Kesan

245 24 2
                                    


Cerita ini hanya fiksi.
Adapun yang berkaitan dengan hal nyata, itu untuk keperluan cerita.
Dimohon bijak dalam membaca.

Jika ada kesamaan dalam bentuk apapun, saya minta maaf.

•Alur cerita ngebut
•Bahasa campur
•Non EYD

Terima kasih dan selamat membaca.

~O~

Staff : Apa kesan pertama saat kalian bertemu?

Wang yibo dan Xiao zhan saling menatap dan tersenyum satu sama lain. Seperti pertarungan akan kembali dimulai.

Xiao zhan menatap Wang yibo.
"Kau dulu."

Wang yibo menggeleng.
"Kau."

Xiao zhan mengalah, "Oke-oke." angguknya menatap pada kamera.
Matanya melirik orang disampingnya sebelum kembali berucap.

"Saat pertama aku lihat dia, sepertinya dia baru saja selesai bekerja." Xiao zhan terkekeh mengingatnya.
"Jadi dia sedikit dingin, wajahnya seolah mengatakan (Jangan dekati aku)." jabarnya melihat reaksi Wang yibo yang terlihat hanya menelengkan kepalanya.

Staff ganti bertanya pada Wang yibo.

Wang yibo menatap kamera dan berdehem.
"Aku.. Aku tidak begitu memperhatikannya. Jadi tidak berkesan." jawabnya dengan wajah watados. Mengabaikan wajah tidak terima orang disampingnya.

Wang yibo memang suka sekali menggoda lelaki manis disampingnya. Tidak peduli setelahnya ia akan mendapat pukulan. Itu pikirkan nanti.

Yang utama adalah goda dulu selagi ada waktu.

.

.

"Hi.."

Wang yibo menoleh pada gadis yang menyapanya. Ia menggeser sedikit duduknya dan tersenyum kecil. Bersikap ramah pada lawan mainnya di drama.
Setelahnya ia kembali fokus memainkan game di ponsel miliknya.

Gadis itu tersenyum kecut saat dirinya merasa diabaikan oleh Yibo. Tapi harus tetap profesional dan menjaga citranya.

Padahal sudah 2 bulan lebih mereka menggarap drama bersama, tapi tidak ada hal menarik dalam interaksi keduanya. Tidak, bukan dirinya. Tapi Wang yibo.

Lelaki itu seolah membangun tembok China pada sekelilingnya. Tak membiarkan seorangpun mendekatinya. Termasuk dirinya. Gadis itu begitu kesulitan. Bahkan diawal gadis itu sempat menangis di rumahnya karena tertekan beradu akting dengan manusia es.

Tidak ada lawan mainnya yang mengabaikan dirinya sebelumnya. Hanya Wang yibo!
Ia hanya bisa mendekat saat dalam jangkauan kamera, seperti keperluan BTS. Terlepas dari itu semua, lelaki itu akan langsung menyingkir. Tak ingin terlibat apapun.

"Wang yibo," panggilnya, mencari atensi karena lelaki itu sama sekali tidak menganggapnya ada. Padahal jelas-jelas mereka harus membangun kemistri untuk adegan romansa pada shooting berikutnya. Adegan yang ditunggu-tunggunya.

Kissing.

Wang yibo menoleh dengan kernyitan. Ia tidak suka diganggu, terlebih saat dirinya tengah sibuk bermain game. Tapi ia harus melakukannya mau tidak mau. Kalau tidak, siap-siap saja mendapat protes dari managernya yang begitu cerewet.
"Hn?" sahutnya.

After FAREWELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang