Alka mencium bibir Aloria sambil melonggarkan dasi yang ia kenakan. Ciuman pertama hanya hisapan dan ciuman selanjutnya lumatan serta belitan lidah. Aloria amat kualahan hingga saliva mereka menetes dari sudut bibirnya. Puas bertukar saliva, Alka melepaskan ciumannya dan beralih menghisap leher mulus Aloria hingga menimbulkan bekas. Aloria hampir terlena namun dengan setitik kesadarannya, dia berusaha mendorong Alka yang hendak menurunkan dress bagian dadanya.
“Jangan... Chiky please...” rintih Aloria sambil menangis.
Dia benar-benar takut Alka akan kehilangan kendali dilihat dari tatapan lapar pria itu. Alka tersadar dan langsung menghela napas berat. Pria itu menarik tangan kanan Aloria lalu mengecup telapak tangannya cukup lama hingga tangisan Aloria mereda.
“Maaf Ca, lagi-lagi aku kehilangan kendali. Aku terlalu bahagia denger jawaban kamu tadi,” kata Alka dengan suara amat berat berbeda dari biasanya.
Aloria mengangguk pelan, “jangan gitu lagi. Ak–aku takut Chiky.”
“Tapi kalo kita udah nikah boleh kan Ca?” tanya Alka sambil tersenyum penuh arti.
“Boleh.”
“Tiap hari boleh dong Ca?”
“Ya boleh Chiky, kan udah sah suami istri. Dan itu kewajiban aku juga,” jawab Aloria tanpa memikirkan lebih dalam makna pertanyaan Alka itu. Alka jelas tersenyum kemenangan lalu mengecup pipi Aloria. Dia merebahkan tubuhnya dan memeluk erat Aloria.
“Jadi gak mau tidur Ca,” ungkap Alka. Aloria menghusap tangan Alka yang melingkar di perutnya.
“Kenapa?”
“Takut ini cuman mimpi, kamu gak tau apa? Semaleman aku gak bisa tidur tau.”
Aloria tertawa pelan mendengarnya, “segitunya??”
Alka membalikkan tubuh Aloria agar menghadap dirinya. Begitu Aloria berbalik, Alka langsung menarik pinggang Aloria hingga tidak ada jarak diantara mereka. Alka menatap tak berkedip wajah cantik calon istrinya itu. Dia menyelipkan poni Aloria kesela telinga lalu menghusap pipi kanannya. Pria itu tersenyum tulus sementara Aloria menunduk malu.
“Iya Ca, setiap mau tidur hal pertama yang aku pikirkan bukan lagi hasil negosiasi ataupun keputusan rekan baru ku. Tapi kamu Ca, aku takut seandainya kamu nolak aku... Dengan terpaksa aku akan ngelakuin apapun agar bisa milikin kamu.” Kata Alka serius.
Aloria menatap sepasang netra coklat tua itu, “apapun?”
“Iya apapun itu. Entah dengan cara lembut ataupun paksa asal kamu jadi milik aku.” Aloria tersenyum mendengarnya.
Dia tidak tau seandainya Aloria menolak lamarannya, detik itu juga Alka akan memperkosa Aloria hingga hamil dan langsung menjadikannya sebagai istrinya. Karena dalam benak Alka sejak dia menyadari perasaannya, ‘jika tidak dengan Aloria maka tidak dengan siapapun.’ Dan beruntunglah Aloria menerimanya. Sehingga niat buruknya itu tak ia lakukan. Aloria menggenggam tangan Alka yang tengah menghusap pipinya. Membuyarkan lamunan Alka. Pria itu menatap wajah cantik Aloria.
“Chiky, terima kasih. Kenyataannya aku cinta kamu dari saat kita gak tau apa itu cinta. Aku pikir semua itu hanya perasaan sementara namun semakin lama aku memendamnya, bukannya hilang malah nambah. Lika-liku yang kita lalui kalo diinget-inget lucu ya? Satu nggak mau ngaku, satu nggak sadar.” Ujar Aloria dan keduanya tertawa pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/351870920-288-k196768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKARIA[End]
Romance[Seri III] Alkaizer Gryaon. Cowok dengan banyak keahlian diberbagai bidang dan dikagumi banyak orang. Tentu karena sifatnya yang sabar, sopan, juga ramah kepada siapapun. Dia sempurna dalam segala hal tapi tidak dengan percintaannya. "Jadi, kamu suk...