ANBOB-1

700 79 0
                                    

Pagi itu, di tengah gemerlap gedung yang dihiasi dengan bunga-bunga segar dan lampu-lampu kristal, Jaemin berdiri diam, menyaksikan pernikahan ibunya. Acara ini bukan sekadar momen biasa-ibunya, Yoona, baru saja resmi menikah lagi, kali ini dengan Siwon. Dengan pernikahan ini, Jaemin sadar ia juga memulai babak baru dalam hidupnya, bukan hanya dengan ayah sambung, tapi juga empat kakak tirinya yang baru.

Saat matanya melirik ke arah keempat kakaknya, ia sedikit tertegun. Tatapan mereka terasa tajam dan membuat Jaemin agak gelisah. Dalam hatinya, ia berharap kakak-kakaknya bisa menerima dirinya sebagai bagian dari keluarga.

Siang harinya, acara usai, dan Jaemin bersama Yoona langsung dibawa ke rumah baru mereka bersama Siwon. Rumah itu besar-lebih tepat disebut mansion. Jaemin yang belum sempat makan siang mulai merasa lelah dan mengantuk ketika sampai. Siwon, melihat hal itu, menepuk lembut pundak Jaemin dan merangkul pinggang Yoona. Dengan senyum hangat, ia bertanya pada Jaemin, "Mengantuk, sayang? Mau Papa gendong?"

Jaemin, yang sudah mengantuk, mengangguk pelan. Siwon menggendongnya ala koala, membuat Jaemin merasa nyaman dan terlindungi. Yoona tertawa kecil sambil mengusap rambut Jaemin. "Anak Mama memang manja sekali, ya."

Siwon hanya tertawa kecil. "Nggak apa-apa, aku senang punya anak seperti Jaemin yang bisa ku manja. Kamu tahu, kan, sayang, anak-anakku selama ini sangat kaku sekali." Yoona tersenyum dan mengangguk setuju.

"Ya, yuk kita masuk, kasihan Jaemin kalau kelamaan di luar, panas juga," ajaknya.

"Oh iya, yuk kita masuk. Sekalian makan siang bareng," tambah Siwon. Mereka pun masuk ke dalam mansion besar itu.

Jaemin sebenarnya sudah dekat dengan Siwon karena sejak Siwon berpacaran dengan Yoona, ia sering menemani dan menjemput Jaemin pulang sekolah. Hal itu membuat mereka sangat akrab, hampir seperti ayah dan anak kandung. Siwon pun sudah terbiasa dengan sikap manja Jaemin.

Setelah beberapa saat, Siwon dan anak-anaknya berkumpul di ruang makan, bersiap untuk makan siang. Namun, kali ini tanpa Jaemin, yang sedang tertidur lelap di kamarnya di lantai tiga. Melihat kesempatan itu, Siwon berbicara serius kepada keempat anaknya.

"Kalian semua sudah kenal dengan ibu kalian yang baru, kan?" tanya Siwon dengan lembut, tapi tegas.

Anak-anaknya mengangguk serentak. Siwon melanjutkan, "Dan kalian tahu bahwa kalian punya adik baru yang paling kecil di antara kalian?"

Mereka kembali mengangguk.

"Papa berharap kalian bisa bersikap baik pada adik kalian, ya. Ingat, dia masih kecil dan tidak terbiasa dengan lingkungan ini. Jadi jangan dikasari, jangan dibentak..." Ucapan Siwon terhenti karena suara tangisan Jaemin yang memanggil-manggil ibunya dari atas.

Jaemin turun dari kamarnya dengan mata yang masih tertutup dan sedikit bengkak. Tangisnya terdengar hingga lantai bawah. Jaehyun, salah satu kakaknya, langsung menghampirinya dan berdiri di hadapannya. Jaemin, yang tidak menyadari keberadaan Jaehyun, tanpa sengaja menabraknya dan jatuh terduduk di tangga.

Jaemin membuka matanya, menatap Jaehyun yang berdiri di depannya dengan wajah tegas. Sontak ia terdiam, merasa sedikit takut, dan mulai menggigit bibirnya, kebiasaan yang ia lakukan saat merasa gugup. Melihat itu, Jaehyun berjongkok di depannya, menahan senyum, dan dengan lembut menyentuh bibir Jaemin. "Jangan digigit, nanti bisa luka," katanya pelan sambil tersenyum tipis.

"Um... abang namanya siapa?" tanya Jaemin, mencoba berkenalan meski masih terkejut.

"Jaehyun," jawab kakaknya. "Kamu bisa panggil Bang Jaehyun," lanjutnya dengan nada lembut.

"Bang Jae," ulang Jaemin sambil tersenyum kecil.

"Bang Jae lihat Mama nggak? Aku cari Mama dari tadi, tapi nggak ketemu-ketemu."

Jaehyun tersenyum kecil dan tanpa berkata apa-apa langsung menggendong Jaemin. "Mama ada di dapur, lagi buat makanan buat kamu," jawabnya sambil menuruni tangga.

"Aku bisa jalan sendiri, kok," ucap Jaemin, sedikit tersipu. Namun, Jaehyun hanya tersenyum dan terus membawanya ke meja makan.

Di ruang makan, Siwon menatap Jaehyun dan Jaemin yang datang bersama. Melihat Jaemin digendong Jaehyun, Siwon tersenyum, sedikit terkejut namun senang melihat kedekatan mereka.

"Nah, anak Papa sudah bangun. Sini, sayang, makan siang dulu, kamu kan belum makan," ujar Siwon lembut.

Jaemin menatap sekeliling, mencari-cari ibunya. "Mama ke mana, Pa?"

"Mama-" belum sempat Siwon menjawab, Yoona muncul membawa mangkuk makanan untuk Jaemin.

"Nah, anak Mama sudah bangun? Ini, Mama buatkan makan siang kesukaan kamu," kata Yoona sambil meletakkan mangkuk di hadapan Jaemin.

Yoona pun melirik Jaemin yang duduk di pangkuan Jaehyun dan tersenyum. "Gimana, sudah kenal sama Bang Jaehyun? Baik, kan?"

Jaemin tersenyum lebar dan mengangguk, lalu Yoona menambahkan, "Kamu belum kenalan sama abang-abang kamu yang lain, loh."

Jaemin baru teringat akan hal itu dan menoleh ke arah kakak-kakaknya yang lain. Ketiganya masih menatap Jaemin dengan wajah sedikit serius, bahkan ada tatapan yang terasa menakutkan. Meski sedikit gugup, dalam hati kecilnya Jaemin berharap bisa diterima oleh mereka, mungkin tidak sekarang, tapi suatu hari nanti.

A New Bond of BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang